Tak Kuat Nanjak di Samsam, 2 Truk Nyaris Terperosok ke Jurang
Lagi-lagi terjadi kekroditan lalu lintas di jalur tengkorak Denpasar – Gilimanuk tepatnya di tanjakan Samsam, Banjar Samsam I, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan pada Sabtu (21/1) pagi.
TABANAN, NusaBali
Dua truk yang sama-sama melaju dari arah Gilimanuk menuju Denpasar, berjalan mundur karena tidak kuat nanjak. Laju dua truk tersebut tertahan besi pembatas jalan dan pohon perindang, sehingga tidak sampai nyemplung ke jurang di sisi jalan.
Kedua truk yang tidak kuat nanjak ini membuat arus lalu lintas di jalur tengkorak tersebut sempat krodit, meskipun tidak sampai menimbulkan kemacetan parah.
Berdasarkan data yang dihimpun, peristiwa pertama terjadi sekitar pukul 05.00 Wita. Saat itu pengemudi truk Hino N 8636 UR Arya Budiman asal Desa Pondok Perasi, Kecamatan Ampenan, Mataram, Lombok, datang dari arah Barat (Gilimanuk) dengan tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ketika melintas di lokasi kejadian sekitar 50 meter dari TKP, truk tidak bisa naik diakibatkan kelebihan muatan. Truk Hino yang dikemudikan Arya Budiman tersebut mengangkut asbes seberat 23 ton dan palen-palen 4 ton yang diambil dari Surabaya, Jawa Timur. Kemudian truk berjalan mundur tidak bisa dikendalikan, akhirnya nyangkut pada besi pembatas jalan.
“Pada saat itu ada juga truk yang tertabrak karena pas ada di belakangnya, hingga kaca depannya pecah. Tapi truk yang tertabrak ini sudah bisa jalan,” ujar Dewa Nyoman Suardi, 50, warga setempat yang ditemui di lokasi kejadian.
Kemudian sekitar pukul 07.30 Wita, kembali ada truk yang tidak bisa melintasi tanjakan yang sama. Yakni truk Fuso bernomor polisi L 9848 UK yang mengangkut palen-palen. Truk Fuso ini nyaris terperosok ke jurang namun terhenti karena tertahan pohon perindang.
“Truk (Fuso) ini datangnya dari arah Barat juga, sudah oleng dari turunan jalan dan ketika akan naik tidak kuat nanjak. Mundurlah truk ini, tetapi tertahan oleh pohon perindang. Coba tidak ada pohon, sudah terperosok ke jurang,” tambah Dewa Suardi.
Pantuan di lapangan, jalur Denpasar – Gilimanuk tersebut sempat krodit selama sekitar 2 jam. Arus lalu lintas diberlakukan buka tutup dari arah Timur dan Barat. Petugas polisi di lokasi ada sekitar 20-an orang yang mengatur lalu lintas termasuk ada petugas dari Polsek Kerambitan dan Polres Tabanan.
Sopir Arya Budiman menyatakan, truknya nyaris ke jurang karena tidak kuat nanjak. Pada saat itu sudah hampir lolos dari tanjakan Samsam I, hanya saja tertahan dan dia pun sempat ngerem agar truk tidak mundur. Namun sayang rem tidak berfungsi dengan baik sehingga truk berjalan mundur.
Arya Budiman mengakui saat truk berjalan mundur, sempat menabrak truk yang ada di belakangnya hingga kacanya pecah. “Ketika saya mundur ada truk di belakang saya sehingga tertabrak, namun truk tersebut berhasil lewat,” ucapnya.
Dia pun mengaku ketika lewat di Gilimanuk bersama dengan kernetnya Indra Hermawan, 27, asal Desa Tinggar, Kecamatan Ampenan, Mataram, Lombok sempat ditilang karena KIR yang dibawanya dalam keadaan mati. “Setelah diambil buku KIR, saya dikasih lewat,” tambahnya.
