Piodalan di Pasar Agung Langsung Nyineb
AMLAPURA, NusaBali
Piodalan di Pura Pasar Agung, Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem pada Buda Wage Ukir, Rabu (15/9) hari ini hanya berlangsung sehari. Usai umat menggelar persembahyangan, langsung nyineb.
Umat sedharma juga disarankan ngayat dari merajan atau sanggah masing-masing. Kedatangan umat dibatasi agar tidak terjadi kerumunan untuk mencegah penularan Covid-19.
Humas Pangempon Pura Pasar Agung, I Wayan Suara, mengatakan pada piodalan tahun 2018 dan tahun 2019 juga langsung nyineb. Pujawali tahun 2018 dan 2019 langsung nyineb karena erupsi Gunung Agung. Lokasi Pura Pasar Agung di lereng Gunung Agung bagian selatan. Rangkaian piodalan secara singkat disepakati dalam paruman alit prajuru dan pangempon Pura Pasar Agung pada Soma Pon Sinta, Senin (30/8) lalu.
Bendesa Adat se-Kecamatan Selat juga menggelar paruman pada Saniscara Pon Sinta, Sabtu (4/9). Paruman bendesa adat dikoordinasikan Kelian Pangempon Jro Mangku Wayan Sukra didampingi Panyarikan I Nyoman Warka, panglingsir Jro Mangku Gede Umbara, Jro Mangku Gede Ketut Sigra, dan Bendesa Alitan MDA Kecamatan Selat I Komang Sujana. Pamangku Pura Pasar Agung, Jro Mangku Gede Ketut Sigra menuturkan, pangayah melakukan rangkaian piodalan sejak Soma Paing Ukir, Senin (13/9).
Krama pangayah menghias pangangge, menata banten caru dan banten Dewa Yadnya. Jumlah pangayah terbatas agar tidak terjadi kerumunan, menghindari terjadinya penularan Covid-19. Saat puncak pujawali, pangayah mulai menggelar upakara pukul 09.00 Wita. Seluruh pangayah yang terlibat wajib menaati protokol kesehatan secara ketat, menggunakan masker, cuci tangan menggunakan sabun pada air mengalir, jaga jarak, dan mengurangi komunikasi. “Rencananya nyineb pukul 16.00 Wita. Selanjutnya pangayah langsung melepas seluruh pangangge palinggih,” jelas Jro Mangku Gede Ketut Sigra. *k16
1
Komentar