Kasus Salah Input Data Covid-19
Penyidik Ancang-ancang Tetapkan Tersangka
"Tergantung mereka, kooperatif gak datang pemeriksaan. Kalau cepet menghasilkan data, ya datang kesini. Intinya kami tangani kasus profesional," Kasat Reskrim Polresta, Kompol Mikael
DENPASAR, NusaBali
Kasus saah input data yang dilakukan oleh operator Satgas Covid-19 Kota Denpasar terus didalami penyidik Satreskrim Polresta Denpasar. Ada desas desus beredar bahwa dalam kasus tersebut akan ada yang jadi tersangka.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Mikael Hutabarat dalam keterangan persnya, Rabu (15/9) mengatakan kasus tersebut masih dalam pengembangan. Mantan Kasat Narkoba Polresta Denpasar ini masih memeriksa saksi-saksi. Dia mengatakan belum ada yang ditetapkan tersangka.
"Belum, belum ada (ditetapkan tersangka). Kita masih melakukan penyelidikan. Setelah semuanya lengkap baru kita akan kasih keterangan detail soal kasus tersebut," tutur Kompol Mikael kemarin.
Kompol Mikael beralasan jika informasi yang disampaikan kepada masyarakat sepotong-sepotong maka akan muncul asumsi yang aneh-aneh. Misalnya rumah sakit bisa dianggap tidak beres dalam menangani Covid-19.
Proses penyelidikan dan pemeriksaan lama terjadi akibat banyak faktor. Salah satunya tergantung dari pihak yang diperiksa. "Tergantung mereka, kooperatif gak datang. Kalau cepet menghasilkan data, ya datang kesini. Intinya kami tangani kasus profesional," tuturnya.
Kasus salah input data pasien Covid-19 ini pertama kali heboh saat pasien sembuh berinisial Ketut JG dilaporkan meninggal pada sistem NAR beberapa jam setelah yang bersangkutan keluar dari tempat Isolasi Terpusat di Hotel Prime Biz Kuta, Badung, Sabtu (4/9) pukul 11.30 Wita. Pukul 20.00 Wita pada hari itu juga data Ketut JG di laporkan meninggal pada sistem NAR. Data tersebut masuk sampai ke Kementerian Kesehatan RI.
Kasus tersebut terungkap setelah salah satu anggota Polresta Denpasar menelepon HRD di tempat kerja Ketut JG bernama Selly. Melalui telepon itu polisi tadi menanyakan apakah Ketut JG benar meninggal dunia. Setelah dicek ternyata Ketut JG masih hidup dan masih berisitirahat di kampung halamannya di Seririt, Buleleng.
Berdasarkan kasus tersebut Satreskrim Polresta Denpasar melakukan penyelidikan. Ternyata kasus serupa terjadi lagi Senin (6/9). Operator Satgas Covid-19 yang melakukan kesalahan ini adalah orang yang sama yakni Kadek MS. Untuk kedua kalinya Kadek MS melaporkan meninggal dunia satu orang pasien Covid-19 sembuh berinisial Dwi WB. *pol
Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Mikael Hutabarat dalam keterangan persnya, Rabu (15/9) mengatakan kasus tersebut masih dalam pengembangan. Mantan Kasat Narkoba Polresta Denpasar ini masih memeriksa saksi-saksi. Dia mengatakan belum ada yang ditetapkan tersangka.
"Belum, belum ada (ditetapkan tersangka). Kita masih melakukan penyelidikan. Setelah semuanya lengkap baru kita akan kasih keterangan detail soal kasus tersebut," tutur Kompol Mikael kemarin.
Kompol Mikael beralasan jika informasi yang disampaikan kepada masyarakat sepotong-sepotong maka akan muncul asumsi yang aneh-aneh. Misalnya rumah sakit bisa dianggap tidak beres dalam menangani Covid-19.
Proses penyelidikan dan pemeriksaan lama terjadi akibat banyak faktor. Salah satunya tergantung dari pihak yang diperiksa. "Tergantung mereka, kooperatif gak datang. Kalau cepet menghasilkan data, ya datang kesini. Intinya kami tangani kasus profesional," tuturnya.
Kasus salah input data pasien Covid-19 ini pertama kali heboh saat pasien sembuh berinisial Ketut JG dilaporkan meninggal pada sistem NAR beberapa jam setelah yang bersangkutan keluar dari tempat Isolasi Terpusat di Hotel Prime Biz Kuta, Badung, Sabtu (4/9) pukul 11.30 Wita. Pukul 20.00 Wita pada hari itu juga data Ketut JG di laporkan meninggal pada sistem NAR. Data tersebut masuk sampai ke Kementerian Kesehatan RI.
Kasus tersebut terungkap setelah salah satu anggota Polresta Denpasar menelepon HRD di tempat kerja Ketut JG bernama Selly. Melalui telepon itu polisi tadi menanyakan apakah Ketut JG benar meninggal dunia. Setelah dicek ternyata Ketut JG masih hidup dan masih berisitirahat di kampung halamannya di Seririt, Buleleng.
Berdasarkan kasus tersebut Satreskrim Polresta Denpasar melakukan penyelidikan. Ternyata kasus serupa terjadi lagi Senin (6/9). Operator Satgas Covid-19 yang melakukan kesalahan ini adalah orang yang sama yakni Kadek MS. Untuk kedua kalinya Kadek MS melaporkan meninggal dunia satu orang pasien Covid-19 sembuh berinisial Dwi WB. *pol
Komentar