Bali Wajib Adaptasi Pengembangan Wilayah Berbasis Koridor
DENPASAR, NusaBali.com - Pengembangan wilayah berbasis koridor merupakan model perencanaan wilayah yang dirasa paling baik yang bisa dilakukan di Bali pada saat ini.
Pasalnya pembangunan wilayah di Bali tidak bisa dibiarkan berkembang dengan sendirinya, melainkan harus dilakukan perencanaan dengan matang. Hal tersebut menjadi keniscayaan agar pembangunan ekonomi masyarakat dapat berjalan efektif dan efisien.
Hal tersebut dipaparkan oleh IGW Samsi Gunarta, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, pada saat menyampaikan materi seminar secara daring bertajuk ‘Peran Transportasi pada Pengembangan Wilayah’ di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Hindu Indonesia, Jumat (24/9/2021). “Bagaimana kita mengembangkan ekonomi secara lebih cepat, secara lebih terfokus dengan memanfaatkan koridor,” kata Samsi Gunarta.
Samsi menuturkan pembangunan berbasis koridor juga harus memperhatikan potensi yang dimiliki masing-masing wilayah koridor yang dapat dikembangkan, sehingga masing-masing koridor dapat terjalin dalam suatu hubungan yang saling menguntungkan. Dengan adanya spesialisasi pada masing-masing koridor tersebut diharapkan tidak terjadi persaingan antarkoridor.
“Satu kutub (koridor) dengan kutub yang lain saling support dan itu dihubungkan dengan satu lintasan (transportasi) yang memungkinkan baik pergerakan orang maupun pergerakan logistik,” kata Samsi.
Untuk itu yang menjadi fokus sekarang, ujar Samsi, adalah bagaimana mengembangkan produktivitas dan daya saing masing-masing wilayah untuk membentuk suatu koridor ekonomi yang kuat dan unik untuk kemudian didekatkan satu sama lain dengan sarana prasarana tranportasi yang mumpuni sehingga akan terbentuk aglomerasi yang saling mendukung.
Dikatakan, dengan intervensi yang kuat dalam pembentukan koridor maka akan memberikan keuntungan tersendiri bagi pemerintah untuk menghitung produktivitas antarkoridor. Pergerakan logisik antarkoridor, misalnya, dapat dihitung dengan lebih mudah sehingga diketahui pergerakan nilai ekonominya.
“Nusa Dua bisa kita hitung berapa sebenarnya pendapatan Nusa Dua, kalau Kuta kan sulit,” terang Samsi mencontohkan koridor Nusa Dua yang didesain secara terencana. “Ini menjadi salah satu kekuatan dari sistem koridor,” imbuh Samsi.
Untuk itu ia mengajak berbagai pihak untuk duduk bersama untuk berdiskusi mengenai ke mana arah pembangunan Bali ke depannya. “Dimulai dari satu kesepakatan, prosesnya dimulai dari ada prakarsa, prakarsa diajukan, kemudian nanti disepakati,” katanya.
Pengembangan koridor yang terencana diharapkan juga dapat menumbuhkan pendapatan Bali dari bisnis pariwisata. Dengan banyaknya koridor wisata yang ada di Bali yang memiliki keunikannya masing-masing maka diharapkan wisatawan akan lebih lama menghabiskan masa liburannya di Bali.
“Jangan sampai satu lokasi jualannya diving, lokasi berikutnya diving lagi. Padahal memungkinkan misalnya yang satu jualan diving, lokasi yang satunya lagi jualan hal lain,” tutur Samsi Gunarta. *adi
Komentar