Sekolah Pariwisata Sambut Baik Pembukaan Penerbangan Internasional
DENPASAR, NusaBali.com - Bukan hanya angin segar bagi para praktisi pariwisata di Pulau Dewata, pembukaan penerbangan internasional di Bandara Ngurah juga disambut baik oleh pelaku pendidikan di bidang pariwisata.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Sekolah SMK Kertha Wisata Denpasar, Dra Cok Istri Putra Kartini pada Kamis (7/10/2021). Cok Kartini mengatakan pembukaan pariwisata internasional tentunya sudah dinanti-nanti oleh pihaknya termasuk anak didiknya yang telah lulus untuk mengimplementasikan skill yang mereka pelajari selama ini di sekolah. Diketahui pada sekolah yang telah berdiri sejak 1989 saat ini menawarkan dua bidang studi, yakni perhotelan dan tata boga.
“Apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah dengan melakukan open border pariwisata Bali secara bertahap merupakan satu langkah yang tepat,” ujar Cok Kartini.
Namun demikian, Cok Kartini juga mengajak semua pihak, terutama yang terlibat di sektor pariwisata, untuk selalu taat dengan protokol kesehatan.
Ia berharap dengan dibukanya kembali pariwisata internasional hal itu tidak akan menyebabkan munculnya klaster baru Covid-19 yang berakhir dengan kembali ditutupnya pintu menuju Pulau Bali.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, I Ketut Susrama SSos, menuturkan selama masa pandemi Covid-19 hampir dua tahun ke belakang, terdapat penurunan jumlah siswa yang mendaftar ke sekolahnya. Yang paling kentara adalah pada tahun ini, di mana hanya 72 siswa yang diterima sebagai siswa baru.
Dikatakannya, penurunan sudah terjadi pada awal pandemi yakni pada awal tahun ajaran 2020/21 di mana waktu itu merupakan masih awal terjadinya pandemi. Pada saat itu penerimaan sudah berkurang 50 persen dari tahun sebelumnya, yakni hanya menerima 107 orang siswa saja.
“Banyak hal yang kita lihat. Satu, ada orangtua yang mengatakan untuk sementara istirahat. Yang kedua karena sekarang daerah pariwisata ditutup, ke depannya tidak mungkin,” tutur Susrama.
Selain pada penerimaan siswa baru, disebutkan Susrama tantangan lainnya adalah karena sebagian besar pelajaran di sekolah kejuruan dilakukan dengan melaksanakan praktek langsung. Pihak sekolah harus mengatur jadwal sedemikian rupa agar siswa tetap bisa melaksanakan praktek di sekolah, namun tetap mengutamakan keamanan kesehatan para siswa.
Saat ini sekolah yang berlokasi di Jalan Tukad Balian Nomor 15 Renon, juga sudah melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sejak Senin (4/10/2021). Seluruh kelas diperbolehkan hadir ke sekolah namun waktu pembelajaran dibagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul 07.30-9.30 Wita dan sesi kedua dimulai pukul 10.00-12.00 Wita. *adi
“Apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah dengan melakukan open border pariwisata Bali secara bertahap merupakan satu langkah yang tepat,” ujar Cok Kartini.
Namun demikian, Cok Kartini juga mengajak semua pihak, terutama yang terlibat di sektor pariwisata, untuk selalu taat dengan protokol kesehatan.
Ia berharap dengan dibukanya kembali pariwisata internasional hal itu tidak akan menyebabkan munculnya klaster baru Covid-19 yang berakhir dengan kembali ditutupnya pintu menuju Pulau Bali.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, I Ketut Susrama SSos, menuturkan selama masa pandemi Covid-19 hampir dua tahun ke belakang, terdapat penurunan jumlah siswa yang mendaftar ke sekolahnya. Yang paling kentara adalah pada tahun ini, di mana hanya 72 siswa yang diterima sebagai siswa baru.
Dikatakannya, penurunan sudah terjadi pada awal pandemi yakni pada awal tahun ajaran 2020/21 di mana waktu itu merupakan masih awal terjadinya pandemi. Pada saat itu penerimaan sudah berkurang 50 persen dari tahun sebelumnya, yakni hanya menerima 107 orang siswa saja.
“Banyak hal yang kita lihat. Satu, ada orangtua yang mengatakan untuk sementara istirahat. Yang kedua karena sekarang daerah pariwisata ditutup, ke depannya tidak mungkin,” tutur Susrama.
Selain pada penerimaan siswa baru, disebutkan Susrama tantangan lainnya adalah karena sebagian besar pelajaran di sekolah kejuruan dilakukan dengan melaksanakan praktek langsung. Pihak sekolah harus mengatur jadwal sedemikian rupa agar siswa tetap bisa melaksanakan praktek di sekolah, namun tetap mengutamakan keamanan kesehatan para siswa.
Saat ini sekolah yang berlokasi di Jalan Tukad Balian Nomor 15 Renon, juga sudah melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sejak Senin (4/10/2021). Seluruh kelas diperbolehkan hadir ke sekolah namun waktu pembelajaran dibagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul 07.30-9.30 Wita dan sesi kedua dimulai pukul 10.00-12.00 Wita. *adi
Komentar