Pemilihan Ketua KPID Bali Mengarah Musyawarah
Para komisioner KPDI Bali terpilih sama-sama punya peluang menjadi ketua, tidak ada menganut senior-junior, dan incumbent-new comer.
DENPASAR, NusaBali
Pasca dilantik Gubernur Bali Wayan Koster di Bale Gajah, Komplek Rumah Jabatan Gubernur, Gedung Jaya Sabha, Denpasar, Jumat (24/9) siang, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali akan menentukan pimpinan alias Ketua KPID Bali, Senin (27/9) mendatang. Hampir dipastikan perebutan Ketua KPID Bali tidak bakal seru lagi, karena arahnya sudah musyawarah.
Tujuh (7) anggota KPID Bali periode 2021-2024 yang dilantik ini merupakan hasil seleksi Pansel dan ditetapkan setelah melalui fit and proper test yang dilakukan Komisi I DPRD Bali, 30 Agustus 2021 lalu. Dari 7 komisioner KPID Bali terpilih, hanya satu yang berstatus incum-bent, yakni Ni Wayan Yudiartini.
Sedangkan 6 komisioner KPID Bali terpilih lainnya, semua berstatus new comer, masing-masing Ida Bagus Agung Ketut Ludra (pensiunan pejabat Eselon III Dinas Kominfos Provinsi Bali), I Gede Agus Astapa (wartawan senior yang sebelumnya menjabat Ketua Komisi Informasi Provinsi Bali), I Wayan Suyadnya (wartawan senior yang Pemred Media Bali), Ida Bagus Gede Yogi Jenana Putra (pegawai kontrak di Kantor KPID Bali), I Gusti Agung Gede Agung Widiana Kepakisan (mantan Komisioner KI Bali dua kali periode), dan Nyoman Adi Sukerno (guru SMK asal Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng).
Informasi yang dihimpun NusaBali, kasak-kusuk pemilihan calon pimpinan KPID Bali tidak akan lahir melalui adu kuat alias voting. Beberapa anggota komisioner yang dikonfirmasi usai dilantik, Jumat kemarin mengaku akan kedepankan harmonisasi dalam bertugas sebagai komisioner. Sehingga memulainya dengan pemilihan ketua pun tidak akan adu kuat.
Anggota Komisioner KPID Bali I Gede Agus Astapa dikonfirmasi usai dilantik mengatakan musyawarah dan mufakat dalam penentuan pimpinan KPID Bali adalah solusi terbaik. "Arahnya musyawarah, tidak voting-votingan," ujar wartawan senior asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini.
Agus Astapa mengatakan para komisioner terpilih sama-sama punya peluang. Tidak ada menganut senior dan junior, dan incumbent dan new comer. "Yang jelas kita semua bersaudara, Senin nanti akan rapat komisioner. Tunggu hasilnya," ujar Agus Astapa.
Sementara anggota KPID Bali lainnya I Wayan Suyadnya mengatakan dalam kondisi saat ini tidak etis berlomba untuk menjadi pimpinan dengan voting-votingan. "Tidaklah (tidak voting,red). Kondisi seperti sekarang, di mana kita sedang masa sulit dengan Pandemi Covid-19, tidak tepat ada voting-votingan. Ya, musyawarah lebih tepat," tegas wartawan senior asal Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem ini.
Suyadnya pun tidak mau menghitung-hitung peluang menjadi Ketua KPID Bali. Karena semuanya jelas punya peluang yang sama, tergantung kesepakatan saat pemilihan Senin mendatang. "Ah, nggaklah, semuanya punya peluang yang sama, nanti kan musyawarah kita, intinya kita semua ingin bekerja menjadikan lembaga ini lebih maksimal dalam melaksanakan tugas dan fungsinya," ujar Suyadnya.
