Insiden Maut Usai Kundangan Nelu Bulanin di Bugbug, Karangasem
Diduga mobil alami rem blong, sehingga sopir tak mampu kendalikan kendaraannya saat melintasi jalan menurun terjal, sempit dan tikungan tajam.
AMLAPURA, NusaBali
Insiden maut menimpa rombongan kundangan upacara nelu bulanin (tiga bulanan) Banjar Bugbug Kaleran, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Kamis (30/9). Mobil Suzuki APV bernopol DK 1527 UM disopiri Ketut Nesa Masdika, 69, terjun ke jurang sedalam 30 meter diduga akibat rem blong. Akibatnya seorang penumpang Luh Eka Rini, 50, tewas dan Kadek Suyastri, 45, alami luka berat, serta 7 orang lainnya terdiri atas penumpang dan sopir alami luka-luka ringan. Rombongan ini berasal dari Banjar Peken, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng.
Kecelakaan tunggal ini terjadi diduga Suzuki APV yang memuat 9 orang termasuk sopir mengalami rem blong saat menuruni jalan sempit cukup curam di Bukit Lumpadang, Banjar Bugbug Kaleran, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Kamis siang kemarin pukul 12.30 Wita. Informasi yang dihimpun NusaBali, pada Kamis kemarin di rumah pasangan suami istri (Pasutri) I Nengah Agus Dwipayana dan Kadek Dwi Armini menggelar upacara nelu bulanin anak pertamanya di Banjar Bugbug Kaleran, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem.
Sang istri Kadek Dwi Armini asalnya dari Banjar Peken, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng, sehingga di puncak upacara itu dia mengundang keluarga asalnya untuk datang ke Bugbug Kaleran, Karangasem. Sehingga datang rombongan dari Banjar Peken, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng terbagi dalam tiga kendaraan. Dua Kendaraan pick up masing-masing disopiri Putu Artayasa dan Ketut Suarjana serta mobil Suzuki APV DK 1527 UM disopiri Ketut Nesa Masdika.
Rombongan berangkat dari Sangsit, Buleleng pada pukul 07.00 Wita dan tiba di Banjar Bugbug Kaleran, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem pukul 09.00 Wita.
Upacara nelu bulanin berlangsung sekitar dua jam dan selesai pada pukul 11.00 Wita. Usai acara rombongan keluarga dari Sangsit ini pun pamit pulang pukul 12.25 Wita. Rombongan pertama yang meninggalkan lokasi upacara, yakni mobil pick up bermuatan tiga orang disopiri Ketut Suarjana, disusul rombongan kedua mobil Suzuki APV DK 1527 UM disopiri Ketut Nesa Masdika.
Sedangkan rombongan ketiga pick up disopiri Putu Artayasa, bersiap-siap meninggalkan lokasi upacara. Namun saat melalui jalanan yang menurun terjal dengan sisi kirinya jurang di kawasan Bukit Lumpadang ini tiba-tiba mobil APV tidak terkendali dan nyemplung ke jurang. Diduga mobil alami rem blong, sehingga sopir tak mampu mengendalikan kendaraannya saat melintasi jalan menurun terjal dan sempit, yakni selebar 6 meter dan tikungan tajam.
Mobilnya terjun bebas ke dalam jurang sedalam 30 meter tersebut. Masih beruntung mobil tidak terperosok lebih dalam karena tersangkut batang pohon besar tua yang telah mati di TKP. Rombongan mobil pick up disopiri Putu Artayasa beserta krama yang hadir di lokasi upacara langsung bergegas menuju tempat kejadian perkara (TKP) saat mendengar suara dentuman keras dan sirine mobil. Sebab lokasi kejadian dengan lokasi upacara jaraknya dekat, yakni hanya sekitar 50 meter.
Rombongan pick up disetir Ketut Suarjana yang sudah berjalan duluan juga dikontak agar balik. Kejadian itu pun dilaporkan kepada pihak kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem. Warga bersama petugas BPBD, Pos SAR Karangasem, petugas Polsek Karangasem dan Satlantas Polres Karangasem pun melakukan evakuasi korban. Pertama yang dievakuasi korban meninggal Luh Eka Rini dievakuasi karena terpental dari Suzuki APV, disusul korban luka berat Kadek Suyastri.
