Oka Sulaksana Sabet Emas 8 Kali PON Secara Beruntun
Raih Emas Terakhir di Usia 50 Tahun, Sang Legenda Putuskan Pensiun
JAYAPURA, NusaBali
Peselancar angin andalan Bali, I Gusti Made Oka Sulaksana, 50, mencatat prestasi fenomenal yang sulit disamai atlet mana pun di Indonesia.
Bayangkan, Oka Sulaksana secara beruntun sukses sabet medali emas cabang layar dalam 8 kali pelaksanaan PON terakhir. Medali emas terakhir diraih Oka Sulaksana melalui kelas RSX Putra dalam PON XX 2020 di Papua, Rabu (6/10).
Dalam lomba layar kelas RSX Putra yang berakhir Rabu kemarin di Pantai Hamadi Jayapura, Papua, Oka Sulaksana menempati peringkat teratas dengan 11 poin. Oka Sulaksana yang sejak race awal beberapa hari lalu terus memimpin, pun berhak atas medali emas.
Sedangkan medali perak kelas RSX Putra diraih atlet andalan Papua Barat, I Gede Subagiasa. Putra Bali yang membela Papua Barat ini finish di posisi kedua dengan perolehan 20 poin. Sementara medali perunggu disabet atlet Jawa Timur, Susilo, dengan 22 poin.
Ini merupakan happy ending bagi Oka Sulaksana, di mana peselancar angin asal Banjar Semawang, Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan tersebut berhasil mempersembahkan medali emas buat Bali dalam PON terakhir yang diikutinya. Hebatnya, atlet kelahiran 29 April 1971 ini sabet emas PON terakhir di usianya yang sudah menginjak 50 tahun. Oka Sulaksana sudah putuskan akan pensiun dan tak lagi tampil dalam PON XXI 2024 di Sumatra Utara-Aceh mendatang.
Oka Sulaksana sendiri sudah 9 kali tampil di pesta olahraga multieven nasional empat tahuanan sejak PON XII 1989 di Jakarta. Pada aksi pertamanya di PON 1989, anak kedua dari tiga bersaudara pasangan I Gusti Putu Raka Adi dan I Gusti Ketut Oka ini belum mampu mempersembahkan medali buat Bali.
Oka Sulaksana baru tancap gas pada aksi keduanya dalam PON XIII 1993 di Jakarta, dengan mempersembahkan medali emas buat kontingen Bali. Sejak itu, Oka Sulaksana tak pernah absen menyumbang medali emas. Termasuk masing-masing 1 medali emas dalam PON IV 1996 di Jakarta dan PON XV 2000 di Surabaya.
Bahkan, dalam 4 kali penyelenggaraan PON berikutnya, Oka Sulaksana selalu sukses sabet 2 medali emas, yakni PON XVI 2004 di Palembang, PON XVII 2008 di Kalimantan Timur, PON XVIII 2012 di Keulauan Riau, dan PON XIX 2016 di Jawa Barat.
Pada PON XIX di Jawa Barat, Oka Sulaksana sabet 2 medali emas, masing-masing melalui kelas RSX Putra dan RSX Marathon Putra. Kala itu, tim layar Bali berhasil sapu total 5 medali emas dan 1 perunggu. Tiga (3) medali emas lainnya saat itu diborong I Nyoman Suartana di kelas RS One Putra dan RSX One Putra, serta I Nyoman Subagiasa di kelas Mod/Mistral Putra.
Sedangkan dalam PON XX 2020 di Papua kali ini, Oka Sulaksana hanya tampil di satu nomor yakni RSX Putra dan berhasil sabet medali emas. Dan, kepingan emas tersebut diraih penyandang gelar ‘Atlet Terbaik Bali Tahun 1997 versi NusaBali’ ini ketika usianya menginjak 50 tahun.
Prestasi 8 kali PON secara beruntun sabet medali emas yang dilakukan Oka Sulaksana ini terbilang fenomenal dan akan sulit disamaai atlet mana pun. Kejayaan Oka Sulaksana bukan hanya di ajang PON, namun juga SEA Games (pesta olahraga multievent dua tahun se-Asia Tenggara) dan Asian Games (pesta olahraga multievent empat tahuan se-Asia).
