ITB STIKOM Bali Target Pasang Aplikasi Speed.Id dan QR Code di 100 Titik
Antisipasi dan Pantau Mobilitas di Masa Pandemi
DENPASAR, NusaBali.com – Selain aplikasi PeduliLindungi, aplikasi pendukung tracing dan tracking mobilitas masyarakat di masa pandemi Covid-19 diluncurkan oleh Tim riset ITB STIKOM Bali.
Sama seperti PeduliLindungi yang kini diterapkan mal dan tempat wisata di Bali, aplikasi Speed.Id dari ITB STIKOM Bali berbasiskan pemindaian QR Code. “Sederhananya, aplikasi ini bertugas untuk memantau sebaran para penyintas Covid-19 di Kota Denpasar,” kata Dr Evi Triandini M Eng, Pimpinan Tim Riset ITB STIKOM Bali, Kamis (23/9/2021).
Salah satu yang menjadi pilot project penerapan aplikasi Speed.Id adalah Banjar Merta Nadhi. Dengan adanya aplikasi ini berikut QR Code-nya sejak 24 Agustus 2021, maka mobilitas warga di Banjar Merta Nadhi Jalan Gadung nomor 47 Desa Dangin Puri Kangin, Denpasar Utara bisa diketahui.
Sosialisasi pemanfaatan aplikasi ini juga sudah dilakukan 3 dan 10 September 2021 di Kelurahan Pemecutan. Selanjutnya pada 21 September 2021, tim rsiet ITB STIKOM Bali mengumpulkan staf dari enam kelurahan dan dua desa di Kota Denpasar untuk mengikuti sosialisasi di kampus ITB STIKOM Bali di Renon, Denpasar. Kenam kelurahan dan dua desa tersebut adalah Kelurahan Pemecutan, Penatih, Sesetan, Sanur, Kesiman, Panjer, Desa Dangin Puri Kangin, dan Desa Pemogan.
“Ya kami meminta mereka menjadi mitra riset kami yang nantinya kami akan melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat dengan mengundang kepala lingkungan atau banjar, jadi ini sebagai informasi awal untuk disampaikan kepada lurah dan perbekel mereka,” kata Evi Triandini.
Menurut Evi Triandini, kegiatan sosialisasi berikutnya adalah dengan menyasar pasar-pasar tradisional di Kota Denpasar sekaligus memasang aplikasi Speed.Id dan QR Code. Selanjutnya menyasar lembaga perbankan, pasar modern dan lain-lain. “Target kami di Kota Denpasar terpasang 100 aplikasi Speed.Id dan QRCode,” kata Evi Triandini, Kamis (23/9/2021).
Seperti diberitakan sebelumnya, dengan aplikasi khusus berbasis QR Code ini, jika ada orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 mendatangi suatu pusat keramaian dan melakukan kontak erat dengan orang-orang di sekelilingnya, otomatis data orang tersebut akan tercata dalam big data. Selanjutnya big data ini segera mengeluarkan informasi akurat tentang berapa orang yang terpapar dari satu kerumunan tadi kepada Satgas Covid-19.
“Mekanismenya, setiap lokasi yang banyak dikunjungi oleh masyarakat akan dipasang QR Code. Setiap orang mendatangi suatu lokasi pusat keramaian diminta untuk download aplikasi Speed.ID yang telah dikembangkan oleh Tim Riset Bamboomedia. Dengan aplikasi khusus berbasis QR Code dan big bata, Satgas Covid-19 akan memperoleh informasi lebih akurat mengenai jumlah orang yang terpapar, dan orang yang sempat berinteraksi dengan orang yang terpapar akan mendapatkan notifikasi supaya dapat melakukan pengecekan kondisi kesehatannya,” tuntas Evi Triandini.
Proyek yang sedang berjalan ini dibiayai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan sebaran Covid-19 di Bali dalam rangka memulihkan industri pawisata Bali yang kolaps.
Apalagi pada 2022 mendatang, Presiden Joko Widodo menunjuk Bali sebagai tuan rumah perhelatan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR). Forum GPDRR yang diadakah oleh PBB ini akan dihadiri oleh delegasi dari 193 negara dengan melibatkan peserta sebanyak 5.000 – 7.000 orang. Karena itulah Bali dituntut harus bebas Covid-19. *mao
Komentar