Kemarin, Mangrove Tahura Ngurah Rai Ditinjau Jokowi
Akan Jadi Venue Kunjungan Delegasi G-20
DENPASAR, NusaBali
Hutan Mangrove Tahura (Taman Hutan Raya) Ngurah Rai di Kelurahan Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, akan menjadi venue (lokasi) kunjungan delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 Tahun 2022 mendatang.
Presiden Jokowi pun sudah terjun bersama Gubernur Bali Wayan Koster untuk mengecek langsung kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai, Jumat (8/10) pagi.
Dalam kunjungan ke Mangrove Tahura Ngurah Rai kemarin, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, dam Kepala Badan Retorasi Gambut dan Mangrove Hartono Prawiraatmaja.
Presiden Jokowi bersama rombongan pejabat pusat sempat menelusuri kawasan mangrove sepanjang 500 meter hingga ke menara pandang, yang selama ini menjadi tempat favorit masyarakat untuk melepas penat. Dalam kunjungan itu, Presiden Jokowi juga sempat mendapat penjelasan dari pengelola Mangrove Tahura Ngurah Rai.
Terungkap, Mangrove Tahura Ngurah Rai direhabilitasi tahun 1992. Luas kawasannya mencapai 268 hektare. Sebelumnya, kawasan ini merupakan lahan eks tambak udang yang terbengkalai. Sejak direhabilitasi, kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai semakin baik kondisinya. Saat ini, kawasan Mangrove Tahura memiliki 33 jenis pohon mangrove, dengan 92 jenis burung hidup dalam habitat yang terjaga.
Data yang diperoleh NusaBali dari Sekretariat Presiden dan Kementerian Kehutanan, total luas mangrove di Provinsi Bali mencapai 2.142,97 hektare. Dari luasan tersebut, 19 hektare di antaranya kategori kerapatan jarang dan ada 263 kawasan yang masih bisa ditanami.
Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar, memaparkan keberhasilan konservasi hutan mangrove di Tahura Ngurah Rai melalui Mangrove Conservation Forest, beriringan dengan alih fungsi usaha dan budidaya tambak, multi usaha lain berbasis ekosistem mangrove, seperti budidaya ikan tangkap, pengelolaan produk non kayu, serta pariwisata. "Upaya tersebut menunjukkan pemulihan ekosistem mangrove dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal maupun regional," ujar Siti Nurbaya.
Dari kunjungan kerja Presiden Jokowi ini, kata Siti Nurbaya, diperoleh gambaran mengenai prestasi dan komitmen hijau Indonesia yang dapat ditunjukkan kepada para anggota delegasi G-20 saat KTT G-20 di Bali, yang dijadwalkan November 2022 mendatang.
Sementara itu, Presiden Jokowi menyatakan Mangrove Tahura Ngurah Rai bisa menjadi percontohan rehabilitasi ekosistem hutan mangrove di Indonesia, yang dimanfaatkan sebagai sarana edukasi, pariwisata, dan penguatan perekonomian. Menurut Jokowi, pemerintah akan terus melakukan replikasi model rehabilitasi mangrove di provinsi lainnya.
"Ini akan terus kita lakukan di kawasan-kawasan pesisir untuk memulihkan dan melestarikan kawasan mangrove kita, juga untuk mengantisipasi dan memitigasi perubahan iklim dunia yang terus terjadi," ujar Jokowi.
Jokowi berharap penanaman mangrove di kawasan pesisir pantai dapat memperbaiki kualitas lingkungan, baik pesisir maupun daerah pantai. "Melalui penanaman mangrove ini, kita bisa mengurangi energi gelombang, melindungi pantai dari abrasi, juga bisa menghambat instrusi air," tegas lulusan Fakultas Kehutanan UGM Jogjakarta ini.
Selain untuk menjaga lingkungan, kata Jokowi, Mangrove Tahura Ngurah Rai juga bisa memberikan kesejahteraan untuk masyarakat. "Mangrove bisa memberikan peningkatan perekonomian untuk masyarakat, melalui produksi hasil laut, terutama kepiting, produksi ikan," katanya.
Mangrove Tahura Ngurah Rai sendiri nantinya akan ditampilkan sebagai lokasi kunjungan delegasi KTT G-20 Tahun 2022 mendatang. Rencananya, KTT G-20 akan dihadiri 6.500 orang delegasi dari 20 megara. *nat
Komentar