Sedangkan untuk mengeluarkan 7 penumpang lainnya termasuk sopir, terpaksa bagian pintu kendaraan dibongkar gunakan linggis. Tujuh korban yang mengalami luka ringan dilarikan ke Puskesmas Karangasem I di Banjar Perasi Kauh, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem. Ketujuh korban itu, yakni Nyoman Widasni, 62, Luh Desi Sutami, 36, Ni Nyoman Sriasih, 40, Luh Putu Apriliani, 16, Luh Kartini, 50, dan Ketut Nesa Masdika, 69. Sedangkan korban meninggal dan luka berat dilarikan ke RSUD Karangasem di Jalan Ngurah Rai Amlapura. Korban tewas Luh Eka Rini terungkap merupakan bibi dari sang istri yang menggelar upacara nelu bulanin, Kadek Dwi Armini.
Petugas di IRD RSUD Karangasem menangani korban luka berat Kadek Suyastri dengan menjarit beberapa jaritan di kepala, korban dalam kondisi tak sadarkan diri. Salah satu sopir pick up yang ikut rombongan dari Sangsit, Ketut Suarjana mengaku tidak mengerti dengan kondisi mobil Suzuki APV tersebut. "Saya sendiri sopiri pick up melintas sangat hati-hati karena jalan sempit, menurun dan tikungan juga berbatasan dengan jurang," kata Ketut Suarjana.
Sementara jenazah korban Luh Eka Rini masih dititipkan di kamar jenazah RSUD Karangasem, sedangkan korban Kadek Suyastri masih menjalani perawatan. Anggota rombongan yang luka ringan telah kembali ke kampungnya di Sangsit, Buleleng.
Direktur RSUD Karangasem Dr I Wayan Suardana MRepro membenarkan menangani dua korban kecelakaan. "Satu korban telah meninggal dan satu korban luka berat," jelas dokter Suardana. Kapolsek Karangasem Kompol I Wayan Suberata mengatakan kecelakaan tunggal kendaraan Suzuki APV masuk jurang itu terjadi saat rombongan hendak pulang dari menghadiri upacara nelu bulanin. "Nantilah masih olah TKP, kronologis secara detail menyusul," jelas Kompol Suberata. *k16
Kecelakaan tunggal ini terjadi diduga Suzuki APV yang memuat 9 orang termasuk sopir mengalami rem blong saat menuruni jalan sempit cukup curam di Bukit Lumpadang, Banjar Bugbug Kaleran, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Kamis siang kemarin pukul 12.30 Wita. Informasi yang dihimpun NusaBali, pada Kamis kemarin di rumah pasangan suami istri (Pasutri) I Nengah Agus Dwipayana dan Kadek Dwi Armini menggelar upacara nelu bulanin anak pertamanya di Banjar Bugbug Kaleran, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem.
Sang istri Kadek Dwi Armini asalnya dari Banjar Peken, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng, sehingga di puncak upacara itu dia mengundang keluarga asalnya untuk datang ke Bugbug Kaleran, Karangasem. Sehingga datang rombongan dari Banjar Peken, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng terbagi dalam tiga kendaraan. Dua Kendaraan pick up masing-masing disopiri Putu Artayasa dan Ketut Suarjana serta mobil Suzuki APV DK 1527 UM disopiri Ketut Nesa Masdika.
Rombongan berangkat dari Sangsit, Buleleng pada pukul 07.00 Wita dan tiba di Banjar Bugbug Kaleran, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem pukul 09.00 Wita.
Upacara nelu bulanin berlangsung sekitar dua jam dan selesai pada pukul 11.00 Wita. Usai acara rombongan keluarga dari Sangsit ini pun pamit pulang pukul 12.25 Wita. Rombongan pertama yang meninggalkan lokasi upacara, yakni mobil pick up bermuatan tiga orang disopiri Ketut Suarjana, disusul rombongan kedua mobil Suzuki APV DK 1527 UM disopiri Ketut Nesa Masdika.
