RSUD Buleleng Buka Poli ISPA
Untuk Pasien Bergejala Covid-19
Dibukanya poli ISPA RSUD Buleleng untuk memisahkan pasien yang terindikasi Covid-19.
SINGARAJA, NusaBali
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng, saat ini telah membuka Poliklinik Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Poliklinik ini dibuka untuk pelayanan pasien dengan gejala Covid-19 dan juga eks pasien yang mengalami gejala long Covid. Poli ini memanfaatkan ruang bekas Unit Donor Darah (UDD) yang sebelumnya dimanfaatkan PMI Buleleng.
Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan Medik RSUD Buleleng, dr I Ketut Gede Agus Budi Wirawan, ditemui Selasa (21/9) kemarin menjelaskan, dibukanya poli ISPA RSUD Buleleng untuk memisahkan pasien yang terindikasi Covid-19. “Poli ini kami bentuk untuk keamanan pasien dan nakes saat masuk ke ruang poli dengan kemungkinan kontak dengan banyak orang. Yang terindikasi kami pisahkan sehingga menekan penularan,” jelas Budi Wirawan.
Sebelum diarahkan ke Poli ISPA, pasien di front office akan mengarahkan mengisi form skrining khusus. Jika ditemukan data yang masuk kriteria Covid-19, maka akan diobservasi di Poli ISPA. Pasien yang bersangkutan pun akan ditangani petugas dan nakes, untuk menentukan tindak lanjut berupa test swab PCR atau tidak. Setelah menjalani pemeriksaan di Poli ISPA, dokter yang bertugas akan memutuskan apakah akan menjalani rawat jalan atau rawat inap di ruang isolasi.
Poli ini disebut Budi Wirawan, termasuk konsultasi dan perawatan lanjutan pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh, tetapi masih mengalami gejala seperti batuk lama, kondisi lemah.
Pembukaan Poli ISPA ini juga dapat meminimalisir kebocoran pasien Covid-19, karena tidak jujurnya pasien dan keluarga pasien dalam mengisi form. “Yang sering ditemukan ketika sudah masuk ke poli, kemudian dokter yang menangani menggali riwayat untuk pemberian obat yang tepat, ternyata pasien terindikasi Covid-19. Nah hal ini yang diantisipasi,” ucap dia.
Sementara itu direksi RSUD Buleleng telah menyiapkan SDM, baik perawat dan juga dokter. Namun di poli ISPA, dokter yang bertugas sangat fleksibel, disesuaikan dengan kasusnya. Mulai dari dokter interna, dokter paru, dan dokter umum. Dengan pemisahan pasien terindikasi Covid-19, diharapkan kedepannya dalam penanganan Covid-19 di RSUD Buleleng, dapat mengamankan pasien umum dan juga nakes. *k23
Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan Medik RSUD Buleleng, dr I Ketut Gede Agus Budi Wirawan, ditemui Selasa (21/9) kemarin menjelaskan, dibukanya poli ISPA RSUD Buleleng untuk memisahkan pasien yang terindikasi Covid-19. “Poli ini kami bentuk untuk keamanan pasien dan nakes saat masuk ke ruang poli dengan kemungkinan kontak dengan banyak orang. Yang terindikasi kami pisahkan sehingga menekan penularan,” jelas Budi Wirawan.
Sebelum diarahkan ke Poli ISPA, pasien di front office akan mengarahkan mengisi form skrining khusus. Jika ditemukan data yang masuk kriteria Covid-19, maka akan diobservasi di Poli ISPA. Pasien yang bersangkutan pun akan ditangani petugas dan nakes, untuk menentukan tindak lanjut berupa test swab PCR atau tidak. Setelah menjalani pemeriksaan di Poli ISPA, dokter yang bertugas akan memutuskan apakah akan menjalani rawat jalan atau rawat inap di ruang isolasi.
Poli ini disebut Budi Wirawan, termasuk konsultasi dan perawatan lanjutan pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh, tetapi masih mengalami gejala seperti batuk lama, kondisi lemah.
Pembukaan Poli ISPA ini juga dapat meminimalisir kebocoran pasien Covid-19, karena tidak jujurnya pasien dan keluarga pasien dalam mengisi form. “Yang sering ditemukan ketika sudah masuk ke poli, kemudian dokter yang menangani menggali riwayat untuk pemberian obat yang tepat, ternyata pasien terindikasi Covid-19. Nah hal ini yang diantisipasi,” ucap dia.
Sementara itu direksi RSUD Buleleng telah menyiapkan SDM, baik perawat dan juga dokter. Namun di poli ISPA, dokter yang bertugas sangat fleksibel, disesuaikan dengan kasusnya. Mulai dari dokter interna, dokter paru, dan dokter umum. Dengan pemisahan pasien terindikasi Covid-19, diharapkan kedepannya dalam penanganan Covid-19 di RSUD Buleleng, dapat mengamankan pasien umum dan juga nakes. *k23
Komentar