Ribuan Umat Padati Pantai Yeh Gangga
Ribuan umat Hindu menyerbu Pantai Yeh Gangga di Banjar Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kecamatan/Kabupaten Tabanan.
TABANAN, NusaBali
Umat beritual malukat atau menyucikan bathin serangkaian Hari Banyupinaruh, Minggu (23/11). Pantauan di lokasi, pantai itu sudah dipenuhi umat sejak pukul 05.00 Wita. Umat dari kalangan anak-anak, remaja, dan orang tua.
Seorang warga, Yudha Kartika,27, asal Desa Pangkung Karung, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, mengaku dirinya rutin berritual Banyupinaruh. "Saya ke pantai ini setiap 6 bulan bersama keluarga," ujarnya.
Hanya saja untuk Banyupinaruh kali ini, ia dan keluarga tidak datang pukul jam 05.00 Wita, karena ada kesibukan di rumahnya. "Dua kali saya malukat. Selain di Yeh Gangga, biasanya saya juga ke Pantai Kelating. Mumpung liburan dan jalan-jalan sekalian cari suasana baru," tambahnya.
Hal serupa disampaikan Kadek Ari Jayanti, 24, asal Desa Sudimara, Tabanan. Ia mengaku rutin malukat sejak 3 tahun terakhir ke pantai. Ia datang bersama dengan 6 rombongan dari teman-teman. Sebelum malukat ia menghaturkan canang terlebih dahulu. "Tadi hanya malukat, rencana mau mandi tapi ombaknya besar," ujarnya.
Ia menambahkan, malukat ke pantai karena selesai malukat pikiran akan tenang dan badan segar kembali. "Malukat sebagai langkah pembersihan diri, sehingga saya dan teman-teman sudah menjadwalkan jauh-jauh hari di samping juga hari libur," tambahnya.
Di Pantai Yeh Gangga juga ada pangalukatan massal dari Paiketan Daksa Dharma Saddhu (PPDS) yang diikuti sekitar 2.000 orang. Mereka dari kalangan pelajar dan masyarakat umum. Aacara ini dihadiri Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya. *d
Umat beritual malukat atau menyucikan bathin serangkaian Hari Banyupinaruh, Minggu (23/11). Pantauan di lokasi, pantai itu sudah dipenuhi umat sejak pukul 05.00 Wita. Umat dari kalangan anak-anak, remaja, dan orang tua.
Seorang warga, Yudha Kartika,27, asal Desa Pangkung Karung, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, mengaku dirinya rutin berritual Banyupinaruh. "Saya ke pantai ini setiap 6 bulan bersama keluarga," ujarnya.
Hanya saja untuk Banyupinaruh kali ini, ia dan keluarga tidak datang pukul jam 05.00 Wita, karena ada kesibukan di rumahnya. "Dua kali saya malukat. Selain di Yeh Gangga, biasanya saya juga ke Pantai Kelating. Mumpung liburan dan jalan-jalan sekalian cari suasana baru," tambahnya.
Hal serupa disampaikan Kadek Ari Jayanti, 24, asal Desa Sudimara, Tabanan. Ia mengaku rutin malukat sejak 3 tahun terakhir ke pantai. Ia datang bersama dengan 6 rombongan dari teman-teman. Sebelum malukat ia menghaturkan canang terlebih dahulu. "Tadi hanya malukat, rencana mau mandi tapi ombaknya besar," ujarnya.
Ia menambahkan, malukat ke pantai karena selesai malukat pikiran akan tenang dan badan segar kembali. "Malukat sebagai langkah pembersihan diri, sehingga saya dan teman-teman sudah menjadwalkan jauh-jauh hari di samping juga hari libur," tambahnya.
Di Pantai Yeh Gangga juga ada pangalukatan massal dari Paiketan Daksa Dharma Saddhu (PPDS) yang diikuti sekitar 2.000 orang. Mereka dari kalangan pelajar dan masyarakat umum. Aacara ini dihadiri Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya. *d
Komentar