Saraswati, SMPN 1 Bangli Gelar Pentas Calonarang
Perayaan Hari Suci Saraswati pada Saniscara Umanis Wuku Watugunung, Sabtu (21/1) di sejumlah sekolah di Bangli dimeriahkan dengan pagelaran atau pentas seni.
BANGLI, NusaBali
Seperti di SMPN 1 Bangli yang terletak di Kelurahan Cempaga, Kecamatan Bangli. Guru dan siswa menggelar drama tari Calonarang usai sembahyang Saraswati pukul 10.00 Wita. Menurut penuturan pihak sekolah dramatari calonarang digelar karena SMPN 1 Bangli nyungsung barong duwe atau barong sesuhunan berwujud barong ket dan satu barong rangda.
Untuk ritual masolah (menarikan) barong dan rangda duwe itu dipagelarkan drama tari Calonarang. Pentas Calonarang dilaksanakan setiap dua kali perayaan Saraswati atau 420 hari sekali.
“Sekarang ini waktunya masolah (pentas),” ujar Kadek Suastra, pegawai SMPN 1 Bangli, Sabtu (21/1). Dari pantauan, dramatari Calonarang bertema pertarungan antara penganut ilmu hitam (pangleakan) dengan penganut ilmu putih dengan setting pada zaman Kerajaan Kediri di Jawa Timur. Pentas digelar di tanah lapang di depan Pura Padmasana SMPN 1 Bangli.
”Sebelumnya juga dilakukan melasti di Pantai Watuklotok, Klungkung,” lanjut Suastra. Upacara Melasti dilakukan karena sebelumnya dilakukan ngodakin (mencat ulang) barong sesuhunan SMPN 1 Bangli. Selain di SMPN 1 Bangli, pagelaran seni juga digelar di beberapa sekolah lain.
Di antaranya SMAN 1 Bangli di Jalan Brigjen I Gusti Ngurah Rai, Bangli, dan SMAN 1 Susut di Sulahan, Kecamatan Susut. Mereka mementaskan sejumlah tarian jenis tari wali, seperti tari rejang, baris gede dan lainnya. Ketua PHDI Bangli, I Nyoman Sukra menjelaskan dari pantauan PHDI memang ada beberapa sekolah di Bangli yang punya tradisi melakukan pegelaran pada hari Saraswati. “Bagus itu, sebagai salah satu bentuk pelestarian seni,” puji Sukra, tokoh umat asal Banjar Blungbang, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli. * k17
Untuk ritual masolah (menarikan) barong dan rangda duwe itu dipagelarkan drama tari Calonarang. Pentas Calonarang dilaksanakan setiap dua kali perayaan Saraswati atau 420 hari sekali.
“Sekarang ini waktunya masolah (pentas),” ujar Kadek Suastra, pegawai SMPN 1 Bangli, Sabtu (21/1). Dari pantauan, dramatari Calonarang bertema pertarungan antara penganut ilmu hitam (pangleakan) dengan penganut ilmu putih dengan setting pada zaman Kerajaan Kediri di Jawa Timur. Pentas digelar di tanah lapang di depan Pura Padmasana SMPN 1 Bangli.
”Sebelumnya juga dilakukan melasti di Pantai Watuklotok, Klungkung,” lanjut Suastra. Upacara Melasti dilakukan karena sebelumnya dilakukan ngodakin (mencat ulang) barong sesuhunan SMPN 1 Bangli. Selain di SMPN 1 Bangli, pagelaran seni juga digelar di beberapa sekolah lain.
Di antaranya SMAN 1 Bangli di Jalan Brigjen I Gusti Ngurah Rai, Bangli, dan SMAN 1 Susut di Sulahan, Kecamatan Susut. Mereka mementaskan sejumlah tarian jenis tari wali, seperti tari rejang, baris gede dan lainnya. Ketua PHDI Bangli, I Nyoman Sukra menjelaskan dari pantauan PHDI memang ada beberapa sekolah di Bangli yang punya tradisi melakukan pegelaran pada hari Saraswati. “Bagus itu, sebagai salah satu bentuk pelestarian seni,” puji Sukra, tokoh umat asal Banjar Blungbang, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli. * k17
1
Komentar