Unud Dukung Ketahanan Pangan Desa Kukuh Melalui Budidaya Ikan Lele dan Hidroponik
DENPASAR, NusaBali
Sebagai upaya mendukung ketahanan pangan dalam menghadapi masa pandemi Covid-19, Universitas Udayana (Unud) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) berupaya memberdayakan masyarakat di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, KabupatenTabanan melalui budidaya ikan lele (Clariasgariepinus).
Upaya ini dikemas dalam Pengabdian Institusi yang juga merupakan salah satu rangkaian Dies Natalis ke-59 Universitas Udayana, sekaligus lanjutan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode sebelumnya. Terdapat 3 (tiga) kegiatan utama yang dilakukan pada, Kamis (23/9) lalu, yaitu mensosialisasikan budidaya ikan lele dengan sistem bioflok, mensosialisasikan cara bercocok tanam secara hidroponik, dan memberi makan satwa di Alas Kedaton Desa Kukuh.
Berdasarkan hasil observasi melalui pelaksanaan KKN, salah satu potensi Desa Kukuh yang menonjol dan perlu dikembangkan ialah lahan tidur yang dapat diberdayakan dengan budidaya ikan air tawar berupa ikan lele. Hal ini disampaikan oleh Prof Dr drh I NyomanSuarsana MSi selaku ketua LPPM Unud yang kemudian menjelaskan akan menerapkan sistem bioflok dalam budidayanya.
Di samping itu, budidaya ikan lele juga dipadukan dengan metode tanam hidroponik yang diharapkan keduanya akan berfungsi dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal. “Jadi selain hidroponik murni, kita juga coba akuaponik yang mana di atas tumbuhan yang berupa sayuran, bunga, buah, dan umbi kita coba integrasikan sehingga tidak ada yang terbuang,” jelas Prof Suarsana lebih lanjut.
Pada kesempatan ini LPPM Unud menyerahkan 4 kolam ikan lele, pakan ikan dan 1 set alat hidroponik yang ikut dihadiri oleh Kepala Desa (Perbekel) Kukuh I Made Sugianto, Sekretaris LPPM Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti ST MSc PhD, Bhabin Kamtibmas, dan kelompok masyarakat Desa Kukuh. Ketua Tim Pengabdian, Dr Pande Gde Sasmita Julyantoro SSi MSi menjelaskan bahwa teknis budidaya yang lebih sederhana dibandingkan ikan lainnya juga menjadi alasan mengapa Unud memilih budidaya ikan lele untuk memberdayakan Desa Kukuh.
“Untuk mencari bibitnya juga lebih gampang, masa hidupnya lebih singkat untuk mencapai hasil panen, dan teknologi-teknologi untuk berbudidaya ikan lele mudah berkembang. Ini kita coba dulu untuk belajar, nanti ketika kita tahu ilmunya di lapangan maka akan lebih mudah diaplikasikan selanjutnya,” paparnya.
Upaya Unud dalam memberdayakan Desa Kukuh disambut antusias oleh warga desa. Hal ini disampaikan Perbekel Kukuh I Made Sugianto yang merasa sangat terbantu akan pendampingan yang diberikanUnud. Tak hanya saat sosialisasi, Unud juga berkomitmen untuk memberikan pendampingan hingga pascapanen dengan mengerahkan para akademisi yang ahli di bidangnya.
“Ini menjadi ilmu yang baru buat warga kami. Harapan kami ke depan adalah melalui pendampingan Unud, kami bisa berbudidaya yang benar dan nanti pascapanen ada pendampingan. Jadi tidak hanya seremonial, tetapi mulai dari awal sampai akhir akan ada pendampingan. Ini yang membuat kami bahagia karena kami akan betul-betul mendapat ilmu,” ungkap Made Sugianto. *
1
Komentar