Garam Kusamba Diusulkan Raih Sertifikat Indikasi Geografis

Dalam acara itu, Bupati didampingi Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Klungkung I Wayan Ardiasa. Kegiatan tersebut menyusul setelah Uyah Kusamba memperoleh pengakuan Indikasi Geografis (IG), Standar Nasional Indonesia (SNI), dan izin edar BPPOM yang telah dilaunching, Rabu (22/7) lalu.

Tim Ahli Indikasi Geografis terdiri dari Prof Dr Ir Sugiono Moeljopawiro MSc, Ir Sujatmiko Dipl Ing, Sub Direkorat Indikasi Geografis Muhammad Rizki Junaidi Saputra ST, dan Rozantina Yunica SHut. "Tujuan audiensi adalah untuk menindaklanjuti dokumen usulan Pemkab Klungkung mengenai Indikasi Geografis untuk garam tradisional Kusamba," ujar Tim Ahli Indikasi Geografis, Sugiono.

Bupati Suwirta berterimakasih kepada Tim IG telah membantu Pemkab Klungkung mewujudkan usulan tersebut. Bupati berharap Uyah Kusamba segera memperoleh pengakuan sertifikat IG untuk memberikan reputasi, pengakuan kualitas dan karakteristik. Garam Kusamba merupakan garam organik asli Desa Kusamba yang diproduksi secara tradisional.

"Garam ini kini diolah dan dikemas secara modern oleh kelompok nelayan. Sehingga menghasilkan garam bercita rasa gurih yang bermanfaat bagi kesehatan dengan kandungan yodium," ujar Bupati Suwirta.

Disebutkan, garam merupakan salah satu komoditi strategis. Karena sangat dibutuhkan untuk konsumsi maupun industri, farmasi, dan kosmetika. Garam Kusamba juga sudah ada yang diekspor sampai ke Jepang. Proses pembuatan garam di Kusamba yang masih tradisional juga masih menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun  asing. *wan