Upacara Pemakaman Jenazah Dipimpin Langsung Ketua PHDI Kalimantan Barat
Gugur Ditembaki Teroris KKB Papua, Pangkat Pratu Ida Bagus Putu Suarman Dinaikkan Satu Tingkat
Sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Juang, Kamis pagi, jenazah Praka (Anumerta) Ida Bagus Putu Suarman sempat dibawa ke Kantor Bupati Landak, Kalimantan Barat untuk diserahterimakan kepada jajaran TNI
PONTIANAK, NusaBali
Jenazah Pratu Ida Bagus Putu Suarman, 23, prajurit TNI AD yang gugur ditembaki teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKP) Papua, telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Juang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat pada Wraspati Paing Kulantir, Kamis (23/9) pagi. Upacara keagamaan ala Hindu dipimpin langsung Ketua PHDI Kalimantan Barat, Ida Sri Resi Dukuh Putra Bandem, 46. Sementara, pangkat prajurit yang gugur dalam tugas ini telah dinaikkan satu tingkat menjadi Praka (Anumerta) Ida Bagus Putu Suarman.
Prosesi pemakaman Praka (Anumerta) Ida Bagus Putu Suarman di TMP Juang Landak, Kamis kemarin, dimulai pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Jenazah terlebih dulu dibawa dari rumah duka di Dusun Tungkul, Desa Hilir Kantor, Kecamatan Ngabang, Landak ke Kantor Bupati Landak yang berjarak 1 km.
Dari Kantor Bupati Landak, jenazah putra Bali asal Banjar Taman, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana yang akrab dipanggil Gus Onthi ini diserah-terimakan kepada jajaran TNI untuk dimakamkan secara militer di TMP Juang Landak. Jarak dari Kantor Bupati Landak ke TMP Juang sekitar 1,5 km. Selanjutnya, dilakukan upacara militer dan upacara secara keagamaan.
Khusus upacara secara keagamaan Hindu, dipimpin langsung Ketua PHDI Kalimantan Barat, Ida Sri Rsi Dukuh Putra Bandem, yang notabene merupakan sulinggih. "Seluruh rangkaian prosesi upacara pemakaman berjalan lancar dan selesai pukul 12.00 WIB,” ungkap Ida Sri Resi Dukuh Putra Bandem saat dikonfirmasi NusaBali per telepon dari Jakarta, Kamis sore.
Menurut Ida Rsi, pihak keluarga Ida Bagus Putu Suarman yang diwakili ayah kandungnya, Ida Bagus Ketut Sutelso, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu proses pemakanan. Selama proses pemakaman, segenap keluarga almarhum terlihat cukup tegar.
Hanya saja, Ida Bagus Ketut Sutelso alias Gus Sutelso tidak bisa menyembunyikan kesedihan atas gugurnya putra sulungnya itu. “Ketika mengucapkan terima kasih, dia juga tidak sampai selesai, sehingga langsung diperkenankan duduk kembali,” papar Ida Rsi.
Ida Bagus Putu Suarman merupakan anak sulung dari dua bersaudara pasangan Ida Bagus Ketut Sutelso alias Gus Sutelso dan Jero Santi. Saat upacara pemaman di TMP Juang Landak kemarin, Jero Sinta dan anak bungsunya yang masih duduk di Kelas III SMP, Ida Bagus Made Jaya, 15 (adik almarhum) juga hadir.
Ida Rsi menyebutkan, saat pemakaman kemarin, keluarga besar Ida Bagus Putu Suarman dari Jembrana tidak ada yang hadir. Sedangkan krama Bali perantuan yang tinbggal di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, yang mencapai 120 orang, kata Ida Rsi, ikut mengantar almarhum hingga peristirahatan terakhir.
“Krama Bali perantuan di Kalimantan Barat memang sangat guyub. Ketika mengetahui ada yang berduka, mereka sebagian besar datang. Saat pemakaman tadi pagi, krama Bali yang tinggal di Kota Pontianak juga banyak yang datang. Perjalanan naik kendaraan dari Pontianak ke Landak sekitar 3 jam,” jelas tokoh umat dan sulinggih asal Banjar Kelod Kangin, Desa Tegak, Kecamatan Klungkung ini.
Ida Rsi menyebutkan, meski jenazah Ida Bagus Putu Suarman sudah dimakamkan, nantinya akan ada upacara ulapan. Upacara tersebut akan dilakukan saat ngaben yang agendanya belum ditentukan. Di Kalimantan Barat, ngaben dilakukan secara massal agar lebih efektif dan efisien. “Ngaben massal dilakukan saat sudah ada 10 jenazah (krama Bali, Red),” papar Ida Rsi.
