Jatuh Saat Kerjakan Vila, Buruh Proyek Tertusuk Besi dari Dagu Tembus Kepala
Seorang buruh proyek terjatuh dari bangunan vila setinggi 6 meter yang sedang dikerja-kannya di Jalan Munduk Catu Banjar Canggu, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Kamis (19/1) siang.
MANGUPURA, NusaBali
Meski nyawanya selamat, korban Hari, 30, buruh proyek asal Tulung Agung, Jawa Timur, ini dalam kondisi mengenaskan di mana kepala dan bahunya tertancap besi betun saat jatuh.
Peristiwa berdarah di lokasi proyek vila yang menimpa korban Hari terjadi Kamis siang sekitar pukul 12.10 Wita. Sebelum musibah, korban bekerja bersama para buruh proyek lainnya. Ketika rekan-rekannya istirahat makan siang, korban Hari masih berada di atas bangunan.
Tiba-tiba, korban Hari yang merupakan buruh proyek dari PT Jaya Mandiri Konstruksi (JMK) terjatuh. Awalnya, korban jatuh dari ketinggian 6 meter dan nyangkut di tembok setinggi 3 meter. Para buruh proyek lainnya yang sedang istriharat pun berhamburan mendekati korban.
Ketika didekati rekan-rekannya di bawah tembok, korban Hari mencoba bangun dalam kondisi masih sempoyongan. Korban berdiri dan kemudian berjalan sempoyongan di atas tembok. "Meski sudah diingatkan rekan-rekannya agar bertahan, korban tetap saja ber-jalan dalam kondisi sempoyongan. Akhirnya, korban kembali jatuh dari tembok setinggi 3 meter,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara, Iptu I Putu Ika Prabawa, Jumat (20/1).
Ika Prabawa mengatakan, saat terjatuh kedua kalinya setinggi 3 meter itu, korban Hari mendarat di tanah. Naas, ketika mendarat itulah, dagu korban tertancap besi beton yang tembus ke kepala. Selain itu, bahu kanan korban juga tertancap besi beton tembus ke bagian belakang.
“Saat itu, korban dalam kondisi pingsan, namun masih bernapas. Makanya, rekan-rekannya langsung memotong besi yang tertancap di tubuh korban, tanpa mencabutnya. Korban kemudian langsung dievakuasi ke RSUD Mangusada di Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung untuk mendapatkan perawatan,” jelas Ika Prabawa.
Menurut Ika Prabawa, korban Hari dilarikan ke RSUD Mangusada dalam kondisi dua batang besi masih tertancap di bahu dan kepalanya. Hingga Jumat kemarin, korban masih dirawat di rumah sakit, namun telah dirujuk ke RS Sanglah, Denpasar.
Jajaran Polsek Kuta Utara, kata Ika Prabawa, sudah terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. “Kami masih mendalami kasus ini, termasuk motif apakah korban murni jatuh atau ada upaya percobaan bunuh diri,” katanya.
Sementara itu, korban Hari dirujuk ke RS Sanglah, Jumat pagi sekitar pukul 09.00 Wita. Tim medis RS Sanglah kemarin mengambil tindakan operasi untuk melepaskan besi beton yang menancap di kepala korban. Dari pemeriksaan medis, korban tertancap besi beton dari bagian dagu kembus ke kening. Selain itu, di lengan korban juga tertancap potongan besi sisa meterial bagunan.
Menurut Rizal, 20, salah satu rekan korban sesma buruh proyek, pristiwa naas itu terjadi dalam pengerjaan bangunan vila di Desa Canggu. Namun, Rizal tidak tahu persis kronologis sampai korban jatuh hingga tertusuk potongan besi beton. “Waktu kejadian, hanya petugas security yang lihat,” cerita Rizal saat ditemui NusaBali IGD RS Sanglah, Jumat kemarin.
Rizal menyebutkan, dalam perjalanan menuju rumah sakit, korban Hari masih dalam keadaan sadar. Tapi anehnya, meski tertancap besi di bagian kepala, korban Hari tidak banyak mengeluarkan darah. “Saat di perjalanan, dia (korban) hanya mengigil dan bilang kedinginan,” katanya.
