Jokowi Resmi Buka PON XX Papua
Atlet Muaythai Luh Mas Bawa Bendera Kontingen Bali Saat Defile
Presiden Jokowi mengaku bangga membuka PON XX yang merupakan gelaran PON pertama di Papua, juga memuji kemegahan Stadion Lukas Enembe.
JAYAPURA, NusaBali
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 di Stadion Lukas Enembe, Kompleks Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (2/10) malam. Acara ini diikuti para atlet dari 34 provinsi di Indonesia.
Presiden Jokowi menggunakan jaket berwarna merah putih. Jokowi terlihat hadir di lokasi acara sekitar pukul 18.00 Wita atau 19.00 WIT. Jokowi, yang menggunakan masker, tampak melambaikan tangan kepada penonton di dalam stadion saat memasuki lokasi acara. Di lokasi tersebut tampak ada Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Gubernur Papua Lukas Enembe, dan Menpora Zainudin Amali.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, dengan nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, PON XX Papua secara resmi dibuka," kata Presiden Jokowi. Dia mengaku bangga membuka PON XX, yang merupakan gelaran PON pertama di Papua. Dia juga memuji kemegahan Stadion Lukas Enembe.
"Perasaan saya dan perasaan Saudara-saudara pasti sama, kita bangga berada di tanah Papua dan kita bangga berada di stadion terbaik di Asia Pasifik ini," ucapnya. "Kita bangga membuka PON XX, PON yang pertama kali diselenggarakan di tanah Papua," tambahnya. Jokowi mengajak agar PON ini diisi dengan segala sukacita dan menjunjung sportivitas. Ajang ini juga diminta menjadi ruang menjalin kebersamaan.
"Yakinlah kemajuan Papua akan berjalan cepat. Mari kita unjuk partisipasi kita untuk menjamin keberhasilan PON XX ini," katanya. Jokowi juga menyampaikan kemajuan pembangunan infrastruktur hingga sumber daya manusia (SDM) di Papua. "Stadion yang sangat megah ini bukan satu-satunya simbol kemajuan Papua. Konektivitas laut, udara, bandara, pelabuhan, jalan lintas papua, serta pengembangan SDM Papua adalah capaian-capaian lain dari kemajuan Papua yang sangat membanggakan," ucapnya.
Dia meminta anak muda Papua mengikuti para tokoh olahraga hingga para seniman asal Papua. Presiden Jokowi juga sempat menyapa masyarakat menggunakan tiga ucapan khas Papua pada pembukaan PON XX semalam. "Huwe foi, onomi rehmay, wa wa wa, salam olahraga," kata Presiden Jokowi dalam sambutan pembukaannya. Usai menyebutkan ketiga ucapan khas Papua tersebut, Presiden Jokowi disambut riuh senang dari penonton di tribun.
Pasalnya, ketiga ucapan khas Papua tersebut memang sering diucapkan oleh masyarakat yang tinggal di wilayah timur Indonesia. Huwe foi dan onomi rehmay sendiri berasal dari bahasa Sentani yang bisa dimaknai ucapan selamat malam, selamat datang dan Tuhan Memberkati. Sedangkan kalimat wa wa wa sendiri biasa digunakan untuk membuka atau menutup pembicaraan bagi masyarakat di wilayah pegunungan Papua. Setelah Presiden Jokowi memberi sambutan, acara dilanjutkan dengan pesta kembang api. Suasana tampak meriah dan penonton di stadion bersorak-sorai.
Sebelumnya, sambutan telah disampaikan Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Mayjen TNI (Purn) Norman Sasono dan Gubernur Papua Lukas Enembe. Dalam pembukaan ini, sebelumnya sudah ditampilkan aksi koreografi serta dinyanyikannya lagu Aku Papua gubahan Franky Sahilatua yang dinyanyikan Edo Kondologit, Michael Jakarimilena, dan Nowela Elizabeth Auparay. Ditampilkan juga aksi tari berkostum serba-nuansa Papua dan boneka patung burung Cenderawasih yang diangkat enam orang. Para atlet dari 34 provinsi di Indonesia sudah turut meramaikan lewat defile.
