PMI Bali Ajak Masyarakat Donor Darah untuk Sesama
DENPASAR, NusaBali.com - Peringatan Hari Palang Merah Indonesia, 17 September 2021 mengangkat tema ‘Masyarakat Bergerak Bersama untuk Sesama’.
PMI Bali mengajak masyarakat untuk bergerak bersama berbagi darah kepada orang lain tanpa melihat perbedaan baik itu suku, agama, ras, ataupun golongan. Diketahui bersama salah satu pelayanan yang diberikan oleh PMI adalah menyediakan stok darah yang aman, mudah dijangkau dan berkualitas. PMI Bali mengajak masyarakat untuk tetap melakukan donor darah meski di masa pandemi Covid-19, tentu dengan protokol kesehatan yang diterapkan dengan ketat.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri, jadi kami membutuhkan kerja bersama. Untuk mengumpulkan pendonor sebenarnya kami berharap di sanalah partisipasi masyarakat, kami dari UTD (Unit Transfusi Darah) kan tugasnya mengambil, memproses, dan menyimpan darah supaya tetap terjamin aman dan bermutu,” ujar dr Gede Wiryana Patra Jaya MKes, Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Bali, Jumat (17/9/2021).
Untuk itu dr Patra juga mengajak masyarakat yang ingin melakukan donor darah untuk bersikap terbuka dengan kondisi kesehatan yang sedang dialami. Jika misalnya saat sedang dilakukan skrining memang sedang menderita penyakit tertentu sebaiknya disampaikan saja agar pihaknya dapat lebih ketat melakukan penyaringan darah yang berasal dari pendonor yang menderita penyakit tertentu, terutama penyakit yang menular.
“Kalau kami anggap tidak memenuhi syarat maka kami akan lakukan pemusnahan, sehingga nanti darah tersebut tidak sampai ke pasien,” terang pria yang juga Ketua Bali Medical Tourism Association (BMTA) tersebut.
Disebutkan, beberapa lokasi yang dapat dikunjungi calon pendonor adalah UTD PMI sendiri yang berlokasi di RSUP Sanglah, markas PMI Bali di Jalan Imam Bonjol No Km 3, dan khusus di depan monumen Bajra Sandhi, Renon, setiap hari pukul 16.00-19.00 Wita.
Untuk ketersediaan kantong darah di PMI Bali sendiri, dr Patra menyebut berada di angka sekitar 90 persen dari permintaan saat ini. Namun, jika dilihat berdasarkan target bulanan PMI Bali sendiri angkanya masih di kisaran 87 persen. Ia juga menyebut golongan darah AB adalah darah yang paling sedikit jumlah stoknya dikarenakan sulitnya mencari pendonor dengan golongan darah langka tersebut.
Update persediaan darah di PMI Bali sendiri per Jumat (17/9/2021) adalah sebanyak 553 kantong dengan perincian golongan darah A 162 kantong, B 181 kantong, O 157 kantong, AB 33 kantong.
Dr Patra menambahkan jika keberadaan UTD milik RSUP Sanglah sekitar delapan bulan belakangan juga turut membantu pihaknya dalam menyediakan stok kantong darah di Bali.
Sementara itu untuk stok kantong darah plasma konvalesen dr Patra tidak bisa menyebut secara pasti berapa angka ketersediaan stok dibanding jumlah permintaan. Pihaknya tidak memilliki target khusus berapa jumlah stok darah yang harus dipersiapkan. Dengan jumlah angka kasus Covid-19 yang dinamis, apalagi saat ini jumlah penderita Covid-19 sedang mengalami penurunan, hal tersebut sulit untuk dilakukan.
“Karena kasus kan sekarang mulai menurun, jadi tidak sebesar bulan-bulan sebelumnya,” kata dr Patra terkait sulitnya membuat target penerimaan donor darah plasma konvalesen.
PMI sendiri merupakan organisasi perhimpunan nasional yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. Mereka tidak hanya melayani pengumpulan donor darah, melainkan juga melayani tanggap darurat kebencanaan, pelayanan kesehatan masyarakat dan sosial, serta melakukan perekrutan relawan.
Satu bulan setelah proklamasi kemerdekaan RI, tepatnya 17 September 1945 Palang Merah Indonesia (PMI) dibentuk. Kini, 76 tahun setelahnya PMI tetap berkomitmen berbagi kepada sesama tanpa melihat latar belakang penerimanya. *adi
Komentar