Kasus Menurun, RSUD Buleleng Kurangi Ruang Isolasi
SINGARAJA, NusaBali
RSUD Buleleng melakukan efisiensi ruang isolasi pasca kasus Covid-19 mulai menurun.
Dari enam ruang yang sebelumnya disiapkan menjadi ruang isolasi, tiga diantaranya saat ini sudah dikembalikan menjadi ruang perawatan pasien umum. Begitu pula ICU Covid-19 yang sempat memanfaatkan ruang VVIP pada bulan Agustus lalu, sudah dikembalikan ke fungsi semula.
Saat ini ruang yang masih dimanfaatkan sebagai ruang isolasi Covid-19, hanya ruang Lely I, Jempiring, Mahottama dengan kapasitas 74 bed. Sedangkan ICU Covid-19 saat ini hanya memfungsikan ruang ICU dengan kapasitas 38 bed. Wadir Pelayanan Medik RSUD Buleleng, dr I Ketut Gede Agus Budi Wirawan, Selasa (21/9) kemarin mengatakan, pengefisiensian ruang isolasi dilakukan sejak dua pekan terakhir. Sejumlah pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit difokuskan di tiga ruangan saja.
“Pasien yang bergejala sedang yang dulu dirawat di dua ruangan kini dijadikan satu ruangan. Dan yang sudah tidak terpakai, dialihkan ke perawatan pasien non Covid,” jelas Budi Wirawan.
Menurutnya, efisiensi ruang isolasi dilakukan pada ruang Flamboyan, Melati dan Lely II. Penurunan kasus yang terjadi sejak tiga pekan terakhir disebutnya berpengaruh pada tingkat hunian ruang isolasi. Data Selasa (21/9) kemarin, BOR RSUD Buleleng untuk ruang isolasi hanya terisi 10 bed dari 74 bed atau 13,51 persen. Sedangkan untuk BOR ICU Covid-19 dari kapasitas 38 bed, terisi 6 bed atau 15,79 persen.
Sementara itu, perkembangan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng ditemukan 10 kasus konfirmasi baru. Sebanyak 5 orang diantaranya dari Kecamatan Buleleng, 2 orang masing-masing dari Kecamatan Banjar dan Sawan serta 1 orang dari Kecamatan Sukasada. Sedangkan pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 21 orang. Mereka tersebar 4 orang di Kecamatan Seririt, 3 orang masing-masing dari Kecamatan Buleleng, Kubutambahan, Sawan dan Tejakula, 2 orang masing-masing dari Kecamatan Banjar dan Sukasada serta 1 orang dari Kecamatan Gerokgak.
Di hari yang sama juga dicatatkan kasus meninggal dunia. Seorang pasien asal Kecamatan Sawan berumur 86 tahun dinyatakan meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif Covid-19 pada Selasa (21/9) kemarin. Lansia perempuan itu juga tercatat memiliki riwayat penyakit penyerta hipertensi. Perkembangan kasus tersebut membuat jumlah kasus konfirmasi kumulatif sebanyak 10.330 orang. Namun sebanyak 9.732 orang telah dinyatakan sembuh, 520 orang meninggal dunia dan menyisakan kasus aktif 78 orang.*k23
Komentar