Perampok Bercelurit Beraksi di Sidembunut
Kejadian di Siang Bolong, Korban Diikat dan Uang Rp 37 Juta Disikat
Awalnya, pria ini meminta air pada Kadek Ardiasih. Setelah diberikan air, pria ini lalu mengeluarkan celurit dan mengancam korban.
BANGLI, NusaBali
Aksi perampokan siang bolong terjadi di Banjar Sidembunut, Cempaga, Bangli pada Kamis (7/10) siang. Perampok yang bersenjatakan celurit beraksi di rumah Kadek Ariasih yang saat itu sedang sendirian. Korban diancam lalu diikat menggunakan selendang. Perampok yang beraksi seorang diri ini berhasil membawa kabur uang Rp 37 juta.
Informasi yang terhimpun, pada Kamis sekitar pukul 11.00 Wita seorang pria mendatangi rumah Kadek Ardiasih. Awalnya, pria ini meminta air pada Kadek Ardiasih. Setelah diberikan air, pria ini lalu mengeluarkan celurit dan mengancam korban. Pelaku dengan leluasa mengikat korban dengan selendang. Kaki dan tangan korban diikat dengan selendang tersebut, serta mulut juga disumpal dengan selendang.
Usai mengikat korban, pelaku langsung menggasak harta benda di rumah tersebut. Pelaku berhasil membawa uang Rp 37 juta dan cincin emas satu buah. Setelah berhasil merampok pelaku langsung meninggalkan korban.
Kasat Reskrim Polres Bangli, AKP Androyuan Elim saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus tersebut. Kini petugas sedang melakukan penyelidikan. "Petugas sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi," ungkapnya.
Hanya saja untuk korban belum bisa diminta keterangan karena kondisi masih syok. Selain itu, korban masih dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani visum. "Dari keterangan dokter korban belum bisa diminta keterangan. Menunggu kondisi stabil dahulu," jelasnya. Perwira asal Kupang ini mengungkapkan saat kejadian kondisi rumah dalam keadaan sepi. Korban baru pulang dari mengantar anak sekolah.
Kemudian ada seseorang datang dan meminta air. Korban pun memberikan air, namun justru diancam. Disebutkan pula bahwa lokasi rumah korban cukup jauh dari jalan raya. Di sekitar rumah korban memang ada rumah warga lainya. "Tetangga korban tidak ada mendengar suara mencurigakan," bebernya.
Lebih lanjut, korban yang terikat selendang ditemukan oleh sepupunya. Sepupu satu rumah membantu korban melepaskan ikatan tersebut. Uang yang diambil oleh pelaku merupakan hasil menjual ternak. *esa
Informasi yang terhimpun, pada Kamis sekitar pukul 11.00 Wita seorang pria mendatangi rumah Kadek Ardiasih. Awalnya, pria ini meminta air pada Kadek Ardiasih. Setelah diberikan air, pria ini lalu mengeluarkan celurit dan mengancam korban. Pelaku dengan leluasa mengikat korban dengan selendang. Kaki dan tangan korban diikat dengan selendang tersebut, serta mulut juga disumpal dengan selendang.
Usai mengikat korban, pelaku langsung menggasak harta benda di rumah tersebut. Pelaku berhasil membawa uang Rp 37 juta dan cincin emas satu buah. Setelah berhasil merampok pelaku langsung meninggalkan korban.
Kasat Reskrim Polres Bangli, AKP Androyuan Elim saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus tersebut. Kini petugas sedang melakukan penyelidikan. "Petugas sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi," ungkapnya.
Hanya saja untuk korban belum bisa diminta keterangan karena kondisi masih syok. Selain itu, korban masih dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani visum. "Dari keterangan dokter korban belum bisa diminta keterangan. Menunggu kondisi stabil dahulu," jelasnya. Perwira asal Kupang ini mengungkapkan saat kejadian kondisi rumah dalam keadaan sepi. Korban baru pulang dari mengantar anak sekolah.
Kemudian ada seseorang datang dan meminta air. Korban pun memberikan air, namun justru diancam. Disebutkan pula bahwa lokasi rumah korban cukup jauh dari jalan raya. Di sekitar rumah korban memang ada rumah warga lainya. "Tetangga korban tidak ada mendengar suara mencurigakan," bebernya.
Lebih lanjut, korban yang terikat selendang ditemukan oleh sepupunya. Sepupu satu rumah membantu korban melepaskan ikatan tersebut. Uang yang diambil oleh pelaku merupakan hasil menjual ternak. *esa
Komentar