Kontainer Langka, Ekspor Bali Terkendala
DENPASAR,NusaBali
Laju ekspor Bali terganjal. Penyebabnya kelangkaan kontainer dan biaya pengiriman yang melambung.
Padahal sejumlah komoditas ekspor Bali lumayan ramai permintaan di pasaran. Antara lain produk kerajinan seperti home decore maupun seni kreatif lainnya.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia(ALFI)Bali Anak Agung Bagus Bayu Joni Saputra mengatakan sampai saat ini keterbatasan kontainer masih menjadi kendala ekspor Bali.
"Jeda sih tidak. Karena kalau jeda itu berhenti," jelas pengusaha muda asal Kerobokan, Kuta Utara Badung, tentang kondisi ekspor di Bali.
Kelangkaan kontainer menyebabkan ongkos angkut naik 7 kali lipat. Akibatnya, eksportir juga harus menanggung beban tambahan ongkos transportasi tersebut.
Di pihak lain ekspor juga bisa memanfaatkan jasa usaha kargo. Namun untuk sekarang belum bisa langsung dilakukan melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, di Tuban, Kuta Badung. Hal itu karena Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga kini belum melayani penerbangan internasional, khususnya untuk kargo.
"Kalau mengirim menggunakan kargo, harus transit dulu lewat Jakarta (Bandara Soetta, Cengkareng, Banten)," lanjut Gung Bayu Joni, sapaan Anak Agung Bagus Bayu Saputra.
Gung Bayu, mengapresiasi langkah-langkah dan komitmen Pemerintah untuk menekan biaya ekspor. Termasuk pelonggaran PPKM di Bali.
Gung Bayu Joni berharap Pemerintah segera membuka penerbangan internasional untuk Bandara Ngurah Rai, sehingga ekspor dengan kargo bisa langsung dilakukan dari Bali.
Tidak lagi harus transit ke bandara lain seperti ke Jakarta. Jika langsung dari Bali tentu mengurangi biaya dan memperpendek jarak waktu pengiriman. "Menjadi lebih cepat," ujarnya. *K17.
1
Komentar