Sri Mulyani Waspadai Donald Trump
Sembari menunggu kebijakan Presiden AS yang baru, Sri Mulyani juga menyebut Indonesia memiliki banyak pilihan market.
MANGUPURA, NusaBali
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan akan mewaspadai apabila Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump merealisasikan kebijakan proteksionisme di dalam negerinya. "Apabila Presiden Trump melakukan upaya proteksionisme yang kemudian menutup pasarnya maka ini juga perlu diwaspadai Indonesia. Maka nanti kami akan lihat saja tetapi secara umum Indonesia memiliki banyak pilihan market-market yang lain," katanya usai memberikan kuliah umum di Universitas Udayana (Unud) di Jimbaran, Jumat (20/1).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengamati kebijakan-kebijakan Donald Trump yang akan dilantik pada Sabtu (21/1) pagi Wita.
Apabila Trump mengambil kebijakan fiskal untuk mendorong APBN menjadi motor infrastruktur maka ekonomi AS, lanjut dia, diprediksi akan lebih kuat sehingga permintaan barang dan jasa dari negeri Adi Daya itu akan meningkat. "Itu mungkin positif bagi Indonesia," imbuhnya.
Selain itu, kerja sama positif dari sisi prospek perekonomian di AS juga akan menjadi perhatian sebagai salah satu faktor yang bisa memberi pengaruh kepada Indonesia atau tidak sama sekali.
Trump terkenal memiliki komentar kontroversial saat kampanye. Dia kondang dengan janji mendeportasi imigran, membangun tembok perbatasan antara Amerika Serikat dan Meksiko, mencegah kaum muslim masuk wilayah Amerika Serikat dan mengancam akan ‘meninggalkan sekutu-sekutunya’.
Komentar kontroversial saat kampanye tersebut membuat masyarakat global khawatir termasuk ekonomi yang dilanda ketidakpastian.
Trump, pengusaha properti berusia 70 tahun itu secara mengejutkan mengalahkan rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, dalam Pemilu 2016 Amerika Serikat dengan meraih 276 suara elektoral.
Kuliah umum Sri Mulyani diikuti oleh 1.500 orang peserta. Rektor Unud, Ketut Suastika, ditemui seusai kuliah umum mengaku senang dengan kehadiran Menkeu untuk memberikan kuliah umum di kampus yang dipimpinnya itu. Suastika mengatakan kehadiran dari Sri Mulyani merupakan kebanggaan karena bisa mendengarkan penjelasan secara langsung terkait APBN dari Kemenkeu. “Saya rasa hari ini kita mendapat pengetahuan langsung dari sumbernya. Kita memperoleh data yang bukan sekadar angka,” tuturnya. *cr64
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengamati kebijakan-kebijakan Donald Trump yang akan dilantik pada Sabtu (21/1) pagi Wita.
Apabila Trump mengambil kebijakan fiskal untuk mendorong APBN menjadi motor infrastruktur maka ekonomi AS, lanjut dia, diprediksi akan lebih kuat sehingga permintaan barang dan jasa dari negeri Adi Daya itu akan meningkat. "Itu mungkin positif bagi Indonesia," imbuhnya.
Selain itu, kerja sama positif dari sisi prospek perekonomian di AS juga akan menjadi perhatian sebagai salah satu faktor yang bisa memberi pengaruh kepada Indonesia atau tidak sama sekali.
Trump terkenal memiliki komentar kontroversial saat kampanye. Dia kondang dengan janji mendeportasi imigran, membangun tembok perbatasan antara Amerika Serikat dan Meksiko, mencegah kaum muslim masuk wilayah Amerika Serikat dan mengancam akan ‘meninggalkan sekutu-sekutunya’.
Komentar kontroversial saat kampanye tersebut membuat masyarakat global khawatir termasuk ekonomi yang dilanda ketidakpastian.
Trump, pengusaha properti berusia 70 tahun itu secara mengejutkan mengalahkan rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, dalam Pemilu 2016 Amerika Serikat dengan meraih 276 suara elektoral.
Kuliah umum Sri Mulyani diikuti oleh 1.500 orang peserta. Rektor Unud, Ketut Suastika, ditemui seusai kuliah umum mengaku senang dengan kehadiran Menkeu untuk memberikan kuliah umum di kampus yang dipimpinnya itu. Suastika mengatakan kehadiran dari Sri Mulyani merupakan kebanggaan karena bisa mendengarkan penjelasan secara langsung terkait APBN dari Kemenkeu. “Saya rasa hari ini kita mendapat pengetahuan langsung dari sumbernya. Kita memperoleh data yang bukan sekadar angka,” tuturnya. *cr64
Komentar