Pedagang Direlokasi ke Terminal Bongkar Muat
Revitalisai Pasar Banyuasri dengan membangun ulang fisik bangunan pasar menjadi tiga lantai diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 45 miliar.
Renovasi Total Pasar Banyuasri
Dalam gambaran awal, Pasar Banyuasri dirancang menjadi pasar semi modern.
SINGARAJA, NusaBali
Seluruh pedagang yang berjumlah seribuan itu, akan ditampung untuk sementara di terminal bongkar muat di Jalan A Yani Barat, yang berjarak kurang lebih 500 meter arah barat dari Pasar Banyuasri.
Pemetaan terhadap rencana pembangunan Pasar Banyuasri, kembali dilakukan oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana bersama Wakil Bupati Nyoman Sutjidra, Jumat (4/12) pagi. Sesuai rencana, di tahun 2016 dilakukan penyusunan detail egennering design (DED), karena luas lahan di Pasar Banyuasri mencapai 2 hektare. Setelah DED rampung, dilanjutkan dengan pembangunan fisik yang direncanakan awal tahun 2017 nanti.
Salah satu pedagang bernama Eeng, mengaku setuju pasar terbesar ketiga di Buleleng itu direnovasi total. Hanya saja, ia bersama rekan lainnya berharap lokasi tempat penampungan sementara ketika pasar dibongkar, tidak terlalu jauh dari lokasi pasar semula. Jika lokasi pasar darurat terlalu jauh, dia khawatir pelangganya akan sulit menjangkau, sehingga akan mempengaruhi omzet penjualannya. “Karena sudah menjadi kebijakan pemerintah saya setuju saja. Asalkan, lokasi pasar sementara tidak terlalu jauh. Kalau jauh nanti pelanggan bisa saja akan berkurang dan beralih ke pasar lain,” ungkap Eeng, pedagang yang ditemui di los Unggas.
Sementara dalam gambaran awal, Pasar Banyuasri dirancang menjadi pasar semi modern. Bangunan induk pasar dibangun di lokasi yang ada sekarang dengan tiga lantai. Sedangkan deretan toko swadaya yang ada di depan pasar – Jalan A Yani akan dibongkar seluruhnya. Areal deretan toko swadaya tersebut akan dijadikan plaza - semacam taman yang bisa dijadikan tempat bersantai.
Pembangunan deretan toko swadaya itu dilakukan bertahap setelah bangunan induk pasar rampung. Sehingga pedagang yang direlokasi kemungkinan adalah pedagang yang berada di dalam pasar. “Untuk pedagangnya kita sudah pikirkan ditampung sementara di terminal bongkar muat. Sedangkan pedagang di toko-toko, kemungkinan tidak direlokasi, karena deretan toko itu akan dibongkar belakangan, setelah bangunan induk pasar selesai. Nanti begitu selesai, pedagang di toko-toko itu bisa langsung tempati toko yang disiapkan di bangunan induk pasar,” terang Bupati Putu Agus Suradnyana, saat melihat kondisi bangunan fisik Pasar Banyuasri, kemarin.
Dijelaskan, tahap awal dilakukan kajian teknis sebelum penyusunan DED. Kajian teknis ini menyangkut aspek ekonomi dan meminta dukungan dari pedagang yang nantinya akan memanfaatkan areal pasar. Nantinya juga dijelaskan kajian terkait pengelolaan sejumlah rumah toko (ruko) yang berada di sekeliling bangunan induk pasar. “Nanti kita sosialisasikan kembali, intinya bagaimana semua pihak tidak ada yang dirugikan. Pasar yang dibangun nanti mampu memberi rasa nyaman bagi pedagang maupun pengunjung, sirkulasi udara menjadi bersih, arealnya juga bersih,” jelas bupati yang berlatarbelakang arsitek ini.
Untuk mewujudkan Pasar Banyuasri menjadi pasar semi modern, Pemkab Buleleng akan mengajukan usulan dana ke pemerintah pusat. Kendati demikian, Pemkab Buleleng tetap mengalokasikan dana pembangunan Pasar Banyuasri lewat APBD Kabupaten. “Kita akan usahakan untuk mencari dukungan dana dari pemeirntah pusat, dan kalau tidak dapat, tetap dari APBD kita akan alokasikan, karena pasar yang tertata dengan baik dan nyaman sangat kita butuhkan, sehingga perekonomian di daerah kita bisa berjalan,” tegasnya. 7
Komentar