Pemkab Ingatkan Pengelola Wisata Kembali Berkontribusi ke Daerah
TABANAN, NusaBali
Sejak pemberlakuan uji coba buka pariwisata, kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata di Tabanan, makin menggeliat.
Pemkab setempat mengingatkan pengelola objek wisata dapat kembali berkontribusi untuk Peningkatan Pendapatan Asli daerah (PAD). Pantauan pada beberapa objek wisata di Tabanan, Kamis (16/9), pengelola sejumlah objek wisata mulai sibuk menyambut kedatangan wisatawan yang masih dominan wisatawan domestik. Rata-rata kunjungan per hari ke sejumlah wisata mencapai 300 orang. Kunjungan ini menjadikan jajaran Pemkab Tabanan terangsang hingga mengingatkan para pengelola wisata dapat kembali memberikan kontribusi ke daerah.
Di wisata Pantai Kedunggu, Desa Belalang, Kecamatan Kediri, misalnya. Objek ini dengan keindahan pantai berpanorama sunset, kunjungan wisatawan per hari rata-rata 300 orang. "Kalau tidak hujan, kunjungan di objek ini sampai 300 orang per hari," ungkap Perbekel Belalang Wayan Mustika.
Kata dia, kunjungan ke Pantai Kedunggu sebagian besar adalah wisatawan domestik. Kunjungan ke pantai yang dikenal dengan sebutan Pantai Cinta ini kebanyakan kalangan anak muda dari berbagai kabupaten di Bali. "Dengan adanya uji coba wisata ini, maka kami bersyukur. Karena objek wisata ini mulai ada geliat ekonomi," tegasnya.
Karena mulai ramai kunjungan, jelas Mustika, maka protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sudah dijalankan bahkan diketatkan. Mulai dari menyediakan tempat cuci tangan, mengatur jarak tempat duduk, dan pengawasan pengunjung oleh pecalang. "Yang jelas, kami tetap mengutamakan protokol kesehatan," kata Mustika.
Kunjungan meningkat juga terjadi di DTW Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan. Kepala Devisi Promosi dan Pengembangan DTW Tanah Lot Ni Made Suarni mengatakan, sehari kunjungan ke Tanah Lot di tengah uji coba wisata ini rata-rata 300 orang. Sebagain besar pengunjung wisatawan domestik. "Yang dari luar Bali sudah mulai ada. Seperti dari Jawa Tengah, Jawa Timur,, maupun Jawa Barat, ada beberapa orang," sebutnya.
Menurut dia, kunjungan terbanyak di DTW Tanah Lot terakhir pada 12 September 2021, sampai 650 pengunjung. "Memang ada peningkatan kunjungan sejak diberlakukan uji coba wisata. Tetapi kenaikan jumlah kunjungan terjadi saat akhir pekan," imbuhnya.
Meskipun objek sudah bisa dibuka, jelas Suarni, di DTW Tanah Lot sendiri belum membuat promo untuk menarik kunjungan lebih banyak. Sebab di DTW ini hanya menjual tiket masuk dan parkir. "Berbeda dengan Ulundanu Beratan yang masih ada restoran dan lain-lain," tandas Made Suarni.
Dihubungi terpisah, Kepala Bakeuda Tabanan Anak Agung Gede Dalem Trisna Ngurah menerangkan selama wisata tutup, mereka masih diringankan dalam penyetoran kontribusi ke pemerintah daerah. "Maklum saja, tidak mungkin pemerintah daerah membebankan kontribusi tersebut karena kunjungan tidak ada," tegasnya.
Hanya saja kini, lanjut Dalem Trisna, karena kunjungan mulai menggeliat dan sudah ada pendapatan, maka para pengelola objek wisata diingatkan untuk kembali memberikan kontribusi untuk kas daerah. "Kami ingatkan agar ada kontribusi ke daerah. Jumlahnya sesuai ketentuan presentasi yang sudah berlaku sebelumnya," tandasnya. *des
1
Komentar