Nikmat Nasi Padang Dibalik Medali Emas Guna Kakihara

Bahkan saat makan pagi dan siang dicampur jadi satu untuk mengefisienkan keuangan. "Saya makan nasi catering perutnya langsung mules, dan sempat diare. Nasinya tidak busuk dan tidak jelek, mungkin perut saya tidak cocok dengan bumbungnya, makanya saya beli nasi padang saja," kata Guna Kakihara diamini I Gusti Putu Sudarmayasa, Rabu (6/10).

Menurut Kakihara, untuk mengefektifkan waktu makan pagi dan siang digabung jadi satu pukul 11.00 Wita.  Kemudian sore hari sekitar pukul 18.00 Wita makan lagi. Padahal selama Kakihara mengaku terbiasa makan tiga kali sehari.

Hal itu dilakukan agar tidak ribet untuk urusan makan saja. Sedangkan di Papua Kakikhara harus siap bertanding, fisik tetap bagus dan kebugaran dituntut tetap terjaga dengan baik.

"Perut saya manja, makanya selama di Papua saya beli nasi padang terus," tutur Guna Kakihara, yang meraih medali emas kelas -70 kg putri dan beregu campuran pada Minggu (3/10) lalu itu

Ayah Kakihara, I Gusti Putu Sudarmayasa menambahkan, beli nasi padang sekitar empat harian hingga balik pulang ke Bali pada Senin (4/10) lalu. Beli nasi padang dilakukan Kakihara sendiri yang belanja dengan menyewa ojek.  Kadang juga sampai kehujanan untuk beli nasi Padang agar perut terisi.

"Kita perjuangan anak saya untuk memberikan medali emas buat Bali," kata Gusti Sudarmayasa. Menurutnya, apa yang dialami Kakihara harus disampaikan ke publik. Harapannya, KONI Bali jangan mendorong atlet untuk berprestasi saja. Sedangkan kebutuhan makan atlet, KONI Bali jangan buta bongol (tahu tapi pura-pura tidak tahu).

Guna Kakihara sendiri bertanding di dua kelas berbeda, yakni kelas -78 kg perorangan putri dan beregu campuran. Di dua kategori itu Kakihara selalu menang ippon. Bahkan menjadi satu-satunya pejudo Bali yang langganan menang ippon di PON XX 2020 Papua. Ya, berkat nasi padang  tiap hari. *dek