Menurut Ida Rsi, usai upacara pemakaman kemarin, krama Bali perantuan di Kabupaten Landak yang berjumlah 30 Kepala Keluarga (KK) rencananya sowan ke rumah duka di Dusun Tungkul, Desa Hilir Kantor, Kecamatan Ngabang untuk melakukan ritual Pitra Puja selama tiga hari. PHDI Kalbar pun ikut mendampingi alam ritual ini. “Kalau orang meninggal, itu sudah hukum alam," terang sulinggih yang semasa walaka bernama I Putu Dupa Bandem ini.
Ida Rsi sendiri mengaku mengenal Ida Bagus Putu Suarman sebagai sosok pemuda ganteng, disiplin, ksatria, dan bertanggung jawab. Salah satu tanggung jawab yang ditunjukkan almarhum saat dia bersedia kawal upaya evakuasi jenazah perawat bernama Gabriella Meilani, yang juga tewas diserang teroris KKB, di Distrik Kiwirok, Papua, Selasa (21/9) pagi. Ternyata, pengawalan itu berujung maut bagi pemuda yang akrab disapa Gus Onthi ini.
Ida Rsi mengaku terakhir kali bertemu Gus Onthi tahun 2017 lalu, saat almarhum meminta tandatangannya untuk pendaftaran sebagai calon anggota TNI AD. "Kalau untuk mendaftar jadi calon anggota TNI AD kan memerlukan rekomendasi dari Ketua PHDI Kalimantan Barat," tutur Ida Rsi, yang kesehariannya juga menjadi dosen di Fakultas Pertanian Universitas Tanjung Pura Pontianak.
Sementara itu, pangkat Ida Bagus Putu Suarman telah dinaikkan satu tingkat dari Pratu (Prajurit Satu) menjadi Praka (Prajurit Kepala). Hal ini diungkaplkaan Kapenrem 072/Pamungkas- Jogjakarta, Mayor (Czi) Agus Sriyanta, sebagaimana dilansir detikcom di Jogjakarta, Kamis kemarin.
"Langsung kenaikan pangkat satu tingkat di atasnya, dari Pratu ke Praka," tandas Mayor Agus Sriyanta. Menurut Mayor Agus, Pratu Ida Bagus Putu Suarman mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Praka (Anumerta) sebagai penghargaan atas jasa dan pengabdiannya hingga gugur dalam tugas. Penganugerahan kenaikan pangkat sudah disampaikan saat upacara pemakaman almarhum di TPM Juang Lan-dak, Kalimantan Barat, Kamis kemarin.
Mayor Agus memaparkan, jenazah Pratu Ida Bagus Putu Suarman sendiri sudah tiba di Kalimantan Barat, Rabu (22/9) malam. Jenazah diterima oleh Dandim 1201/Mempawah, Letkol (Inf) Dwi Agun Prihanto. Jenazah memang langsung dibawa ke daerah asalnya, tidak terlebih dulu dibawa ke Kesatuannya di Yoni 403/Wirasada Pratista di Jalan Kaliurang, Sleman, Jogjakarta. *k22
Prosesi pemakaman Praka (Anumerta) Ida Bagus Putu Suarman di TMP Juang Landak, Kamis kemarin, dimulai pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Jenazah terlebih dulu dibawa dari rumah duka di Dusun Tungkul, Desa Hilir Kantor, Kecamatan Ngabang, Landak ke Kantor Bupati Landak yang berjarak 1 km.
Dari Kantor Bupati Landak, jenazah putra Bali asal Banjar Taman, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana yang akrab dipanggil Gus Onthi ini diserah-terimakan kepada jajaran TNI untuk dimakamkan secara militer di TMP Juang Landak. Jarak dari Kantor Bupati Landak ke TMP Juang sekitar 1,5 km. Selanjutnya, dilakukan upacara militer dan upacara secara keagamaan.
Khusus upacara secara keagamaan Hindu, dipimpin langsung Ketua PHDI Kalimantan Barat, Ida Sri Rsi Dukuh Putra Bandem, yang notabene merupakan sulinggih. "Seluruh rangkaian prosesi upacara pemakaman berjalan lancar dan selesai pukul 12.00 WIB,” ungkap Ida Sri Resi Dukuh Putra Bandem saat dikonfirmasi NusaBali per telepon dari Jakarta, Kamis sore.
Menurut Ida Rsi, pihak keluarga Ida Bagus Putu Suarman yang diwakili ayah kandungnya, Ida Bagus Ketut Sutelso, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu proses pemakanan. Selama proses pemakaman, segenap keluarga almarhum terlihat cukup tegar.
Hanya saja, Ida Bagus Ketut Sutelso alias Gus Sutelso tidak bisa menyembunyikan kesedihan atas gugurnya putra sulungnya itu. “Ketika mengucapkan terima kasih, dia juga tidak sampai selesai, sehingga langsung diperkenankan duduk kembali,” papar Ida Rsi.
