Pakai Sistem Ganjil-Genap, Siswa SMK Negeri 1 Klungkung Mulai PTM Terbatas
SEMARAPURA, NusaBali.com – Sistem ganjil-genap bukan hanya untuk pemberlakuan kendaraan bermotor, namun sekolah di Klungkung ini menyiasati dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berdasarkan sistem ganjil-genap.
Sebagaimana semua sekolah di Kabupaten Klungkung lainnya, per Senin (27/9/2021), SMK Negeri 1 Klungkung mulai melaksanakan PTM terbatas di sekolahnya. Siswa yang hadir diatur menggunakan sistem ganjil-genap, di mana dengan aturan tersebut pada tanggal ganjil siswa yang hadir adalah siswa dengan nomor urut absen ganjil, demikian sebaliknya.
Dari sekitar 1.402 siswa, hanya 700an siswa saja yang melaksanakan PTM. “Anak-anak kami atur pembagiannya di sekolah, itu kami menggunakan sistem ganjil-genap, artinya yang masuk pada hari pertama Senin itu yang ganjil, kemudian yang genap,” terang Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Klungkung, I Wayan Siarsana SPd, ditemui di sekolah yang berada di Desa Kamasan, Senin (27/9/2021) pagi.
Ia memperjelas jika kehadiran siswa diatur berdasarkan tanggal bukan hari, sehingga jadwal kehadiran siswa sudah disusun berdasarkan tanggal dengan aturan ganjil-genap. Dalam jadwal yang telah disusun tersebut juga telah diatur jika siswa yang mendapat giliran belajar di sekolah akan berada di sekolah selama tiga jam, pukul 08.00 hingga 11.00 Wita.
Sedangkan bagi siswa yang tidak mendapat giliran belajar di sekolah, Siarsana menyebut siswa-siswa tersebut tidak akan belajar secara daring melainkan akan diberikan tugas yang digunakan sebagai persiapan melakukan pembelajaran tatap muka nantinya.
Siarsana menambahkan jika hampir seluruh orangtua telah menyetujui anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah, kecuali beberapa orangtua yang anaknya sedang mengalami sakit. Orangtua siswa, ujarnya, telah membuat surat pernyataan yang ditulis tangan.
Di sisi lain Siarsana menyebut jika protokol kesehatan (prokes) juga telah dipersiapkan secara matang oleh pihaknya untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Dikatakan, jika seluruh guru dan pegawai sudah melakukan vaksinasi Covid-19 secara lengkap, demikian juga siswa-siswa hampir seluruhnya telah melakukan vaksinasi.
Untuk menyambut siswa yang datang ke sekolah telah disiapkan alat pengukur suhu tubuh sebagai skrining awal, dan dipastikan mengunakan masker dengan benar. Jalan masuk dan keluar sekolah juga dipisahkan agar tertib dan tidak menimbulkan kerumunan. “Jalur masuk di timur kemudian pulangnya lewat barat,” kata Siarsana.
Sementara di dalam kelas juga telah diatur dengan memberikan tanda kursi-kursi mana yang tidak boleh ditempati agar jarak antarsiswa siswa tidak terlalu dekat. Sehari sebelumnya juga telah dilakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh ruangan kelas. Begitu pula kebersihan toilet dan fasilitas mencuci tangan juga telah dilakukan.
Siarsana pun mengajak siswa maupun para guru untuk membiasakan diri dengan kebiasaan baru dan selalu disiplin dengan protokol kesehatan. “Anak-anak harus sadar dengan kesehatan dirinya sendiri, tidak ada yang bisa menyehatkan dirinya, meskipun sudah protokol kesehatan tetapi perilaku di luar tidak menjaga kesehatan sendiri susah juga. Saya harapkan anak-anak selalu siap secara fisik dan mental menghadapi pembelajaran berikutnya,” ujar Siarsana. *adi
Dari sekitar 1.402 siswa, hanya 700an siswa saja yang melaksanakan PTM. “Anak-anak kami atur pembagiannya di sekolah, itu kami menggunakan sistem ganjil-genap, artinya yang masuk pada hari pertama Senin itu yang ganjil, kemudian yang genap,” terang Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Klungkung, I Wayan Siarsana SPd, ditemui di sekolah yang berada di Desa Kamasan, Senin (27/9/2021) pagi.
Ia memperjelas jika kehadiran siswa diatur berdasarkan tanggal bukan hari, sehingga jadwal kehadiran siswa sudah disusun berdasarkan tanggal dengan aturan ganjil-genap. Dalam jadwal yang telah disusun tersebut juga telah diatur jika siswa yang mendapat giliran belajar di sekolah akan berada di sekolah selama tiga jam, pukul 08.00 hingga 11.00 Wita.
Sedangkan bagi siswa yang tidak mendapat giliran belajar di sekolah, Siarsana menyebut siswa-siswa tersebut tidak akan belajar secara daring melainkan akan diberikan tugas yang digunakan sebagai persiapan melakukan pembelajaran tatap muka nantinya.
Siarsana menambahkan jika hampir seluruh orangtua telah menyetujui anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah, kecuali beberapa orangtua yang anaknya sedang mengalami sakit. Orangtua siswa, ujarnya, telah membuat surat pernyataan yang ditulis tangan.
Di sisi lain Siarsana menyebut jika protokol kesehatan (prokes) juga telah dipersiapkan secara matang oleh pihaknya untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Dikatakan, jika seluruh guru dan pegawai sudah melakukan vaksinasi Covid-19 secara lengkap, demikian juga siswa-siswa hampir seluruhnya telah melakukan vaksinasi.
Untuk menyambut siswa yang datang ke sekolah telah disiapkan alat pengukur suhu tubuh sebagai skrining awal, dan dipastikan mengunakan masker dengan benar. Jalan masuk dan keluar sekolah juga dipisahkan agar tertib dan tidak menimbulkan kerumunan. “Jalur masuk di timur kemudian pulangnya lewat barat,” kata Siarsana.
Sementara di dalam kelas juga telah diatur dengan memberikan tanda kursi-kursi mana yang tidak boleh ditempati agar jarak antarsiswa siswa tidak terlalu dekat. Sehari sebelumnya juga telah dilakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh ruangan kelas. Begitu pula kebersihan toilet dan fasilitas mencuci tangan juga telah dilakukan.
Siarsana pun mengajak siswa maupun para guru untuk membiasakan diri dengan kebiasaan baru dan selalu disiplin dengan protokol kesehatan. “Anak-anak harus sadar dengan kesehatan dirinya sendiri, tidak ada yang bisa menyehatkan dirinya, meskipun sudah protokol kesehatan tetapi perilaku di luar tidak menjaga kesehatan sendiri susah juga. Saya harapkan anak-anak selalu siap secara fisik dan mental menghadapi pembelajaran berikutnya,” ujar Siarsana. *adi
1
Komentar