Kadek Heni Prikasih Sabet Emas Bersejarah di PON
Taekwondo Persembahkan 1 Medali Emas, 1 Perak, 4 Perunggu bagi Bali
JAYAPURA, NusaBali
Cabang olahraga beladiri taekwondo berhasil mempersembahkan 1 medali emas, 1 perak, dan 4 perunggu bagi kontingen Bali dalam PON XX 2020 di Papua. Satu-satunya medali emas bagi Bali dipersembahkan taekwondoin belia Ni Kadek Heni Prikasih, 20, di kelas -45 kg putri, Selasa (5/10).
Sukses atlet berusia 20 tahun ini sekaligus menjadi sejarah, karena untuk kali pertama Bali mampu sabet medali emas cabang taekwondo di arena pesta olahraga multievent nasional empat tahunan PON.
Dalam tarung final cabang taekwondo yang digelar di GOR Politeknik Penerbangan Kayu Batu, Jayapura, Papua, Selasa kemarin, Kadek Heni Prikasih berhasil mengalahkan atlet andalan Banten, Gisca Afe Relia, dengan skor 10-8. Kadek Heni pun berhak atas medali emas kels -45 kg putri. Sedangkan lawannya, Gisca Afe, harus puas kebagian medali perak. Medali perunggu kelas ini direbut Khumara Aprili (Aceh) dan Jauza Rona Hassan (Jateng).
Kadek Heni Prikasih sendiri lolos ke partai final untuk memperebutkan medali emas, setelah tak terkalahkan sejak babak penyisihan. Paling awal, dia mengalahkan atlet andalan Aceh, Khumaira Aprili. Kemudian, di babak semifinal, Kadek Heni Prikasih sukses menyingkirkan andalan DKI Jakarta, Feltta Chaniago. Sebaliknya, taekwondoin Banten, Gisca Afe Relia, di babak semifinal sukses mendepak Dhean Titania Fazrin dari Jawa Barat.
Sayangnya, sukses Kadek Heni Prikasih gagal diikuti taekwondoin Bali lainnya, Muhammad Akbar Siddik. Pada hari yang sama, Selasa kemarin, Akbar Siddik harus puas hanya kebagian medali perunggu di kelas -80 kg putra. Masalahnya, di Akbar Siddik dikalahkan atlet andalan Sumatra Barat, Bimantara Subrata, di babak semifinal. Medali emas kelas ini direbut Dingo Ardian Prayogo dari Jawa Barat, sementara medali perak diraih Bimantara Subrata (Sumatra Barat).
Dengan hasil tersebut, tim taekwondo Bali finish dengan perolehan 1 medali emas, 1 perak, dan 4 perunggu dalam PON XX 2020 di Papua. Satu-satunya medali perak cabang taekwondo dipersembahkan Ni Kadek Surya Febriantari di kelas -67 kg putri. Sedangkan 3 medali perunggu lainnya masing-masing disumbangkan Putu Desya Srinadi Putri di kelas -63 kg putri, Ni Made Permata Sari di kelas -62 kg putri, dan Muhammad Abdurahman Wahyu di nomor poomsae putra.
Bali menjadi satu dari 7 daerah yang berhasil sabet medali emas cabang taekwondo di PON XX 2020, selain Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Sulawesi Tengah, Sumatra Barat, dan tuan rumah Papua. Bali pun menduduki peringkat 5 klasemen akhir distribusi medali taekwondo, cabang beladiri yang memperebutkan 20 set medali dalam PON XX 2020.
Gelar juara umum diraih Jawa Barat dengan perolehan 9 medali emas, 3 perak, dan 3 perunggu, disusul Jawa Tengah (4-6-5), DKI Jakarta (3-1-6), Sulawesi Tengan (1-2-0), Bali (1-1-4), Sumatra Barat (1-1-2), dan Papua (1-0-2).
Ini sudah cukup bagi Bali untuk mengukir sejarah buat kali pertama sabet medali emas dari cabang taekwondo di ajang PON. Sebelumnya, kontingen Bali tak pernah mampu curi gelar juara dari cabang beladiri asal Korea itu. Pada PON XIX 2016 di Jawa Barat, misalnya, tim taekwondo hanya mampu mendulang 2 medali perunggu bagi kontingen Bali.
Yang mengejutkan, medali emas bersejarah ini justru diukir atlet belia Kadek Heni Prikasih, yang baru berusia 20 tahun. Kadek Heni Prikasih merupakan taekwondoin kelahiran 28 Mei 2001 asal Banjar Peken Baleran, Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung. Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan I Ketut Nuada dan Ni Putu Suartini ini merupakan atlet nasional yang ikut memdala Indonesia dalam SEA Games 2019 di Filipina.
