Apresiasi STMIK Primakara, Menteri BUMN Erick Thohir Dukung Penuh #SiliconBali dan Investasi di Startup
DENPASAR, NusaBali.com - Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan kementeriannya tidak hanya fokus mendukung UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), melainkan juga pengembangan ekosistem ekonomi digital dan startup.
Hal ini disampaikan Erick Thohir saat berdiskusi dengan pelaku startup digital dan inkubator bisnis bertajuk ‘Bali Digitalpreneur Meetup’ di kampus STMIK Primakara Denpasar, Minggu (19/9/2021) sore. “Jangan takut, kita dukung startup jadi bagian besar program transformasi BUMN,” kata Erick Thohir.
Salah satu bentuk dukungan ini adalah BUMN belakangan banyak membentuk venture capital dan gencar berinvestasi pada startup. “Salah satu bentuk KPI (Key Performance Indicator) kita adalah kita komit berinvestasi di 50 perusahaan startup. Kita akan support besar-besaran startup di Indonesia dengan kekuatan investasi,” ungkap Erick Thohir.
Ia lantas merinci beberapa nama BUMN dan jumlah startup yang sudah mendapatkan investasi dari BUMN. “Telkomsel 15, BRI 15, Mandiri Capital 15, saya juga berikan kesempatan BNI untuk mulai masuk tapi cukup 5. Karena kebiasaan BUMN kalau diberikan banyak semua ikut investasi. Nanti startup kebakaran semua (bakar uang),” papar Erick Thohir.
Ia lantas mengungkapkan pada minggu kedua Desember 2021 rencananya Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas dorongan Kementerian BUMN akan meluncurkan progam besar terkait dengan startup. “Setelah launching kita akan training 10 ribu startup agar berkelanjutan. Lalu undang 10 top investor,” ungkapnya.
Erick Thohir juga mengungkapkan suatu fakta menarik di Indonesia bahwa ketika bicara entrepreneurship persentasenya rendah tapi ketika bicara jumlah startup malah menjadi nomor 4 di dunia. “Ini menarik. Startup kita punya potensi luar biasa, market besar dan mayoritas (pendiri startup) generasi muda,” katanya.
Dalam kesempatan ini Erick Thohir meninjau produk startup besutan STMIK Primakara dan sejumlah inkubator bisnis di Bali. Ia mengaku terkesan dengan inovasi startup dari Bali.
Ia juga mengapresiasi STMIK Primakara sudah melakukan inovasi luar biasa dengan sudah memikirkan era digitalisasi yang akan terus menjadi gelombang besar. “Kita harus menjadi champions di era digitalisasi ini. Salah satunya yang harus kita perbaiki adalah human capital. Ini menjadi tantangan terberat,” ujarnya.
Talenta digital dan startup digital ini menjadi penting untuk menggarap peluang pasar ekonomi digital di Indonesia sehingga Indonesia tidak hanya menjadi target pasar namun menjadi pelaku utama dan pemenang persaingan. “Kita harapkan ada pemain lokal dan kami di BUMN akan siapkan ekosistemnya,” kata Erick Thohir.
Dengan terpuruknya industri pariwisata, saat ini sudah terbangun kesadaran bersama bahwa sangat perlu bagi Bali untuk membangun industri-industri pendamping salah satunya industri digital.
Erick Thohir Thohir juga mendukung spirit membangun #SiliconBali untuk menguatkan ekosistem ekonomi digital dan startup di Bali ini. #SiliconBali yang diinisasi para pelaku ekonomi digital dan startup di Bali merupakan sebuah narasi dan spirit untuk bersama-sama membangun Industri Digital di Bali sebagai bagian dari upaya Bali Bangkit.
Kata #SiliconBali dipilih sebagai representasi dari mimpi untuk menghidupkan industri digital di Pulau Dewata Bali. Kata ini dengan mudah terasosiasikan dengan Silicon Valley (pusat startup di Amerika Serikat) yang ada di Bali.
“Bali luar biasa, sekarang ada Silicon Bali. Tidak ada salahnya pusat ekonomi digital alternatifnya di Bali,” ujar Erick Thohir
Sementara itu Ketua STMIK Primakara Made Artana mengungkapkan dengan terpuruknya industri pariwisata, sudah saatnya Bali menggarap serius ekonomi digital sebagai industri pendamping dan menguatkan ekosistem startup. Baginya industri kreatif digital adalah salah satu industri yang dapat dikembangkan mengingat ini adalah industri yang akan terus berkembang di masa depan.
“Saat ini kita memang harus menginisiasi industri-industri baru seperti industri digital ini yang barangkali masih kecil, masih bayi. Tapi ke depan harus dipupuk agar menjadi besar sehingga mampu menjadi industri pendamping,” ujar Artana.
Di sisi lain, Bali memiliki potensi yang besar mengingat Bali ada dalam lingkungan pergaulan internasional dengan puluhan hingga ratusan ribu digital nomad,ada banyak direct flight ke kota-kota besar dunia, infrastruktur yang memadai, kualitas hidup yang baik, balance life dalam nuansa alam yang indah dan biaya hidup yang relatif rendah. Bali juga memiliki banyak talenta kreatif yang tumbuh dalam budaya kreatif.
Karenanya #SiliconBali didorong sebagai gerakan kolaborasi dan sinergi bersama-sama membangun Industri Digital di Bali sebagai bagian dari upaya Bali Bangkit. “Silicon Bali hanya sebuah istilah yang kita buat untuk lebih mudah diingat untuk mengajak bersama-sama ayo bangun industri digital di Bali tepatnya idustri kreatif berbasis digital. Kita di Bali punya talent yang kreatif, modal lain kita dalam pergaulan internasional, talent internasional banyak. Di Canggu ada puluhan ribu talent digital nomande, di Bali ada ratusan ribu. Itu bisa kita manfaatkan sebagai modal,” papar Artana.
Untuk mewujudkan #SiliconBali ini STMIK Primakara dan pelaku ekonomi digital serta startup di Bali meminta dukungan Menteri BUMN agar melirik dan mendukung pengembangan industri digital di Bali. “Kami minta pemerintah melirik industri digital untuk dikembangkan di Bali. Ini gayung bersambut dengan program Kementerian BUMN karena menurut beliau (Erick Thohir) UMKM harus didorong tapi startup digital juga harus didorong-habis-habisan,” terang Artana.
Untuk menguatkan ekosistem startup di Bali, STMIK Primakara menginisiasi event Bali Startup Summit yang rencananya akan diselenggarakan November 2021 mendatang, event ini mendapatkan dukungan dari Bank Indonesia. Bentuk kegiatan Bali Startup Summit ini berupa eksebisi, pameran startup, pitching kepada investor, seminar, talkshow dan lainnya. * isu
Komentar