Sampah Sumpal Pintu Bendung Banyubiru I
NEGARA, NusaBali
Banjir yang meluap di Sungai Remojo hingga menggenangi sejumlah rumah warga di Banjar/Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Senin (20/9) malam lalu, menyisakan sumpalan sampah di pintu Bendung Banyubiru I, dekat pemukiman warga setempat.
Guna mengantisipasi dampak yang lebih parah ketika terjadi banjir susulan, jajaran TNI/Polri bersama sejumlah warga, bergotongroyong membersihkan sampah yang menyumbat saluran air di pintu bendung tersebut, Kamis (23/9).
Gotong royong dilaksanakan mulai sekitar pukul 07.30 Wita hingga pukul 09.15 Wita tersebut, diikuti Camat Negara I Wayan Andy Suka Anjasmara, Kapolsek Negara AKP I Gusti Made Sudarma Putra, Danramil 1617-01/Negara Kapten Chb H Kariyanto, Waka Polsek Negara AKP H Eddy Waluyo. Begitu juga hadir Perbekel Kaliakah Made Bagiarta bersama para staf desa setempat, Kepala Kewilayahan Banjar Kaliakah, Kelian Subak di wilayah Desa Kaliakah dan Desa Baluk, Bhabinkamtibmas serta Babinsa Desa Kaliakah, sejumlah anggota Samapta Polres Jembrana, bersama sejumlah tokoh dan masyarakat Desa Kaliakah.
Pantauan di lokasi, sampah-sampah yang menyumbat pintu bendung tersebut, sebagian besar berupa kayu dan bongkahan pohon bambu. Di samping itu juga ada beberapa sampah berupa plastik ataupun limbah rumah tangga yang ikut tersangkut di hulu maupun hilir pintu bendung setempat. Dalam gotong royong tersebut, warga bersama pemerintah dan TNI/Polri saling bahu membahu menghanyutkan ataupun mengangkat sampah-sampah tersebut dengan berbekal peralatan seperti pisau, sabit, cangkul, kayu dan peralatan lainnya.
Camat Negara I Wayan Andy Suka Anjasmara mengatakan, kegiatan gotong royong pembersihan sampah di pintu Bendung Banyubiru I di Banjar/Desa Kaliakah itu, dilakukan untuk mengantisipasi adanya dampak yang lebih parah ketika terjadi banjir susulan di sungai setempat. Terlebih musim hujan masih diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari terakhir ini. “Kebetulan tadi air sudah surut, kita turun bersihkan. Biar air lancar untuk pengairan subak dan tidak terjadi sumbatan kalau semisal terjadi banjir lagi,” ucapnya.
Menurut Andy, aksi gotong royong bersama itu, juga menjadi upaya mengajak warga mengimplementasikan danu kerthi. Yakni, menjaga pelestarian dan pemanfaatan sumber-sumber air untuk sumber kehidupan. Andy mengatakan, meski potensi banjir masih bisa terjadi, untuk mencegah banjir yang besar bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan. Khususnya dengan tidak membuang sampah sembarangan.*ode
1
Komentar