Menurut Rizal, pihak HRD vila yang sedang dibangun menyatakan siap membantu biaya pengobatan korban Hari selama menjalani perawatan di RS Sanglah. Rizal sendiri mengaku tetap menjaga korban di RS Sanglah, sampai keluarganya datang menjenguk. “Kami masih baru 10 hari kerja di proyek vila tersebut. Kam selama ini tidur di tenda proyek," tandas Rizal. * dar,in
Peristiwa berdarah di lokasi proyek vila yang menimpa korban Hari terjadi Kamis siang sekitar pukul 12.10 Wita. Sebelum musibah, korban bekerja bersama para buruh proyek lainnya. Ketika rekan-rekannya istirahat makan siang, korban Hari masih berada di atas bangunan.
Tiba-tiba, korban Hari yang merupakan buruh proyek dari PT Jaya Mandiri Konstruksi (JMK) terjatuh. Awalnya, korban jatuh dari ketinggian 6 meter dan nyangkut di tembok setinggi 3 meter. Para buruh proyek lainnya yang sedang istriharat pun berhamburan mendekati korban.
Ketika didekati rekan-rekannya di bawah tembok, korban Hari mencoba bangun dalam kondisi masih sempoyongan. Korban berdiri dan kemudian berjalan sempoyongan di atas tembok. "Meski sudah diingatkan rekan-rekannya agar bertahan, korban tetap saja ber-jalan dalam kondisi sempoyongan. Akhirnya, korban kembali jatuh dari tembok setinggi 3 meter,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara, Iptu I Putu Ika Prabawa, Jumat (20/1).
Ika Prabawa mengatakan, saat terjatuh kedua kalinya setinggi 3 meter itu, korban Hari mendarat di tanah. Naas, ketika mendarat itulah, dagu korban tertancap besi beton yang tembus ke kepala. Selain itu, bahu kanan korban juga tertancap besi beton tembus ke bagian belakang.
“Saat itu, korban dalam kondisi pingsan, namun masih bernapas. Makanya, rekan-rekannya langsung memotong besi yang tertancap di tubuh korban, tanpa mencabutnya. Korban kemudian langsung dievakuasi ke RSUD Mangusada di Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung untuk mendapatkan perawatan,” jelas Ika Prabawa.
Menurut Ika Prabawa, korban Hari dilarikan ke RSUD Mangusada dalam kondisi dua batang besi masih tertancap di bahu dan kepalanya. Hingga Jumat kemarin, korban masih dirawat di rumah sakit, namun telah dirujuk ke RS Sanglah, Denpasar.
Jajaran Polsek Kuta Utara, kata Ika Prabawa, sudah terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. “Kami masih mendalami kasus ini, termasuk motif apakah korban murni jatuh atau ada upaya percobaan bunuh diri,” katanya.
Sementara itu, korban Hari dirujuk ke RS Sanglah, Jumat pagi sekitar pukul 09.00 Wita. Tim medis RS Sanglah kemarin mengambil tindakan operasi untuk melepaskan besi beton yang menancap di kepala korban. Dari pemeriksaan medis, korban tertancap besi beton dari bagian dagu kembus ke kening. Selain itu, di lengan korban juga tertancap potongan besi sisa meterial bagunan.
Menurut Rizal, 20, salah satu rekan korban sesma buruh proyek, pristiwa naas itu terjadi dalam pengerjaan bangunan vila di Desa Canggu. Namun, Rizal tidak tahu persis kronologis sampai korban jatuh hingga tertusuk potongan besi beton. “Waktu kejadian, hanya petugas security yang lihat,” cerita Rizal saat ditemui NusaBali IGD RS Sanglah, Jumat kemarin.
Rizal menyebutkan, dalam perjalanan menuju rumah sakit, korban Hari masih dalam keadaan sadar. Tapi anehnya, meski tertancap besi di bagian kepala, korban Hari tidak banyak mengeluarkan darah. “Saat di perjalanan, dia (korban) hanya mengigil dan bilang kedinginan,” katanya.
Menurut Rizal, pihak HRD vila yang sedang dibangun menyatakan siap membantu biaya pengobatan korban Hari selama menjalani perawatan di RS Sanglah. Rizal sendiri mengaku tetap menjaga korban di RS Sanglah, sampai keluarganya datang menjenguk. “Kami masih baru 10 hari kerja di proyek vila tersebut. Kam selama ini tidur di tenda proyek," tandas Rizal. * dar,in
Komentar