Atas hal tersebut Kasatlantas Polres Tabanan AKP I Ketut Mastra Budaya menjelaskan saat ini kondisi arus lalu lintas sudah kembali normal. Memang sebelumnya terjadi kekroditan di tanjakan Samsam I karena dua truk sempat tidak bisa naik disebabkan kelebihan muatan. “Truk tidak bisa naik karena kelebihan muatan,” ujar AKP Mastra Budaya. * d
Dua truk yang sama-sama melaju dari arah Gilimanuk menuju Denpasar, berjalan mundur karena tidak kuat nanjak. Laju dua truk tersebut tertahan besi pembatas jalan dan pohon perindang, sehingga tidak sampai nyemplung ke jurang di sisi jalan.
Kedua truk yang tidak kuat nanjak ini membuat arus lalu lintas di jalur tengkorak tersebut sempat krodit, meskipun tidak sampai menimbulkan kemacetan parah.
Berdasarkan data yang dihimpun, peristiwa pertama terjadi sekitar pukul 05.00 Wita. Saat itu pengemudi truk Hino N 8636 UR Arya Budiman asal Desa Pondok Perasi, Kecamatan Ampenan, Mataram, Lombok, datang dari arah Barat (Gilimanuk) dengan tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ketika melintas di lokasi kejadian sekitar 50 meter dari TKP, truk tidak bisa naik diakibatkan kelebihan muatan. Truk Hino yang dikemudikan Arya Budiman tersebut mengangkut asbes seberat 23 ton dan palen-palen 4 ton yang diambil dari Surabaya, Jawa Timur. Kemudian truk berjalan mundur tidak bisa dikendalikan, akhirnya nyangkut pada besi pembatas jalan.
“Pada saat itu ada juga truk yang tertabrak karena pas ada di belakangnya, hingga kaca depannya pecah. Tapi truk yang tertabrak ini sudah bisa jalan,” ujar Dewa Nyoman Suardi, 50, warga setempat yang ditemui di lokasi kejadian.
Kemudian sekitar pukul 07.30 Wita, kembali ada truk yang tidak bisa melintasi tanjakan yang sama. Yakni truk Fuso bernomor polisi L 9848 UK yang mengangkut palen-palen. Truk Fuso ini nyaris terperosok ke jurang namun terhenti karena tertahan pohon perindang.
“Truk (Fuso) ini datangnya dari arah Barat juga, sudah oleng dari turunan jalan dan ketika akan naik tidak kuat nanjak. Mundurlah truk ini, tetapi tertahan oleh pohon perindang. Coba tidak ada pohon, sudah terperosok ke jurang,” tambah Dewa Suardi.
Pantuan di lapangan, jalur Denpasar – Gilimanuk tersebut sempat krodit selama sekitar 2 jam. Arus lalu lintas diberlakukan buka tutup dari arah Timur dan Barat. Petugas polisi di lokasi ada sekitar 20-an orang yang mengatur lalu lintas termasuk ada petugas dari Polsek Kerambitan dan Polres Tabanan.
Sopir Arya Budiman menyatakan, truknya nyaris ke jurang karena tidak kuat nanjak. Pada saat itu sudah hampir lolos dari tanjakan Samsam I, hanya saja tertahan dan dia pun sempat ngerem agar truk tidak mundur. Namun sayang rem tidak berfungsi dengan baik sehingga truk berjalan mundur.
Arya Budiman mengakui saat truk berjalan mundur, sempat menabrak truk yang ada di belakangnya hingga kacanya pecah. “Ketika saya mundur ada truk di belakang saya sehingga tertabrak, namun truk tersebut berhasil lewat,” ucapnya.
Dia pun mengaku ketika lewat di Gilimanuk bersama dengan kernetnya Indra Hermawan, 27, asal Desa Tinggar, Kecamatan Ampenan, Mataram, Lombok sempat ditilang karena KIR yang dibawanya dalam keadaan mati. “Setelah diambil buku KIR, saya dikasih lewat,” tambahnya.
Atas hal tersebut Kasatlantas Polres Tabanan AKP I Ketut Mastra Budaya menjelaskan saat ini kondisi arus lalu lintas sudah kembali normal. Memang sebelumnya terjadi kekroditan di tanjakan Samsam I karena dua truk sempat tidak bisa naik disebabkan kelebihan muatan. “Truk tidak bisa naik karena kelebihan muatan,” ujar AKP Mastra Budaya. * d
1
Komentar