Di arena SEA Games, Oka Sulaksana secara beruntun sabet medali dalam 11 kali penampilan. Rinciannya, SEA Games 1989 (medali Perak), SEA Games 1991 (medali emas), SEA Games 1993 (medali emas), SEA Games 1995 (medali emas), SEA Games 1997 (medali emas), SEA Games 2001 (medali emas), SEA Games 2003 (medali emas), SEA Games 2005 (medali emas), SEA Games 2007 (medali emas), SEA Games 2011(medali perak), dan SEA Games 2015 (medali perunggu).
Sementara di arena Asian Games, Oka Sulaksana dua kali sukses sabet medali emas yakni dalam Asian Games 1998 di Bangkok dan Asian Games 2002 di Busan. Selain itu, Oka Sulaksana juga sabet medali perak dalam Asian Games 2006 dan Asian Games 2010. Hanya dalam aksi perdananya pada Asian Games 1994 di Hiroshima, Oka Sulaksana gagal sabet medali.
Oka Sulakana sudah memutuskan mundur sebagai atlet nasional (andalan Indonesia) pasca PON XIX 2016 di Jawa Barat. Kini, Oka Sulaksana umumkan mundur juga sebagai atlet Bali pasca PON XX 2020 di Papua. Setelah namanya melegenda, Oka Sulaksana pastikan tidak akan tampil lagi dalam PON XXI 2024 di Sumatra Utara-Aceh mendatang.
“Saat ini, saya masih diatas atlet lainnya di ajang PON. Untuk PON selanjutnya, saya tidak akan tampil lagi. Saya pilih berikan kesempatan kepada yang muda-muda saja," ujar Oka Sulaksana menjawab NusaBali seusais sabet medali emas PON terakhir di Jayapura, Rabu kemarin.
Oka Sulaksana ke depan akan fokus menjadi pembina olahraga layar. Menurut Oka Sulaksana, potensi atlet muda di Bali mulai tumbuh dan bermunculan. Termasuk putra kandungnya, I Gusti Bagus Gopala Sulaksana, selain juga I Gusti Agung Danendra Hazel Devananda Kusumantara.
Oka Sulaksana menyebutkan, Gopala Sulaksana dan Danendra Hazel tinggal dibina secara konsisten untuk meraih prestasi puncak. Di pundak mereka masa depan Bali lanjutkan tradisi sabet emas cabang layar di ajang PON. "Saya harus menciptakan pengganti yang diwajibkan meraih medali emas di PON XXI 2024. Tradisi emas dari cabang layar harus terus dilanjutkan," papar ayah tiga anak dari pernikahannya dengan Aanak Aagung Made Dwi Arini ini.
Sementara itu, pada hari yang sama, Rabu kemarin, dua atlet andalan Bali lainnya juga telah menyelesaikan lomba di nomor berbeda, masing-masing I Gusti Bagus Gopala Sulaksana di kategori RS One dan I Gusti Agung Danendra Hazel Devananda Kusumantara di kategori BIC Techno. Sayangnya, Gopala Sulaksana (yang notabene putra dari Oka Sulaksana) dan IGA Danendra Hazel gagal mempersembahkan medali bagi Bali.
Pelatih selancar angin Bali, I Wayan Sujana, mengatakan Gopala Sulaksana masih punya peluang untuk sabet medali di nomor lain yang diikutinya, yakni Mratahon RS One. “Ya, peluang Gopala Sulaksana sabet emdali di Marathon RS One masih fifty-fifty,” ujar Sujana.
Menurut Sujana, pihaknya bersyukur karena Oka Sulaksana berhasil mengamankan medali emas kategori RSX Putra. Ini sesuai dengan target awal yang ditetapkannya. "Kami bersyukur tidak ada halangan yang berarti untuk mewujudkan target 1 medali emas dan sekaligus kembali melanjutkan tradisi emas cabang selancar angin di ajang PON," tandas Sujana yang juga Sekretaris Umum Pengprov Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi) Bali. *dek,nar
1
Komentar