Sedangkan rombongan ketiga pick up disopiri Putu Artayasa, bersiap-siap meninggalkan lokasi upacara. Namun saat melalui jalanan yang menurun terjal dengan sisi kirinya jurang di kawasan Bukit Lumpadang ini tiba-tiba mobil APV tidak terkendali dan nyemplung ke jurang. Diduga mobil alami rem blong, sehingga sopir tak mampu mengendalikan kendaraannya saat melintasi jalan menurun terjal dan sempit, yakni selebar 6 meter dan tikungan tajam.
Mobilnya terjun bebas ke dalam jurang sedalam 30 meter tersebut. Masih beruntung mobil tidak terperosok lebih dalam karena tersangkut batang pohon besar tua yang telah mati di TKP. Rombongan mobil pick up disopiri Putu Artayasa beserta krama yang hadir di lokasi upacara langsung bergegas menuju tempat kejadian perkara (TKP) saat mendengar suara dentuman keras dan sirine mobil. Sebab lokasi kejadian dengan lokasi upacara jaraknya dekat, yakni hanya sekitar 50 meter.
Rombongan pick up disetir Ketut Suarjana yang sudah berjalan duluan juga dikontak agar balik. Kejadian itu pun dilaporkan kepada pihak kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem. Warga bersama petugas BPBD, Pos SAR Karangasem, petugas Polsek Karangasem dan Satlantas Polres Karangasem pun melakukan evakuasi korban. Pertama yang dievakuasi korban meninggal Luh Eka Rini dievakuasi karena terpental dari Suzuki APV, disusul korban luka berat Kadek Suyastri.
Sedangkan untuk mengeluarkan 7 penumpang lainnya termasuk sopir, terpaksa bagian pintu kendaraan dibongkar gunakan linggis. Tujuh korban yang mengalami luka ringan dilarikan ke Puskesmas Karangasem I di Banjar Perasi Kauh, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem. Ketujuh korban itu, yakni Nyoman Widasni, 62, Luh Desi Sutami, 36, Ni Nyoman Sriasih, 40, Luh Putu Apriliani, 16, Luh Kartini, 50, dan Ketut Nesa Masdika, 69. Sedangkan korban meninggal dan luka berat dilarikan ke RSUD Karangasem di Jalan Ngurah Rai Amlapura. Korban tewas Luh Eka Rini terungkap merupakan bibi dari sang istri yang menggelar upacara nelu bulanin, Kadek Dwi Armini.
Petugas di IRD RSUD Karangasem menangani korban luka berat Kadek Suyastri dengan menjarit beberapa jaritan di kepala, korban dalam kondisi tak sadarkan diri. Salah satu sopir pick up yang ikut rombongan dari Sangsit, Ketut Suarjana mengaku tidak mengerti dengan kondisi mobil Suzuki APV tersebut. "Saya sendiri sopiri pick up melintas sangat hati-hati karena jalan sempit, menurun dan tikungan juga berbatasan dengan jurang," kata Ketut Suarjana.
Sementara jenazah korban Luh Eka Rini masih dititipkan di kamar jenazah RSUD Karangasem, sedangkan korban Kadek Suyastri masih menjalani perawatan. Anggota rombongan yang luka ringan telah kembali ke kampungnya di Sangsit, Buleleng.
Direktur RSUD Karangasem Dr I Wayan Suardana MRepro membenarkan menangani dua korban kecelakaan. "Satu korban telah meninggal dan satu korban luka berat," jelas dokter Suardana. Kapolsek Karangasem Kompol I Wayan Suberata mengatakan kecelakaan tunggal kendaraan Suzuki APV masuk jurang itu terjadi saat rombongan hendak pulang dari menghadiri upacara nelu bulanin. "Nantilah masih olah TKP, kronologis secara detail menyusul," jelas Kompol Suberata. *k16
Komentar