UN SMK Bersamaan dengan UN SMA
"UN SMK akan disatukan dengan UN SMA (10-13 April). Ini hanya khusus di Bali, lantaran jadwal UN SMK sebelumnya bersamaan dengan hari raya Galungan"
(Mendikbud, Effendi Muhajir)
Gus Sukarta Tanyakan Langsung ke Mendikbud
JAKARTA, NusaBali
Belum adanya jawaban yang pasti dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengenai surat permohonan Dinas Pendidikan Provinsi Bali terkait permintaan perubahan jadwal Ujian Nasional (UN) jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada 3-6 April mendatang, yang bersamaan dengan hari raya Galungan (5 April ) membuat anggota Komisi X DPR RI dari daerah pemilihan Bali, Ida Bagus Putu Sukarta turun tangan.
Dia langsung menanyakan permasalahan tersebut kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Effendi Muhajir saat Rapat Kerja di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Kamis (19/1). "UN SMK pada 3-6 April berbarengan dengan hari Raya Galungan. Kadisdik Bali sudah mengirimkan surat kepada Kemendikbud. Mudah-mudahan permintaan perubahan jawal ini bisa dikabulkan," ujar pria yang akrab disapa Gus Sukarta dalam rapat tersebut.
Menurut politisi dari Fraksi Gerindra ini, meskipun Galungan jatuh pada 5 April, tetapi sebelumnya ada rangkaian upacara terkait hari raya tersebut. Untuk itu, kata dia, permintaan dari Bali perlu diperhatikan agar upacara Galungan berjalan baik dan pelajar SMK di Pulau Dewata bisa mengikuti UN dengan tenang.
Disebutkan, Disdik Bali telah dua kali mengirimkan surat ke Kemendikbud, karena khawatir UN yang bersamaan dengan hari raya Galungan membuat para peserta tidak fokus. Pertama, pada 26 Desember 2016 lalu meminta agar ada perubahan jadwal. Kemudian surat kedua pada 16 Januari 2017 meminta dimajukan pada 30-31 Maret atau 1-3 April mengingat ada jadwal SNMPTN.
Mendapat pertanyaan dari Gus Sukarta, Mendikbud Effendi Muhajir langsung merespon dengan mengatakan UN SMK akan dilaksanakan bersamaan dengan UN tingkat SMA. "UN SMK akan disatukan dengan UN SMA (10-13 April). Ini hanya khusus di Bali, lantaran jadwal UN SMK sebelumnya bersamaan dengan hari raya Galungan," ujar Effendi Muhajir.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Totok Suprayitno langsung menambahkan, bahwa UN SMK yang digabung dengan UN SMA jawalnya pada 10-13 April 2017 mendatang. Penggabungangan tersebut, kata Totok, merupakan opsi yang tepat. "Karena waktu sudah mepet sehingga tidak ada opsi lain. UN SMK tidak bisa dimajukan lagi, tetapi digabung dengan UN SMA," tegasnya. Totok menyatakan akan segera menginformasikan mengenai penggabungan UN SMK dengan SMA tersebut. "Kami punya group WA dengan Kadisdik daerah. Info ini segera kami sampaikan kepada mereka. Kami tegaskan, perubahan ini hanya berlaku di Bali," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Bali, Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusuma Wardhani, saat dikonfirmasi mengenai penggabungan jadwal UN jenjang SMK dan SMA khusus untuk di Bali, mengaku telah memperoleh informasi tersebut dan menyambut baik jawaban dari Kemendikbud.
“Sudah, saya sudah terima jawabannya. Baru saja saya baca (grup WA). Surat dari kita agar UN tidak bertepatan dengan hari raya sudah dapat jawaban. Yang penting kan tidak pas hari raya, artinya tidak perlu lagi mencari hari lain,” ujarnya per telepon, Kamis (19/1) malam.
