PMI Buleleng Maksimalkan Kantong Donor
Jamin Ketersediaan Stok Darah Aman
SINGARAJA, NusaBali
Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Buleleng kembali berupaya untuk menjamin ketersediaan stok darah aman.
Sejumlah kantong-kantong donor kembali dijajagi, untuk ikut berpartisipasi menyuplai kebutuhan darah di Buleleng. Sejumlah kelompok, komunitas hingga pegawai dan staf di pemerintahan dilibatkan dalam gebyar donor darah HUT ke-76 PMI, Sabtu (18/9) lalu.
Ketua PMI Buleleng I Nyoman Sutjidra mengatakan, rata-rata kebutuhan darah di Kabupaten Buleleng sehari 35 kantong. Namun kebutuhan harian darah untuk pelayanan kesehatan itu disebutnya baru terpenuhi 80 persen. Pemenuhan target darah itu berkurang karena situasi pandemi. Kantong-kantong donor yang sebelumnya banyak dilakukan oleh perusahan swasta, sekolah, hingga instansi pemerintah, PNI-Polri di setiap event, nyaris nihil, karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat hingga dilarang kegiatan yang memicu kerumunan.
“Target setahun ada dua belas ribu kantong darah yang bisa dikumpulkan dari masyarakat. Tetapi sejauh ini baru terpenuhi sembilan ribu kantong. Oleh karena itu, untuk tiga bulan ke depan ini, kekurangan tersebut akan dikejar. Melalui berbagai jalan seperti sinergi dengan Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) untuk bisa memobilisasi dan memotivasi masyarakat agar mau menyumbangkan darah,” ungkap Sutjidra yang juga Wabup Buleleng ini.
Pemenuhan target tersebut bisa dilakukan dengan memaksimalkan kegiatan-kegiatan donor darah di komunitas. Mulai dari kecamatan, desa, banjar, hingga komunitas pemuda lainnya. Salah satu diantaranya Buleleng bagian barat sudah memenuhi target sekitar 60 persen. Saat ini, yang belum tergarap maksimal adalah tiga kecamatan di Buleleng timur. Ketiganya yaitu Kecamatan Sawan, Kecamatan Kubutambahan dan Kecamatan Tejakula.
“Sasaran kita nanti adalah sekaa Teruna Teruni, ibu-ibu PKK, komunitas-komunitas hingga relawan tetap yang mendonorkan darahnya secara rutin untuk membantu sesama. Mudah-mudahan tercapai, sehingga ketersediaan kebutuhan darah di Buleleng dapat terpenuhi,” ucap Sutjidra.
Sementara itu, Ketua PDDI Provinsi Bali Ketut Pringgantara mengajak seluruh masyarakat untuk mau mendonorkan darahnya. Kegiatan donor darah menurutnya merupakan salah satu skrining kesehatan masyarakat. Mereka yang mendonorkan darahnya akan mengetahui kondisi kesehatan lewat skrining darah yang dilakukan. Sebelum dinyatakan layak atau tidak didonorkan kepada orang yang membutuhkan.
“Mari kita saling bergandeng tangan memberikan kehidupan kepada sesama melalui donor darah. Sehingga pandemi dan tugas-tugas kenegaraan bisa kita selesaikan, untuk kegiatan masyarakat segera normal,” ajak Pringgantara. *k23
1
Komentar