SLB Belum Buka PTMT
Belum Ada Instruksi dari Provinsi
SINGARAJA, NusaBali
Sekolah Luar Biasa (SLB) di Buleleng baik SLBN 1 dan SLBN 2, belum memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).
Meskipun di satuan pendidikan lainnya sudah mulai memberlakukan PTMT sejak Senin (4/10) lalu. Hal tersebut dikarenakan belum ada instruksi dari Dinas Pendidikan Provinsi Bali. Kepala SLBN 1 Buleleng Made Winarsa ditemui Kamis (7/10) kemarin menjelaskan, hingga kini satuan pendidikan khusus yang leading sektornya langsung di Pemprov Bali, masih menunggu instruksi. Rencananya PTMT untuk SLB akan dilakukan serentak di seluruh Bali.
“Kami masih menunggu instruksi untuk PTMT secara serentak di Bali. Rencananya akan dimulai pekan depan dan diujicobakan pada siswa SMA/SMK,” jelas Winarsa. Penerapan PTMT untuk siswa SLB, meskipun pada kebijakan pemerintah pusat, PTMT untuk SLB sudah dapat dilaksanakan jika daerah di sekolah tersebut sudah masuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level III. Jumlah siswa SLB yang diperbolehkan mengikuti PTMT dalam satu kelas sebanyak 5 orang.
Menurut Winarsa, dalam PTMT siswa berkebutuhan khusus, masih terkendala kondisi siswa yang bersangkutan. Pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini, menjadi pertimbangan ketat untuk menghadirkan siswa di sekolah. Sehingga yang akan diujicobakan pertama kali adalah siswa SLB di jenjang SMA/SMK, dengan kondisi tuna rungu bicara. Sedangkan untuk siswa tuna grahita dan tuna daksa, masih mengikuti pembelajaran secara daring. Sebab untuk pengajaran memerlukan penanganan khusus.
Sejauh ini siswa SLB yang menjalani pembelajaran daring dari rumahnya masing-masing nyaris tak ada kendala. Sebab sejauh ini siswa SLB juga sudah sangat akrab dengan teknologi. Bahkan mereka bisa berkomunikasi menggunakan gadget saat menghubungi teman dan guru mereka. Hanya saja terkadang, sejumlah siswa yang tinggal di pedesaan disebut Winarsa terkendala sinyal internet. Sehingga sistem pembelajaran luring juga tetap dilaksanakan oleh guru, untuk memaksimalkan pemahaman materi ajar.
Sementata itu selama pandemi, asrama siswa SLB juga dikosongkan. Seluruh anak-anak yang tinggal di asrama dikembalikan sementara kepada orangtua mereka. Namun sekolah memberikan kebijakan kepada sejumlah siswa untuk tetap tinggal di asrama dengan jumlah terbatas. Winarsa pun mengatakan akhir pekan ini, sekolah sedang melakukan persiapan PTMT. Sejumlah ruang kelas hingga lingkungan sekolah mulai dibersihkan. Sejumlah sarana pendukung prokes pun sudah dipasang, termasuk pengajuan QR Code PeduliLindungi ke Dinas Kominfosanti Buleleng.*k23
1
Komentar