Tabanan Zona Oranye, Satu Isoter Dikosongkan
Kini Tabanan hanya menyediakan dua hotel untuk lokasi isoter bagi pasien Covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG).
TABANAN, NusaBali
Kasus Covid-19 di Tabanan melandai. Untuk itu Tabanan yang sebelumnya zona merah, sejak sepekan lalu sudah zona oranye. Bahkan kabar baiknya, Tabanan sudah mengkosongkan tempat isolasi terintegrasi/terpusat (isoter). Asrama Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) Bali yang di Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, dikosongkan karena pasien mulai berkurang. Tabanan hanya menggunakan tempat isoter di dua hotel saja.
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Suratmika menegaskan, Tabanan sudah turun zona sejak pekan lalu menjadi zona oranye. Seiring dengan hal tersebut, bersamaan dengan Provinsi Bali, Tabanan juga sudah turun level menjadi level 3. “Kita sekarang sudah zona oranye sejak pekan lalu, awalnya kita zona merah,” ujar dr Suratmika, Jumat (17/9).
Dikatakannya, turunnya Tabanan menjadi zona oranye karena sejumlah kriteria. Mulai dari kasus sudah mulai menurun, keterisian bed atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit sudah mulai longgar, serta berkurangnya pasien Covid-19 yang tanpa gejala melakukan isoter.
“Perawatan pasien di tempat isoter memang sudah berkurang. Sebelumnya isoter sekitar 200-an lebih, sekarang sudah menurun, kurang dari 100 orang,” imbuh dr Suratmika.
Untuk itu, sejak Jumat (10/9) Asrama Poltrada Bali sudah dikosongkan sebagai tempat isoter. Tabanan hanya menyediakan dua hotel yakni Hotel Pop dan Hotel Ramada sebagai tempat isoter yang difasilitasi oleh Pemprov Bali. “Kami selesai lakukan isoter di Asrama Poltrada, karena pasien sudah berkurang, kemudian sudah ada hotel lain disediakan, serta isoter di hotel lebih nyaman,” beber dr Suratmika.
Kendatipun demikian, dr Suratmika meminta kepada masyarakat tetap mengetatkan protokol kesehatan Covid-19. Jangan sampai baru turun level dan turun zona, masyarakat Tabanan mulai kendor menerapkan prokes. Sebab virus Covid-19 tidak bisa diprediksi kapan berakhir. “Kepada masyarakat Tabanan, kami mengimbau dan meminta prokes tetap dilakukan dengan baik, jangan lengah, supaya kita semua bisa mengendalikan virus ini,” pinta dr Suratmika.
Sementara di sisi lain, kegiatan vaksinasi di Tabanan masih terus digenjot. Saat ini vaksinasi tahap I masyarakat Tabanan sudah mencapai 105 persen, sedangkan untuk vaksinasi tahap II baru mencapai 71 persen. Capaian vaksinasi tahap II masih rendah karena menunggu jadwal waktu untuk vaksinasi. “Proses vaksinasi kita dibantu TNI dan Polri, artinya proses vaksinasi masih terus berjalan setiap hari. Sesuai target dari pusat, akhir Oktober 2021 kita akan tuntas vaksinasi tahap II ini,” tandas dr Suratmika. *des
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Suratmika menegaskan, Tabanan sudah turun zona sejak pekan lalu menjadi zona oranye. Seiring dengan hal tersebut, bersamaan dengan Provinsi Bali, Tabanan juga sudah turun level menjadi level 3. “Kita sekarang sudah zona oranye sejak pekan lalu, awalnya kita zona merah,” ujar dr Suratmika, Jumat (17/9).
Dikatakannya, turunnya Tabanan menjadi zona oranye karena sejumlah kriteria. Mulai dari kasus sudah mulai menurun, keterisian bed atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit sudah mulai longgar, serta berkurangnya pasien Covid-19 yang tanpa gejala melakukan isoter.
“Perawatan pasien di tempat isoter memang sudah berkurang. Sebelumnya isoter sekitar 200-an lebih, sekarang sudah menurun, kurang dari 100 orang,” imbuh dr Suratmika.
Untuk itu, sejak Jumat (10/9) Asrama Poltrada Bali sudah dikosongkan sebagai tempat isoter. Tabanan hanya menyediakan dua hotel yakni Hotel Pop dan Hotel Ramada sebagai tempat isoter yang difasilitasi oleh Pemprov Bali. “Kami selesai lakukan isoter di Asrama Poltrada, karena pasien sudah berkurang, kemudian sudah ada hotel lain disediakan, serta isoter di hotel lebih nyaman,” beber dr Suratmika.
Kendatipun demikian, dr Suratmika meminta kepada masyarakat tetap mengetatkan protokol kesehatan Covid-19. Jangan sampai baru turun level dan turun zona, masyarakat Tabanan mulai kendor menerapkan prokes. Sebab virus Covid-19 tidak bisa diprediksi kapan berakhir. “Kepada masyarakat Tabanan, kami mengimbau dan meminta prokes tetap dilakukan dengan baik, jangan lengah, supaya kita semua bisa mengendalikan virus ini,” pinta dr Suratmika.
Sementara di sisi lain, kegiatan vaksinasi di Tabanan masih terus digenjot. Saat ini vaksinasi tahap I masyarakat Tabanan sudah mencapai 105 persen, sedangkan untuk vaksinasi tahap II baru mencapai 71 persen. Capaian vaksinasi tahap II masih rendah karena menunggu jadwal waktu untuk vaksinasi. “Proses vaksinasi kita dibantu TNI dan Polri, artinya proses vaksinasi masih terus berjalan setiap hari. Sesuai target dari pusat, akhir Oktober 2021 kita akan tuntas vaksinasi tahap II ini,” tandas dr Suratmika. *des
Komentar