DLHK Kumpulkan dan Angkut 7 Truk
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan mengerahkan 28 orang untuk membantu menjaga kebersihan di kawasan Puspem Badung.
Sampah Menumpuk di Kawasan Puspem Badung
MANGUPURA, NusaBali
Kebersihan kawasan Puspem Badung yang sempat jadi sorotan membuat instansi terkait kelabakan. Pembersihan menyeluruh langsung dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK). Hasil bersih-bersih seluruh kawasan puspem termasuk basement seluruh gedung menghasilkan sedikitnya tujuh truk sampah.
Putu Eka Merthawan selaku Kepala DLHK Kabupaten Badung, Jumat (20/1), mengatakan, bersih-bersih kawasan puspem akan dilakukan secara berkala. Kasus menumpuknya sampah di basement kantor bupati, jadi pembelajaran agar hal serupa tidak terjadi lagi.
“Bersih-bersih kawasan puspem sudah kami lakukan sejak Kamis (19/1). Termasuk yang di basemen kantor bupati sudah kami angkut ke TPA Suwung (Denpasar Selatan),” kata Merthawan.
Merthawan menambahkan, untuk menjaga kebersihan kawasan puspem telah menyiapkan 28 orang petugas. Termasuk ada dua kendaraan yakni mobil pick-up. Tim ini bekerja sejak pukul 05.00 Wita hingga seluruh sampah selesai diangkut. “Kini semua sampah yang sempat belum tertangani sudah kami angkut,” tegasnya.
Keberadaan staf DLHK, diakui Merthawan sifatnya hanya membantu saja dalam menjaga kebersihan di kawasan puspem. Pasalnya, tanggung jawab kebersihan sudah dialihkan ke masing-masing SKPD yang awalnya dipegang oleh Bagian Umum Pemkab Badung. “Karenanya, staf yang bekerja (di lingkungan puspem) ini kami namakan tim relawan,” ucap pejabat asal Sempidi, Kecamatan Mengwi, tersebut.
“Meski belum ada biaya operasional untuk kegiatan ini, tim relawan kami siap membantu untuk mengangkut sampah-sampah ini secara berkala. Sehingga tidak ada lagi sampah menumpuk,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, tumpukan sampah yang terlambat diangkut tebar bau busuk di basement kantor bupati Badung. Sampah sisa makanan menumpuk di antara deretan mobil yang terparkir. Tak ayal pegawai dan para sopir pejabat banyak mengeluh.
Kepala Bagian Umum Pemkab Badung Nyoman Suardana saat dikonfirmasi menyatakan, pihaknya tak lagi berwenang terhadap kebersihan basement, melainkan telah diserahkan ke instansi terkait.
“Sesuai perangkat daerah yang baru, tiyang (saya) hanya menangani kebersihan di sekretarist daerah. Untuk penanganan sampah di basement sesuai petunjuk pimpinan ditangani oleh instansi yang menangani kebersihan,” kata Suardana, Rabu (18/1).
Karena itu, dalam urusan kebersihan di seluruh basement termasuk di basement kantor bupati adalah kewenangan instansi terkait. Menurutnya, Bagian Umum hanya melakukan koordinasi saja.
Di lain pihak, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung I Putu Eka Merthawan membenarkan saat ini cleaning service (SC) di masing-masing gedung memang tidak lagi ditangani oleh Bagian Umum, tapi diserahkan kepada masing-masing SKPD. “Contohnya sekarang saya punya enam orang (SC di Dinas LHK), saya yang mengangkat enam orang itu,” tutur pejabat asal Sempidi, Mengwi, itu. Kendati demikian dalam hal ini pihaknya akan membantu.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bagian Perlengkapan dan Perawatan (Perwat) Pemkab Badung Wayan Puja mengakui penanganan sampah sudah berbeda. Menurutnya itu terkait perubahan kebijakan mengenai CS yang sebelumnya ditangani Bagian Umum namun kini pada 2017 ini didistribusikan ke masing-masing SKPD. “Jadi di sekretariat daerah ditangani oleh Bagian Umum, kemudian di masing-masing dinas, badan yang lainnya ditangani masing-masing,” jelasnya pada wartawan. Atas kejadian ini pihaknya berharap ada kebijakan yang diambil oleh pimpinan, sehingga tidak sampai menimbulkan kesan saling lempar. “Kami selaku staf Bupati tidak boleh lempar-lempar,” tandasnya. * asa
1
Komentar