Sementara itu Ketua Kontingen Bali di PON XX Papua, Maryoto Subekti memimpin rombongan defile kontingen Provinsi Bali saat pembukaan pesta olahraga multi event empat tahunan di Papua semalam. Maryoto Subekti mengakui pembukaan PON XX Papua berjalan lancar dan megah. Kata Maryoto, dari 34 kontingen yang ikut defile, Kontingen Bali berada di urutan nomor 3 setelah Kontingen Bangka Belitung dan Aceh. "Saya sudah 3 kali beruntun selaku Ketua Kontingen Bali. Pertama di PON Remaja 1 tahun 2014 di Surabaya. Kemudian Ketua Kontingen waktu PON XIX 2016 di Jawa Barat," tutur Maryoto Subekti.
Maryoto Subekti yang juga Ketua Pelatda Bali ini mengatakan peserta defile kontingen Bali menggunakan pakaian endek warna Tridatu. Sementara di bagian atasnya menggunakan udeng warna merah maroon. Sementara bagian bawah menggunakan celana panjang warna hitam. Selain Maryoto Subekti, saat defile juga diikuti Sekum KONI Bali I Gusti Ngurah Oka Darmawan. "Yang kami ajak ikut defile itu sangat terbatas, dan kuotanya memang hanya 25 orang," terang Maryoto Subekti.
Kata Maryoto Subekti yang juga Waketum KONI Bali Bidang Prestasi ini, yang diajak defile adalah atlet yang tidak menjalani pertandingan pada hari pembukaan PON. Seperti atlet Selam, atlet Muaythai, pengurus KONI Bali, dan staf KONI Bali. Khusus untuk atlet yang dipilih ikut defile juga yang bertanding dekat dengan venue Stadion Lukas Enembe Jayapura.
Atlet Muaythai Bali, Luh Mas Sri Diana Wati sukses membawa Bendera Kontingen Bali pada acara pembukaan PON XX Papua, kemarin malam.
Atlet asal Pengkab Muaythai Indonesia (MI) Buleleng ini merasa bangga dan terharu mendapat kesempatan sebagai pembawa Bendera Kontingen. "Saya senang dan bangga sekali sebagai pembawa Bendera Kontingen Bali. Ini pengalaman sangat berkesan," tutur atlet yang biasa disapa Luh Mas ini. Kata Luh Mas, dengan membawa bendera kontingen dia lebih termotivasi dapatkan medali emas di PON XX 2020 Papua.
Harapannya, apa yang direncanakan bisa tercapai meraih medali emas di PON XX Papua. ementara hingga, Sabtu kemarin kontingen Bali sudah mengantongi 17 medali terdiri atas 7 medali emas, tiga perak dan 7 perunggu. Medali emas diraih dari cabang olahraga (Cabor) judo sebanyak 5 emas, Cricket 1 emas dan Panjat Tebing 1 emas. *dek
Presiden Jokowi menggunakan jaket berwarna merah putih. Jokowi terlihat hadir di lokasi acara sekitar pukul 18.00 Wita atau 19.00 WIT. Jokowi, yang menggunakan masker, tampak melambaikan tangan kepada penonton di dalam stadion saat memasuki lokasi acara. Di lokasi tersebut tampak ada Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Gubernur Papua Lukas Enembe, dan Menpora Zainudin Amali.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, dengan nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, PON XX Papua secara resmi dibuka," kata Presiden Jokowi. Dia mengaku bangga membuka PON XX, yang merupakan gelaran PON pertama di Papua. Dia juga memuji kemegahan Stadion Lukas Enembe.
"Perasaan saya dan perasaan Saudara-saudara pasti sama, kita bangga berada di tanah Papua dan kita bangga berada di stadion terbaik di Asia Pasifik ini," ucapnya. "Kita bangga membuka PON XX, PON yang pertama kali diselenggarakan di tanah Papua," tambahnya. Jokowi mengajak agar PON ini diisi dengan segala sukacita dan menjunjung sportivitas. Ajang ini juga diminta menjadi ruang menjalin kebersamaan.
"Yakinlah kemajuan Papua akan berjalan cepat. Mari kita unjuk partisipasi kita untuk menjamin keberhasilan PON XX ini," katanya. Jokowi juga menyampaikan kemajuan pembangunan infrastruktur hingga sumber daya manusia (SDM) di Papua. "Stadion yang sangat megah ini bukan satu-satunya simbol kemajuan Papua. Konektivitas laut, udara, bandara, pelabuhan, jalan lintas papua, serta pengembangan SDM Papua adalah capaian-capaian lain dari kemajuan Papua yang sangat membanggakan," ucapnya.