Sedang Anggota KPID Bali Ida Bagus Agung Ketut Ludra mengatakan dirinya tidak pernah bermimpi dan berambisi jadi Ketua. "Jangan nanya soal pemilihan, pokoknya jalani saja tugas sebagai komisioner dulu. Soal pemilihan pimpinan, itu keputusan kawan-kawan kita semua. Kan baru dilantik, jadi fokus soal persiapan tugas. Siapapun yang jadi pimpinan kita saling mendukung," tegas mantan Kabid Informasi dan Komunikasi Publik di Dinas Kominfos Provinsi Bali ini. *nat
Tujuh (7) anggota KPID Bali periode 2021-2024 yang dilantik ini merupakan hasil seleksi Pansel dan ditetapkan setelah melalui fit and proper test yang dilakukan Komisi I DPRD Bali, 30 Agustus 2021 lalu. Dari 7 komisioner KPID Bali terpilih, hanya satu yang berstatus incum-bent, yakni Ni Wayan Yudiartini.
Sedangkan 6 komisioner KPID Bali terpilih lainnya, semua berstatus new comer, masing-masing Ida Bagus Agung Ketut Ludra (pensiunan pejabat Eselon III Dinas Kominfos Provinsi Bali), I Gede Agus Astapa (wartawan senior yang sebelumnya menjabat Ketua Komisi Informasi Provinsi Bali), I Wayan Suyadnya (wartawan senior yang Pemred Media Bali), Ida Bagus Gede Yogi Jenana Putra (pegawai kontrak di Kantor KPID Bali), I Gusti Agung Gede Agung Widiana Kepakisan (mantan Komisioner KI Bali dua kali periode), dan Nyoman Adi Sukerno (guru SMK asal Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng).
Informasi yang dihimpun NusaBali, kasak-kusuk pemilihan calon pimpinan KPID Bali tidak akan lahir melalui adu kuat alias voting. Beberapa anggota komisioner yang dikonfirmasi usai dilantik, Jumat kemarin mengaku akan kedepankan harmonisasi dalam bertugas sebagai komisioner. Sehingga memulainya dengan pemilihan ketua pun tidak akan adu kuat.
Anggota Komisioner KPID Bali I Gede Agus Astapa dikonfirmasi usai dilantik mengatakan musyawarah dan mufakat dalam penentuan pimpinan KPID Bali adalah solusi terbaik. "Arahnya musyawarah, tidak voting-votingan," ujar wartawan senior asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini.
Agus Astapa mengatakan para komisioner terpilih sama-sama punya peluang. Tidak ada menganut senior dan junior, dan incumbent dan new comer. "Yang jelas kita semua bersaudara, Senin nanti akan rapat komisioner. Tunggu hasilnya," ujar Agus Astapa.
Sementara anggota KPID Bali lainnya I Wayan Suyadnya mengatakan dalam kondisi saat ini tidak etis berlomba untuk menjadi pimpinan dengan voting-votingan. "Tidaklah (tidak voting,red). Kondisi seperti sekarang, di mana kita sedang masa sulit dengan Pandemi Covid-19, tidak tepat ada voting-votingan. Ya, musyawarah lebih tepat," tegas wartawan senior asal Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem ini.
Suyadnya pun tidak mau menghitung-hitung peluang menjadi Ketua KPID Bali. Karena semuanya jelas punya peluang yang sama, tergantung kesepakatan saat pemilihan Senin mendatang. "Ah, nggaklah, semuanya punya peluang yang sama, nanti kan musyawarah kita, intinya kita semua ingin bekerja menjadikan lembaga ini lebih maksimal dalam melaksanakan tugas dan fungsinya," ujar Suyadnya.
Sedang Anggota KPID Bali Ida Bagus Agung Ketut Ludra mengatakan dirinya tidak pernah bermimpi dan berambisi jadi Ketua. "Jangan nanya soal pemilihan, pokoknya jalani saja tugas sebagai komisioner dulu. Soal pemilihan pimpinan, itu keputusan kawan-kawan kita semua. Kan baru dilantik, jadi fokus soal persiapan tugas. Siapapun yang jadi pimpinan kita saling mendukung," tegas mantan Kabid Informasi dan Komunikasi Publik di Dinas Kominfos Provinsi Bali ini. *nat
Komentar