Ida Bagus Putu Suarman merupakan anak sulung dari dua bersaudara pasangan Ida Bagus Ketut Sutelso alias Gus Sutelso dan Jero Santi. Saat upacara pemaman di TMP Juang Landak kemarin, Jero Sinta dan anak bungsunya yang masih duduk di Kelas III SMP, Ida Bagus Made Jaya, 15 (adik almarhum) juga hadir.
Ida Rsi menyebutkan, saat pemakaman kemarin, keluarga besar Ida Bagus Putu Suarman dari Jembrana tidak ada yang hadir. Sedangkan krama Bali perantuan yang tinbggal di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, yang mencapai 120 orang, kata Ida Rsi, ikut mengantar almarhum hingga peristirahatan terakhir.
“Krama Bali perantuan di Kalimantan Barat memang sangat guyub. Ketika mengetahui ada yang berduka, mereka sebagian besar datang. Saat pemakaman tadi pagi, krama Bali yang tinggal di Kota Pontianak juga banyak yang datang. Perjalanan naik kendaraan dari Pontianak ke Landak sekitar 3 jam,” jelas tokoh umat dan sulinggih asal Banjar Kelod Kangin, Desa Tegak, Kecamatan Klungkung ini.
Ida Rsi menyebutkan, meski jenazah Ida Bagus Putu Suarman sudah dimakamkan, nantinya akan ada upacara ulapan. Upacara tersebut akan dilakukan saat ngaben yang agendanya belum ditentukan. Di Kalimantan Barat, ngaben dilakukan secara massal agar lebih efektif dan efisien. “Ngaben massal dilakukan saat sudah ada 10 jenazah (krama Bali, Red),” papar Ida Rsi.
Menurut Ida Rsi, usai upacara pemakaman kemarin, krama Bali perantuan di Kabupaten Landak yang berjumlah 30 Kepala Keluarga (KK) rencananya sowan ke rumah duka di Dusun Tungkul, Desa Hilir Kantor, Kecamatan Ngabang untuk melakukan ritual Pitra Puja selama tiga hari. PHDI Kalbar pun ikut mendampingi alam ritual ini. “Kalau orang meninggal, itu sudah hukum alam," terang sulinggih yang semasa walaka bernama I Putu Dupa Bandem ini.
Ida Rsi sendiri mengaku mengenal Ida Bagus Putu Suarman sebagai sosok pemuda ganteng, disiplin, ksatria, dan bertanggung jawab. Salah satu tanggung jawab yang ditunjukkan almarhum saat dia bersedia kawal upaya evakuasi jenazah perawat bernama Gabriella Meilani, yang juga tewas diserang teroris KKB, di Distrik Kiwirok, Papua, Selasa (21/9) pagi. Ternyata, pengawalan itu berujung maut bagi pemuda yang akrab disapa Gus Onthi ini.
Ida Rsi mengaku terakhir kali bertemu Gus Onthi tahun 2017 lalu, saat almarhum meminta tandatangannya untuk pendaftaran sebagai calon anggota TNI AD. "Kalau untuk mendaftar jadi calon anggota TNI AD kan memerlukan rekomendasi dari Ketua PHDI Kalimantan Barat," tutur Ida Rsi, yang kesehariannya juga menjadi dosen di Fakultas Pertanian Universitas Tanjung Pura Pontianak.
Sementara itu, pangkat Ida Bagus Putu Suarman telah dinaikkan satu tingkat dari Pratu (Prajurit Satu) menjadi Praka (Prajurit Kepala). Hal ini diungkaplkaan Kapenrem 072/Pamungkas- Jogjakarta, Mayor (Czi) Agus Sriyanta, sebagaimana dilansir detikcom di Jogjakarta, Kamis kemarin.
"Langsung kenaikan pangkat satu tingkat di atasnya, dari Pratu ke Praka," tandas Mayor Agus Sriyanta. Menurut Mayor Agus, Pratu Ida Bagus Putu Suarman mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Praka (Anumerta) sebagai penghargaan atas jasa dan pengabdiannya hingga gugur dalam tugas. Penganugerahan kenaikan pangkat sudah disampaikan saat upacara pemakaman almarhum di TPM Juang Lan-dak, Kalimantan Barat, Kamis kemarin.
Mayor Agus memaparkan, jenazah Pratu Ida Bagus Putu Suarman sendiri sudah tiba di Kalimantan Barat, Rabu (22/9) malam. Jenazah diterima oleh Dandim 1201/Mempawah, Letkol (Inf) Dwi Agun Prihanto. Jenazah memang langsung dibawa ke daerah asalnya, tidak terlebih dulu dibawa ke Kesatuannya di Yoni 403/Wirasada Pratista di Jalan Kaliurang, Sleman, Jogjakarta. *k22
1
Komentar