Dia meminta anak muda Papua mengikuti para tokoh olahraga hingga para seniman asal Papua. Presiden Jokowi juga sempat menyapa masyarakat menggunakan tiga ucapan khas Papua pada pembukaan PON XX semalam. "Huwe foi, onomi rehmay, wa wa wa, salam olahraga," kata Presiden Jokowi dalam sambutan pembukaannya. Usai menyebutkan ketiga ucapan khas Papua tersebut, Presiden Jokowi disambut riuh senang dari penonton di tribun.
Pasalnya, ketiga ucapan khas Papua tersebut memang sering diucapkan oleh masyarakat yang tinggal di wilayah timur Indonesia. Huwe foi dan onomi rehmay sendiri berasal dari bahasa Sentani yang bisa dimaknai ucapan selamat malam, selamat datang dan Tuhan Memberkati. Sedangkan kalimat wa wa wa sendiri biasa digunakan untuk membuka atau menutup pembicaraan bagi masyarakat di wilayah pegunungan Papua. Setelah Presiden Jokowi memberi sambutan, acara dilanjutkan dengan pesta kembang api. Suasana tampak meriah dan penonton di stadion bersorak-sorai.
Sebelumnya, sambutan telah disampaikan Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Mayjen TNI (Purn) Norman Sasono dan Gubernur Papua Lukas Enembe. Dalam pembukaan ini, sebelumnya sudah ditampilkan aksi koreografi serta dinyanyikannya lagu Aku Papua gubahan Franky Sahilatua yang dinyanyikan Edo Kondologit, Michael Jakarimilena, dan Nowela Elizabeth Auparay. Ditampilkan juga aksi tari berkostum serba-nuansa Papua dan boneka patung burung Cenderawasih yang diangkat enam orang. Para atlet dari 34 provinsi di Indonesia sudah turut meramaikan lewat defile.
Sementara itu Ketua Kontingen Bali di PON XX Papua, Maryoto Subekti memimpin rombongan defile kontingen Provinsi Bali saat pembukaan pesta olahraga multi event empat tahunan di Papua semalam. Maryoto Subekti mengakui pembukaan PON XX Papua berjalan lancar dan megah. Kata Maryoto, dari 34 kontingen yang ikut defile, Kontingen Bali berada di urutan nomor 3 setelah Kontingen Bangka Belitung dan Aceh. "Saya sudah 3 kali beruntun selaku Ketua Kontingen Bali. Pertama di PON Remaja 1 tahun 2014 di Surabaya. Kemudian Ketua Kontingen waktu PON XIX 2016 di Jawa Barat," tutur Maryoto Subekti.
Maryoto Subekti yang juga Ketua Pelatda Bali ini mengatakan peserta defile kontingen Bali menggunakan pakaian endek warna Tridatu. Sementara di bagian atasnya menggunakan udeng warna merah maroon. Sementara bagian bawah menggunakan celana panjang warna hitam. Selain Maryoto Subekti, saat defile juga diikuti Sekum KONI Bali I Gusti Ngurah Oka Darmawan. "Yang kami ajak ikut defile itu sangat terbatas, dan kuotanya memang hanya 25 orang," terang Maryoto Subekti.
Kata Maryoto Subekti yang juga Waketum KONI Bali Bidang Prestasi ini, yang diajak defile adalah atlet yang tidak menjalani pertandingan pada hari pembukaan PON. Seperti atlet Selam, atlet Muaythai, pengurus KONI Bali, dan staf KONI Bali. Khusus untuk atlet yang dipilih ikut defile juga yang bertanding dekat dengan venue Stadion Lukas Enembe Jayapura.
Atlet Muaythai Bali, Luh Mas Sri Diana Wati sukses membawa Bendera Kontingen Bali pada acara pembukaan PON XX Papua, kemarin malam.
Atlet asal Pengkab Muaythai Indonesia (MI) Buleleng ini merasa bangga dan terharu mendapat kesempatan sebagai pembawa Bendera Kontingen. "Saya senang dan bangga sekali sebagai pembawa Bendera Kontingen Bali. Ini pengalaman sangat berkesan," tutur atlet yang biasa disapa Luh Mas ini. Kata Luh Mas, dengan membawa bendera kontingen dia lebih termotivasi dapatkan medali emas di PON XX 2020 Papua.
Harapannya, apa yang direncanakan bisa tercapai meraih medali emas di PON XX Papua. ementara hingga, Sabtu kemarin kontingen Bali sudah mengantongi 17 medali terdiri atas 7 medali emas, tiga perak dan 7 perunggu. Medali emas diraih dari cabang olahraga (Cabor) judo sebanyak 5 emas, Cricket 1 emas dan Panjat Tebing 1 emas. *dek
Komentar