Peserta SKD CPNS Disarankan Isoman 14 Hari
Sebelum Pelaksanaan SKD yang Dimulai 14 Oktober Nanti
Peserta juga wajib sudah vaksinasi dosis pertama sebelum SKD, dikecualikan bagi peserta yang hamil, penyintas Covid-19 kurang dari tiga bulan, dan komorbid.
DENPASAR, NusaBali
Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Kota Denpasar tahun 2021 akan digelar selama 12 hari mulai tanggal 14 Oktober hingga 25 Oktober 2021. Mereka yang mengikuti test SKD disarankan untuk melakukan isolasi mandiri (Isoman) selama 14 hari sebelum mengikuti pelaksanaan tes.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Denpasar, I Wayan Sudiana, Rabu (15/9). Sudiana mengatakan ada beberapa persyaratan yang diikuti oleh peserta SKD yang berkaitan dengan pandemi Covid-19. Salah satunya, yakni peserta disarankan melakukan isolasi mandiri 14 hari sebelum pelaksanaan tes.
“Berdasarkan Surat Kepala BKN Nomor 7787/B-KS.04.01/SD/E/2021, peserta juga wajib mematuhi protokol kesehatan serta swab test RT PCR kurun waktu maksimal 2 x 24 jam dari jadwal tes atau rapid test antigen kurun waktu maksimal 1 x 24 jam dari jadwal tes dengan hasil negatif/non-reaktif,” kata Sudiana.
Selain itu, peserta wajib sudah melakukan vaksinasi dosis pertama sebelum melaksanakan SKD. Namun untuk vaksin ini dikecualikan bagi peserta yang sedang hamil, penyintas Covid-19 kurang dari tiga bulan, dan penderita komorbid. “Mereka membawa surat keterangan dokter yang menyatakan tidak dapat diberikan vaksin karena sedang mengalami salah satu dari tiga kondisi tersebut,” ungkapnya.
Peserta juga wajib mengisi formulir Deklarasi Sehat yang terdapat pada website https://sscasn.bkn.go.id dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari sebelum mengikuti ujian seleksi dan paling lambat 1 hari sebelum mengikuti ujian.
Jika ada peserta terkonfirmasi positif Covid-19 dalam kurun waktu 14 hari sebelum pelaksanaan tes, harus segera menginformasikan kepada Panitia Seleksi lewat email [email protected] pada hari itu juga dengan melampirkan data diri serta surat hasil swab RT-PCR dan kartu ujian peserta untuk mendapatkan penjadwalan kembali.
Sementara bagi peserta yang hasil swab antigen positif/reaktif pada 1 x 24 jam sebelum pelaksanaan juga harus segera menginformasikan kepada Panitia Seleksi dengan prosedur yang sama. “Untuk protokol kesehatan, peserta wajib menggunakan masker 3 lapis dan ditambah masker kain di bagian luar dan membawa hand sanitizer ukuran kecil secara mandiri,” katanya.
Saat pengecekan suhu, jika suhu tubuhnya lebih dari atau sama dengan 37,3 derajat celcius akan dilakukan pemeriksaan kembali paling banyak dua kali dengan jarak waktu pemeriksaan lima menit dan ditempatkan pada tempat yang telah ditentukan.
Dalam satu hari pelaksanaan tes akan dibagi ke dalam tiga sesi dengan ruangan untuk tes sebanyak tiga ruangan. Setiap sesi tersebut akan ada jeda selama satu jam guna melakukan sterilisasi ruangan termasuk melakukan pengecekan kepada peserta berikutnya.
Selain itu, bagi pengantar juga tidak diperkenankan masuk ke area BPSDM dan disediakan tempat parkir di luar. Karena jika diperkenankan masuk berpotensi menimbulkan kerumunan. Tak hanya bagi peserta, panitia pun akan menjalani serangkaian tes rapid antigen setiap harinya. Pelaksanaan SKD ini akan dilakukan di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Bali di Jalan Hayam Wuruk No 152, Sumerta Kelod, Denpasar.
“Panitia setiap hari akan dirapid antigen sebelum tugas, agar nyaman dalam bertugas. Apabila ada panitia yang positif, tidak diperkenankan bertugas dan diwajibkan melakukan isolasi,” imbuh Sudiana. Seperti diketahui pelamar CPNS yang dinyatakan lolos untuk ikut SKD sebanyak 6.651 orang setelah adanya pengumuman masa sanggah. Sudiana mengatakan jumlah pelamar CPNS, yakni sebanyak 8.460 orang. “Untuk CPNS, formasinya yang tersedia 123, jumlah pelamar 8.460 orang dan yang lolos seleksi administrasi 6.651 orang setelah pengumuman sanggah seleksi administrasi,” katanya.
Untuk diketahui, dari 8.460 pelamar, formasi yang paling banyak dilamar adalah Auditor Ahli Pertama dengan jumlah 1.630 pelamar. Sedangkan yang paling sedikit adalah formasi Jurnalis sebanyak 5 orang. “Formasi yang dicari untuk CPNS tahun ini, yakni jurusan Ekonomi dan Akuntansi mulai dari SMK, D3, hingga S1. Untuk SMK hanya 1 orang,” imbuhnya.
