Giri Prasta Serahkan Owa Siamang 'Mimi' kepada BKSDA Bali
DENPASAR, NusaBali.com - Menuai kontroversi akibat memposting primata adopsi owa siamang yang diberi nama Mimi di media sosial Instagram pribadinya, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta akhirnya menyerahkan Mimi kepada pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Rabu (15/9/2021).
Sebelumnya dalam unggahan Selasa (14/9/2021), yang saat ini telah dihapus, Giri Prasta memamerkan owa siamang berwarna hitam yang ia beri nama kesayangan Mimi. Dalam video tersebut ia mengatakan telah mengadopsi primata dilindungi negara tersebut.
“Bertempat di kantor Balai KSDA Bali, pada hari ini menerima penyerahan satwa dilindungi Undang-undang oleh I Nyoman Giri Prasta,” terang Kepala BKSDA Bali, R Agus Budi Santosa, Rabu (15/9/2021).
Lebih jauh Agus mengatakan, satwa yang diserahkan berupa owa siamang (Symphalangus syndactylus) sebanyak satu ekor berjenis kelamin betina dengan umur dua bulan. Satwa ini dilindungi undang-undang berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
Selanjutnya, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, satu ekor owa siamang tersebut akan dilepasliarkan di hábitat aslinya di Provinsi Sumatera Barat dengan terlebih dahulu dilakukan rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Owa di Kalaweit, Sumatera Barat.
“Sebelum dilaksanakan translokasi satwa tersebut ke Provinsi Sumatera Barat, terlebih dahulu dilaksanakan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan bahwa satwa tersebut dalam kondisi sehat,” ujar Agus.
Kepala Balai KSDA Bali menyampaikan bahwa satwa owa siamang ini adalah salah satu satwa yang dilindungi undang-undang, untuk itu masyarakat yang memiliki atau merawat agar menyerahkan atau melaporkan kepada Balai KSDA Bali melalui call centre 081246966767.
Sementara itu dalam unggahan terbarunya di Instagram, Giri Prasta tampak menyerahkan langsung ‘Mimi’ kepada kepala BKSDA Bali sembari berharap nanti dapat ikut melepasliarkan Mimi secara langsung ke habitat aslinya di Sumatera Barat.
“Hari ini kami menyerahkan Mimi agar bisa sekolah lepasliarkan yaitu ada di Kalaweit, Sumatera (Barat). Dan kami pun berupaya nanti ketika lepas liar Mimi sudah bisa berdiri dan mandiri, dan mudah-mudahan saya harus ikut ke situ,” ujar Giri Prasta dalam video unggahannya.
“Itulah yang membuat amanah alam yang diberikan kepada kami, investasi kami, dan semoga nanti Mimi bisa berkembang biak karena ini adalah merupakan hewan primata yang cerdas termasuk juga mamalia dan juga menyusui,” kata Giri Prasta sembari menyebut Mimi mengenalnya sebagai orangtuanya.
Kepala BKSDA Bali ketika disinggung mengenai asal-usul owa siamang sampai berada di tangan Bupati Badung, sementara ini belum dapat memberi kepastian kepada awak media. Ia mengaku akan berkonsentrasi terlebih dahulu kepada penanganan owa siamang sampai nanti dilepasliarkan.
“Memang belum tahu asal-usulnya dari mana, sekarang kalau kami kan fokusnya kepada binatangnya dulu, nanti untuk mencari tahu yang berikutnya kan tahap berikutnya, kita selesaikan satu per satu,” tandas R Agus Budi Santosa. *adi
“Bertempat di kantor Balai KSDA Bali, pada hari ini menerima penyerahan satwa dilindungi Undang-undang oleh I Nyoman Giri Prasta,” terang Kepala BKSDA Bali, R Agus Budi Santosa, Rabu (15/9/2021).
Lebih jauh Agus mengatakan, satwa yang diserahkan berupa owa siamang (Symphalangus syndactylus) sebanyak satu ekor berjenis kelamin betina dengan umur dua bulan. Satwa ini dilindungi undang-undang berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
Selanjutnya, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, satu ekor owa siamang tersebut akan dilepasliarkan di hábitat aslinya di Provinsi Sumatera Barat dengan terlebih dahulu dilakukan rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Owa di Kalaweit, Sumatera Barat.
“Sebelum dilaksanakan translokasi satwa tersebut ke Provinsi Sumatera Barat, terlebih dahulu dilaksanakan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan bahwa satwa tersebut dalam kondisi sehat,” ujar Agus.
Kepala Balai KSDA Bali menyampaikan bahwa satwa owa siamang ini adalah salah satu satwa yang dilindungi undang-undang, untuk itu masyarakat yang memiliki atau merawat agar menyerahkan atau melaporkan kepada Balai KSDA Bali melalui call centre 081246966767.
Sementara itu dalam unggahan terbarunya di Instagram, Giri Prasta tampak menyerahkan langsung ‘Mimi’ kepada kepala BKSDA Bali sembari berharap nanti dapat ikut melepasliarkan Mimi secara langsung ke habitat aslinya di Sumatera Barat.
“Hari ini kami menyerahkan Mimi agar bisa sekolah lepasliarkan yaitu ada di Kalaweit, Sumatera (Barat). Dan kami pun berupaya nanti ketika lepas liar Mimi sudah bisa berdiri dan mandiri, dan mudah-mudahan saya harus ikut ke situ,” ujar Giri Prasta dalam video unggahannya.
“Itulah yang membuat amanah alam yang diberikan kepada kami, investasi kami, dan semoga nanti Mimi bisa berkembang biak karena ini adalah merupakan hewan primata yang cerdas termasuk juga mamalia dan juga menyusui,” kata Giri Prasta sembari menyebut Mimi mengenalnya sebagai orangtuanya.
Kepala BKSDA Bali ketika disinggung mengenai asal-usul owa siamang sampai berada di tangan Bupati Badung, sementara ini belum dapat memberi kepastian kepada awak media. Ia mengaku akan berkonsentrasi terlebih dahulu kepada penanganan owa siamang sampai nanti dilepasliarkan.
“Memang belum tahu asal-usulnya dari mana, sekarang kalau kami kan fokusnya kepada binatangnya dulu, nanti untuk mencari tahu yang berikutnya kan tahap berikutnya, kita selesaikan satu per satu,” tandas R Agus Budi Santosa. *adi
1
Komentar