Taekwondoin dengan tinggi badan 168 kg dan berat 45 kg ini mengawali kiprahnya di pentas nasional, dengan sabet medali perunggu kelas -44 kg putri dalam Kejurnas Pra PON Remaja 2016 di Surabaya. Sejak itu, prestasinya melejit. Kadek Heni Prikasih bahkan sempat sabet medali emas World Taekwondo Malaysia Open Junior Tahun 2018. Heni Prikasih lolos ke PON XX 2020 sebagai juara dalam Kejurnas Pra PON Tahun 2019. Dalam PON XX 2020 di Papua, Heni Prikasih membu-kukan pretasi terbaik dengan sabet medali emas kelas -45 kg putri.
"Saya senang, bangga, dan terharu, akhirnya keinginan sabet medali emas tercapai. Saya sangat bersyukur dengan capaian di PON XX 2020 ini," tutur Heni Prikasih seusai pengalungan medali PON XX 2020 di Jayapura, Selasa kemarin. Heni Prikasih mengakui medali emas ‘bersejarah’ ini dipersembahkan untuk Pengprov Taekwondso Indonesia (TI) Bali, KONI Bali, masyarakat Bali, dan keluarga tercintanya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengprov TI Bali, Anak Agung Putu Suryawan Wiranatha, mengaku sangat bersyukur cabang judo mampu mengukir sejarah baru dengan sabet medali emas di ajang PON XX 2020. Menurut Agung Suryawan, ini prestasi tertinggi dalam sejarah.
"Dari 9 atlet taekwondo yang diterjunkan ke PON XX 2020 ini, kami mampu mendapatkan 1 medali emas, 1 perak, 4 perunggu. Ini prestasi yang sangat membanggakan kami selaku pengurus Pengprov TI Bali," beber Agung Suryawan. "Selamat buat Heni Prikasih atas medali emasnya untuk kontingen Bali,” imbuhnya.
Paparan senada juga disampaikan pelatih Sandiaz Antonio. Menurut Sandiaz, raihan 1 medali emas melalui Kadek Heni Prikasih di PON XX 2020 ini sudah sesuai target yang dicaangkan sebelumnya. "Atlet kita sudah ciptakan sejarah di ajang PON. Ini patut kita syukuri," tegas Sandiaz diamini Manajer Tim Taekwondo Bali, Made Muliasa (yang juga Ketua Harian Pengprov TI Bali).
Dalam PON XX 2020 yang tengah berlangsung di Papua ini, Bali menerjunkan 9 atlet taekwondo. Dari jumlah itu, 5 orang di antaranya taekwondoin putri, yakni Ni Kadek Heni Prikasih, Putu Desya Srinadi Putri, Ni Komang Sri Kristina Putri, Ni Made Permata Sari, dan Ni Kadek Surya Febriantari.
Sedangkan 4 orang lagi taekwondoin putra, masing-masing Putu Aditya Dwiatmika, I Ngurah Dwi Oka Mahendra, Muhammad Abdurahman Wahyu, dan Muhammad Akbar Siddik. Mereka berhasil pulang dengan kepala tegak atas suksesnya persembahkan 1 medali emas, 1 perak, dan 4 perunggu bagi kontingen Bali. *dek
Kadek Heni Prikasih sendiri lolos ke partai final untuk memperebutkan medali emas, setelah tak terkalahkan sejak babak penyisihan. Paling awal, dia mengalahkan atlet andalan Aceh, Khumaira Aprili. Kemudian, di babak semifinal, Kadek Heni Prikasih sukses menyingkirkan andalan DKI Jakarta, Feltta Chaniago. Sebaliknya, taekwondoin Banten, Gisca Afe Relia, di babak semifinal sukses mendepak Dhean Titania Fazrin dari Jawa Barat.
Sayangnya, sukses Kadek Heni Prikasih gagal diikuti taekwondoin Bali lainnya, Muhammad Akbar Siddik. Pada hari yang sama, Selasa kemarin, Akbar Siddik harus puas hanya kebagian medali perunggu di kelas -80 kg putra. Masalahnya, di Akbar Siddik dikalahkan atlet andalan Sumatra Barat, Bimantara Subrata, di babak semifinal. Medali emas kelas ini direbut Dingo Ardian Prayogo dari Jawa Barat, sementara medali perak diraih Bimantara Subrata (Sumatra Barat).
Dengan hasil tersebut, tim taekwondo Bali finish dengan perolehan 1 medali emas, 1 perak, dan 4 perunggu dalam PON XX 2020 di Papua. Satu-satunya medali perak cabang taekwondo dipersembahkan Ni Kadek Surya Febriantari di kelas -67 kg putri. Sedangkan 3 medali perunggu lainnya masing-masing disumbangkan Putu Desya Srinadi Putri di kelas -63 kg putri, Ni Made Permata Sari di kelas -62 kg putri, dan Muhammad Abdurahman Wahyu di nomor poomsae putra.