Sementara formasi yang paling banyak akan ditempatkan di Inspektorat sekitar 20 orang. “Sisanya akan ditempatkan di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Pemkot Denpasar,” kata Sudiana. *mis
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Denpasar, I Wayan Sudiana, Rabu (15/9). Sudiana mengatakan ada beberapa persyaratan yang diikuti oleh peserta SKD yang berkaitan dengan pandemi Covid-19. Salah satunya, yakni peserta disarankan melakukan isolasi mandiri 14 hari sebelum pelaksanaan tes.
“Berdasarkan Surat Kepala BKN Nomor 7787/B-KS.04.01/SD/E/2021, peserta juga wajib mematuhi protokol kesehatan serta swab test RT PCR kurun waktu maksimal 2 x 24 jam dari jadwal tes atau rapid test antigen kurun waktu maksimal 1 x 24 jam dari jadwal tes dengan hasil negatif/non-reaktif,” kata Sudiana.
Selain itu, peserta wajib sudah melakukan vaksinasi dosis pertama sebelum melaksanakan SKD. Namun untuk vaksin ini dikecualikan bagi peserta yang sedang hamil, penyintas Covid-19 kurang dari tiga bulan, dan penderita komorbid. “Mereka membawa surat keterangan dokter yang menyatakan tidak dapat diberikan vaksin karena sedang mengalami salah satu dari tiga kondisi tersebut,” ungkapnya.
Peserta juga wajib mengisi formulir Deklarasi Sehat yang terdapat pada website https://sscasn.bkn.go.id dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari sebelum mengikuti ujian seleksi dan paling lambat 1 hari sebelum mengikuti ujian.
Jika ada peserta terkonfirmasi positif Covid-19 dalam kurun waktu 14 hari sebelum pelaksanaan tes, harus segera menginformasikan kepada Panitia Seleksi lewat email [email protected] pada hari itu juga dengan melampirkan data diri serta surat hasil swab RT-PCR dan kartu ujian peserta untuk mendapatkan penjadwalan kembali.
Sementara bagi peserta yang hasil swab antigen positif/reaktif pada 1 x 24 jam sebelum pelaksanaan juga harus segera menginformasikan kepada Panitia Seleksi dengan prosedur yang sama. “Untuk protokol kesehatan, peserta wajib menggunakan masker 3 lapis dan ditambah masker kain di bagian luar dan membawa hand sanitizer ukuran kecil secara mandiri,” katanya.
Saat pengecekan suhu, jika suhu tubuhnya lebih dari atau sama dengan 37,3 derajat celcius akan dilakukan pemeriksaan kembali paling banyak dua kali dengan jarak waktu pemeriksaan lima menit dan ditempatkan pada tempat yang telah ditentukan.
Dalam satu hari pelaksanaan tes akan dibagi ke dalam tiga sesi dengan ruangan untuk tes sebanyak tiga ruangan. Setiap sesi tersebut akan ada jeda selama satu jam guna melakukan sterilisasi ruangan termasuk melakukan pengecekan kepada peserta berikutnya.
Selain itu, bagi pengantar juga tidak diperkenankan masuk ke area BPSDM dan disediakan tempat parkir di luar. Karena jika diperkenankan masuk berpotensi menimbulkan kerumunan. Tak hanya bagi peserta, panitia pun akan menjalani serangkaian tes rapid antigen setiap harinya. Pelaksanaan SKD ini akan dilakukan di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Bali di Jalan Hayam Wuruk No 152, Sumerta Kelod, Denpasar.
“Panitia setiap hari akan dirapid antigen sebelum tugas, agar nyaman dalam bertugas. Apabila ada panitia yang positif, tidak diperkenankan bertugas dan diwajibkan melakukan isolasi,” imbuh Sudiana. Seperti diketahui pelamar CPNS yang dinyatakan lolos untuk ikut SKD sebanyak 6.651 orang setelah adanya pengumuman masa sanggah. Sudiana mengatakan jumlah pelamar CPNS, yakni sebanyak 8.460 orang. “Untuk CPNS, formasinya yang tersedia 123, jumlah pelamar 8.460 orang dan yang lolos seleksi administrasi 6.651 orang setelah pengumuman sanggah seleksi administrasi,” katanya.
Untuk diketahui, dari 8.460 pelamar, formasi yang paling banyak dilamar adalah Auditor Ahli Pertama dengan jumlah 1.630 pelamar. Sedangkan yang paling sedikit adalah formasi Jurnalis sebanyak 5 orang. “Formasi yang dicari untuk CPNS tahun ini, yakni jurusan Ekonomi dan Akuntansi mulai dari SMK, D3, hingga S1. Untuk SMK hanya 1 orang,” imbuhnya.
Sementara formasi yang paling banyak akan ditempatkan di Inspektorat sekitar 20 orang. “Sisanya akan ditempatkan di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Pemkot Denpasar,” kata Sudiana. *mis
Komentar