Sebulan, Ekspor Bali Naik 25 Persen Lebih
DENPASAR, NusaBali
Perdagangan luar negeri atau ekspor Bali menunjukkan tren positif dalam suasana pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Indikasinya kenaikan ekspor Bali sebesar 25,38 persen secara bulanan, yakni Agustus dengan Juli lalu. Nilai ekspor Bali pada Agustus sebesar 39.364.228 dolar AS. Sedang pada Juli 2021, nilai ekspor Bali tercatat 31.395.387 dolar AS. Dibanding periode yang sama Agustus 2020, ekspor Bali juga naik 17,59 persen.
“Dari lima besar negara tujuan ekspor Bali pada Agustus, nilai ekspor ke Taiwan tercatat naik paling tinggi,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Hanif Yahya, dalam pemaparan kepada stakeholder terkait, Jumat (1/10).
Dari 10 negara tujuan utama, ekspor ke Taiwan mengalami peningkatan paling tinggi, yakni 253,21 persen. Peningkatan ekspor ke Taiwan disebabkan naiknya ekspor produk ikan, krustasea, dan dan moluska. Disusul ke Tiongkok 166,30 persen, Australia 80,01 persen, ke Amerika Serikat 39,12 persen, Prancis 27,54 persen, Belanda 8,98 persen, serta Jerman 5,29 persen.
Sepuluh komoditas utama ekspor Bali pada Agustus 2021, adalah pertama, ikan krustasea dan moluska. Kedua, logam mulia dan perhiasan permata. Ketiga, pakaian dan aksesorinya — bukan rajutan. Posisi keempat, kayu dan barang dari kayu. Kertas karton dan barang dari kertas karton pada urutan kelima. Sementara perabotan lampu dan alat penerangan, pakaian dan aksesorinya (rajutan), kapas, barang anyaman, dan barang kulit samak, masing-masing posisi 6, 7, 8, 9, dan 10.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) Bali I Wayan Jarta menyatakan bersyukur dalam situasi pandemi sektor perdagangan luar negeri menunjukkan perkembangan positif. “Kita terus berupaya mendorong peningkatan potensi ekspor,” kata Jarta.
Bali memiliki sejumlah potensi ekspor. Di antaranya komoditas produk perikanan, pertanian dan perkebunan, produk kerajinan dan produk IKM/UMKM serta yang lainnya. Ekspor komoditas potensial tersebut diharap mampu membantu meningkatkan perekonomian dalam masa pandemi. *k17
Komentar