Bali menjadi satu dari 7 daerah yang berhasil sabet medali emas cabang taekwondo di PON XX 2020, selain Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Sulawesi Tengah, Sumatra Barat, dan tuan rumah Papua. Bali pun menduduki peringkat 5 klasemen akhir distribusi medali taekwondo, cabang beladiri yang memperebutkan 20 set medali dalam PON XX 2020.
Gelar juara umum diraih Jawa Barat dengan perolehan 9 medali emas, 3 perak, dan 3 perunggu, disusul Jawa Tengah (4-6-5), DKI Jakarta (3-1-6), Sulawesi Tengan (1-2-0), Bali (1-1-4), Sumatra Barat (1-1-2), dan Papua (1-0-2).
Ini sudah cukup bagi Bali untuk mengukir sejarah buat kali pertama sabet medali emas dari cabang taekwondo di ajang PON. Sebelumnya, kontingen Bali tak pernah mampu curi gelar juara dari cabang beladiri asal Korea itu. Pada PON XIX 2016 di Jawa Barat, misalnya, tim taekwondo hanya mampu mendulang 2 medali perunggu bagi kontingen Bali.
Yang mengejutkan, medali emas bersejarah ini justru diukir atlet belia Kadek Heni Prikasih, yang baru berusia 20 tahun. Kadek Heni Prikasih merupakan taekwondoin kelahiran 28 Mei 2001 asal Banjar Peken Baleran, Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung. Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan I Ketut Nuada dan Ni Putu Suartini ini merupakan atlet nasional yang ikut memdala Indonesia dalam SEA Games 2019 di Filipina.
Taekwondoin dengan tinggi badan 168 kg dan berat 45 kg ini mengawali kiprahnya di pentas nasional, dengan sabet medali perunggu kelas -44 kg putri dalam Kejurnas Pra PON Remaja 2016 di Surabaya. Sejak itu, prestasinya melejit. Kadek Heni Prikasih bahkan sempat sabet medali emas World Taekwondo Malaysia Open Junior Tahun 2018. Heni Prikasih lolos ke PON XX 2020 sebagai juara dalam Kejurnas Pra PON Tahun 2019. Dalam PON XX 2020 di Papua, Heni Prikasih membu-kukan pretasi terbaik dengan sabet medali emas kelas -45 kg putri.
"Saya senang, bangga, dan terharu, akhirnya keinginan sabet medali emas tercapai. Saya sangat bersyukur dengan capaian di PON XX 2020 ini," tutur Heni Prikasih seusai pengalungan medali PON XX 2020 di Jayapura, Selasa kemarin. Heni Prikasih mengakui medali emas ‘bersejarah’ ini dipersembahkan untuk Pengprov Taekwondso Indonesia (TI) Bali, KONI Bali, masyarakat Bali, dan keluarga tercintanya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengprov TI Bali, Anak Agung Putu Suryawan Wiranatha, mengaku sangat bersyukur cabang judo mampu mengukir sejarah baru dengan sabet medali emas di ajang PON XX 2020. Menurut Agung Suryawan, ini prestasi tertinggi dalam sejarah.
"Dari 9 atlet taekwondo yang diterjunkan ke PON XX 2020 ini, kami mampu mendapatkan 1 medali emas, 1 perak, 4 perunggu. Ini prestasi yang sangat membanggakan kami selaku pengurus Pengprov TI Bali," beber Agung Suryawan. "Selamat buat Heni Prikasih atas medali emasnya untuk kontingen Bali,” imbuhnya.
Paparan senada juga disampaikan pelatih Sandiaz Antonio. Menurut Sandiaz, raihan 1 medali emas melalui Kadek Heni Prikasih di PON XX 2020 ini sudah sesuai target yang dicaangkan sebelumnya. "Atlet kita sudah ciptakan sejarah di ajang PON. Ini patut kita syukuri," tegas Sandiaz diamini Manajer Tim Taekwondo Bali, Made Muliasa (yang juga Ketua Harian Pengprov TI Bali).
Dalam PON XX 2020 yang tengah berlangsung di Papua ini, Bali menerjunkan 9 atlet taekwondo. Dari jumlah itu, 5 orang di antaranya taekwondoin putri, yakni Ni Kadek Heni Prikasih, Putu Desya Srinadi Putri, Ni Komang Sri Kristina Putri, Ni Made Permata Sari, dan Ni Kadek Surya Febriantari.
Sedangkan 4 orang lagi taekwondoin putra, masing-masing Putu Aditya Dwiatmika, I Ngurah Dwi Oka Mahendra, Muhammad Abdurahman Wahyu, dan Muhammad Akbar Siddik. Mereka berhasil pulang dengan kepala tegak atas suksesnya persembahkan 1 medali emas, 1 perak, dan 4 perunggu bagi kontingen Bali. *dek
Komentar