KESEHATAN: Bisakah Tubuh Bertahan Tanpa Makan dan Minum ?
Bisakah tubuh bertahan tanpa makan dan minum dalam waktu lama ?
Pakar bedah bariatrik sekaligus direktur medis di MemorialCare Surgical Weight Loss Center di Orange Coast Medical Center, Mir Ali, MD mengungkapkan, tubuh manusia dapat bertahan hidup berminggu-minggu tanpa makanan. Tapi, tanpa air, kebanyakan orang hanya dapat bertahan 2-4 hari.
Menurut pendiri Health Media Experts, Andrea Paul, MD, dalam laman antaranews, Selasa (07/09/2021), berapa lama seseorang dapat bertahan hidup tanpa makanan tergantung pada berbagai faktor termasuk jenis kelamin, komposisi tubuh, makanan dan minuman yang dikonsumsi dan lingkungan sekitar,
Orang dengan cadangan lemak lebih banyak dapat bertahan lebih lama karena tubuh dapat membakar lemak yang disimpan untuk bahan bakar pada saat kelaparan ekstrem. Terlebih lagi, bila dia memiliki akses ke air tetapi tidak memiliki makanan, maka mungkin dapat bertahan hingga dua bulan.
Secara umum, individu yang sehat dan kurus bisa mengalami kelaparan yang parah ketika kehilangan 18 persen dari berat badannya atau mencapai indeks massa tubuh (IMT) kurang dari 16,5 (sangat kurus).
Dari sisi jenis kelamin, wanita dapat menahan lapar lebih lama daripada pria dan bertahan pada IMT lebih rendah. Ini mungkin karena mereka secara alami memiliki persentase lemak tubuh lebih tinggi. Tubuh cenderung menggunakan lemak ketimbang otot sebagai energi selama kelaparan.
Ketika kekurangan makanan, tubuh mengalami tahap kelaparan karena tak ada lagi kalori untuk fungsi organ. Menurut Paul, tubuh akan mencoba memecah jaringan dan menggunakan nutrisi yang tersimpan untuk mempertahankan kehidupan selama mungkin.
Caranya, dengan memanfaatkan glukosa apa pun yang tersisa. Dalam beberapa jam pertama, targetnya glukosa dalam darah. Setelah itu, glikogen yang membutuhkan waktu sekitar 24 jam untuk habis.
Di sisi lain, tubuh harus melakukan ketosis, yang bisa membuat berat badan turun secara signifikan dan menyebabkan seseorang mengalami gejala awal kelaparan, seperti pusing dan lelah.
Tubuh dapat menghabiskan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu untuk menghabiskan simpanan lemak, tergantung pada seberapa banyak yang ada. Tapi begitu lemak hilang, satu-satunya yang tersisa untuk dibakar tubuh adalah protein di dalam otot, termasuk otot jantung. Akibatnya, risiko serangan jantung bisa meningkat.
Setelah tubuh mulai membakar protein, kesehatan menurun dengan sangat cepat menyebabkan berbagai masalah seperti osteoporosis, penyakit kardiovaskular, dan gagal organ, yang bila tidak segera ditangani dan diobati bisa berakibat fatal.
Sementara bila tubuh kekurangan air, maka tak ada mekanisme serupa memecah jaringan guna menggantikan bahan bakar dari makanan. Dalam beberapa jam setelah tidak minum, maka tubuh mulai mengalami gejala dehidrasi termasuk haus, kulit kering, pusing yang seiring waktu bisa berkembang menjadi kebingungan, dan kegagalan organ. Ali mengingatkan, dehidrasi dapat berujung secara cepat terutama saat kondisi cuaca panas. *
1
Komentar