Dengan demikian, khusus di Bali, UN SMK nantinya akan bersamaan dengan UN jenjang SMA yang dijadwalkan 10-13 April 2017, sebelum hari raya Kuningan. Terkait teknis pelaksanaan UN, TIA mengatakan akan dibahas lebih lanjut. “Nanti menyesuaikan,” katanya. * k22, in
JAKARTA, NusaBali
Belum adanya jawaban yang pasti dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengenai surat permohonan Dinas Pendidikan Provinsi Bali terkait permintaan perubahan jadwal Ujian Nasional (UN) jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada 3-6 April mendatang, yang bersamaan dengan hari raya Galungan (5 April ) membuat anggota Komisi X DPR RI dari daerah pemilihan Bali, Ida Bagus Putu Sukarta turun tangan.
Dia langsung menanyakan permasalahan tersebut kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Effendi Muhajir saat Rapat Kerja di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Kamis (19/1). "UN SMK pada 3-6 April berbarengan dengan hari Raya Galungan. Kadisdik Bali sudah mengirimkan surat kepada Kemendikbud. Mudah-mudahan permintaan perubahan jawal ini bisa dikabulkan," ujar pria yang akrab disapa Gus Sukarta dalam rapat tersebut.
Menurut politisi dari Fraksi Gerindra ini, meskipun Galungan jatuh pada 5 April, tetapi sebelumnya ada rangkaian upacara terkait hari raya tersebut. Untuk itu, kata dia, permintaan dari Bali perlu diperhatikan agar upacara Galungan berjalan baik dan pelajar SMK di Pulau Dewata bisa mengikuti UN dengan tenang.
Disebutkan, Disdik Bali telah dua kali mengirimkan surat ke Kemendikbud, karena khawatir UN yang bersamaan dengan hari raya Galungan membuat para peserta tidak fokus. Pertama, pada 26 Desember 2016 lalu meminta agar ada perubahan jadwal. Kemudian surat kedua pada 16 Januari 2017 meminta dimajukan pada 30-31 Maret atau 1-3 April mengingat ada jadwal SNMPTN.
Mendapat pertanyaan dari Gus Sukarta, Mendikbud Effendi Muhajir langsung merespon dengan mengatakan UN SMK akan dilaksanakan bersamaan dengan UN tingkat SMA. "UN SMK akan disatukan dengan UN SMA (10-13 April). Ini hanya khusus di Bali, lantaran jadwal UN SMK sebelumnya bersamaan dengan hari raya Galungan," ujar Effendi Muhajir.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Totok Suprayitno langsung menambahkan, bahwa UN SMK yang digabung dengan UN SMA jawalnya pada 10-13 April 2017 mendatang. Penggabungangan tersebut, kata Totok, merupakan opsi yang tepat. "Karena waktu sudah mepet sehingga tidak ada opsi lain. UN SMK tidak bisa dimajukan lagi, tetapi digabung dengan UN SMA," tegasnya. Totok menyatakan akan segera menginformasikan mengenai penggabungan UN SMK dengan SMA tersebut. "Kami punya group WA dengan Kadisdik daerah. Info ini segera kami sampaikan kepada mereka. Kami tegaskan, perubahan ini hanya berlaku di Bali," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Bali, Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusuma Wardhani, saat dikonfirmasi mengenai penggabungan jadwal UN jenjang SMK dan SMA khusus untuk di Bali, mengaku telah memperoleh informasi tersebut dan menyambut baik jawaban dari Kemendikbud.
“Sudah, saya sudah terima jawabannya. Baru saja saya baca (grup WA). Surat dari kita agar UN tidak bertepatan dengan hari raya sudah dapat jawaban. Yang penting kan tidak pas hari raya, artinya tidak perlu lagi mencari hari lain,” ujarnya per telepon, Kamis (19/1) malam.
Dengan demikian, khusus di Bali, UN SMK nantinya akan bersamaan dengan UN jenjang SMA yang dijadwalkan 10-13 April 2017, sebelum hari raya Kuningan. Terkait teknis pelaksanaan UN, TIA mengatakan akan dibahas lebih lanjut. “Nanti menyesuaikan,” katanya. * k22, in
1
Komentar