BPUM Ditarget Tersalur ke 12,8 Juta Penerima
JAKARTA, NusaBali
Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Kemenkop UKM) menargetkan menyalurkan Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro (BPUM) kepada 12,8 juta penerima.
Adapun, bansos untuk pelaku usaha mikro itu dianggarkan sebesar Rp15,36 triliun. Sekretaris Menkop UKM Arif Rahman Hakim menyampaikan setiap UKM yang terdaftar akan menerima bantuan sebesar Rp2,4 juta. Angka ini naik dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
"Pada tahun sebelumnya mereka (UKM) hanya menerima Rp1,2 juta atau separuhnya dari tahun 2021 dikarenakan keterbatasan anggaran yang ada," ujarnya dalam konferensi pers, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (20/9).
Arif mengklaim program BPUM terbukti efektif membantu UKM, khususnya yang terdampak pandemi covid-19. Sehingga, tahun ini program BPUM kembali dijalankan oleh pemerintah.
Ia membeberkan survei BRI menyatakan 44,8 persen UKM yang menerima BPUM kapasitas usahanya meningkat. Selain itu, 51,5 persen UKM dapat beroperasi kembali dan bertahan selama pandemi covid-19.
Menurut dia, program ini tepat sasaran karena usaha mikro sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah melalui program bantuan langsung.
"Berbagai survei yang seperti saya sebutkan menunjukkan BPUM sangat dibutuhkan pelaku usaha mikro guna menjaga aktivitas usahanya agar dapat bertahan," terang Arif.
Salah satu penerima BPUM asal Semarang, Rita Puji Astuti, mengatakan program ini sangat membantu dan bermanfaat bagi UMKM.
Ia menerima bantuan sebesar Rp2,4 juta tanpa potongan. Selain itu, ia menilai proses pendaftaran hingga pencairan mudah dan lancar.
Pada Juli tahun lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menyalurkan bantuan sebesar Rp1,2 juta kepada UMKM melalui program BPUM. Program ini diharapkan dapat mendorong perekonomian lebih baik.
"Ada 12,8 juta pelaku UMKM yang ada di Tanah Air. Mulai dibagikan hari ini. Kami harap ini akan mendorong ekonomi," tutur Jokowi. *
Komentar