Gede Sukrantara Dituduh Lecehkan Penumpang Usia 15 Tahun
Gede Sukrantara baru pertama kali berangkat dan kerja di Kapal Pesiar Holland America Line sejak Agustus 2016 lalu, dijadwalkan pulang ke Bali pada Mei 2017 mendatang
Pekerja Kapal Pesiar Asal Desa Giri Emas, Buleleng Ditahan Polisi di Amerika
SINGARAJA, NusaBali
Seorang pekerja kapal pesiar asal Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng, I Gede Sukrantara, 26, diberitakan terjerat kasus dugaan pelecehan seksual dengan korban gadis berusia 15 tahun. Gede Sukrantara pun dilaporkan oleh orangtua korban ke polisi saat Kapal Pesiar Holland America Line bersandar Texas, Amerika Serikat, Kamis (19/1) lalu.
Berita soal dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Gede Sukrantara hingga pria Buleleng ini ditahan polisi di AS ini telah menjadi viral di media sosial, yang dimuat oleh clik2houston.com dan sempat dibagikan berkali-kali oleh pengguna medsos sejak dua hari terakhir. Berdasarkan informasi dalam berita tersebut, Gede Sukrantara bekerja sebagai waitres di Kapal Pesiar Holland America Line. Sedangkan gadis berusia 15 tahun yang diduga jadi korban pelecehan, merupakan penumpang di kapal pesiar tersebut
Saat dugaan pelecehan seksual terjadi, Minggu (15/1) malam, gadis tersebut naik kapal pesiar di mana Gede Sukrantara bekerja, bersama orangtuanya. Dalam laporan ke polisi, Sukrantara dituduh melakukan pelecehan oral seks. Namun, tuduhan itu baru dilaporkan ke kepolisian Texas setelah kapal wisata mewah Holland America Line bersandar di darat. Sukrantara pun dilaporkan sudah ditahan polisi di Texas, AS.
Kedua orangtua Sukrantara, yakni pasutri I Wayan Sumiada, 55, dan Ni Luh Sariani, 45, shock mendengar berita heboh soal dugaan pelecehan seksual yang dilakukan anaknya. Demikian pula istri Sukrantara, Ni Luh Suwiti, 20, yang ditemui NusaBali di rumahnya kawasan Banjar Dangin Yeh, Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng, Minggu (22/1).
Menurut Wayan Sumiada, pihak keluarga sudah mengetahui kabar soal dugaan pelecehan seksual tersebut melalui teman anaknya, Sukrantara, yang langsung menghubunginya per telepon, Sabtu (21/1) malam. “Saya memang dikabari oleh teman anak saya yang bekerja di kapal pesiar. Katanya, Gede Sukrantara ditahan karena ada kasus. Menantu saya (Luh Suwiti) juga sudah lihat beritanya banyak tersebar di facebook,” tutur Sumiada.
Hanya saja, kata Sumiada, hingga Minggu kemarin pihak keluarga belum mengetahui secara jelas apakah info tersebut valid atau tidak? Mereka hanya menerima kabar bahwa Sukrantara sedang diproses hukum oleh polisi di AS.
Sumiada menyebutkan, teman Sukrantara di kapal pesiar yang mengabari kasus ini menyarankan pihak keluarga di Buleleng untuk tetap tenang. Pasalnya, Sukrantara adalah TKI legal, sehingga masih mendapat perlindungan dari Kedubes RI di AS. “Teman anak saya itu juga berjanji kepada keluarga akan membantu mengurus kasus tersebut,” katanya.
Sedangkankan ibunda Sukrantara, Ni Luh Sariani, tidak sanggup lagi mendengar berita dan isu yang berkembang di masyarakat terkait kasus yang menimpa anaknya. Minggu kemarin, Luh Sariani tampak sangat shock, bahkan sempat menangis histeris. “Saya tidak kuat mendengar isu di luar sana. Bagaimana nasib anak saya di sana?” keluh perempuan berusia 45 tahun ini.
Gede Sukrantara sendiri terakhir kali menelon keluarganya di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng, Senin (16/1) lalu. Saat itu, Sukrantara sempat bercerita dengan kedua orangtuanya, setelah berkomunikasi dengan istri dan anaknya. Menurut Sumiada, Sukrantara mengaku baru saja selesai menjalani tes kenaikan pangkat yang diminta oleh manajernya di kapal pesiar.
Sukrantara merupakan anak sulung dari tiga bersaudara keluarga pasangan Wayan Sumiada dan Luh Sariani. Keberangkatannya ke kapal pesiar merupakan pengalaman pertama bagi Sukrantara, setelah memutuskan berhenti bekerja di sebuah Kapal Tambang Minyak kawsasan tengah laut Singapura. Sukrantara baru berangkat ke kapal pesiar, Agustus 2016 lalu, dan dijadwalkan pulang ke Bali, Mei 2017 mendatang.
Hingga Minggu kemarin, pihak keluarga masih menunggu upaya bantuan dari Kedubes RI. Demikian pula dari travel agent di Denpasar, hingga kemarin belum mengabari pihak keluarga terkait kasus Gede Sukrantara. Pihak keluarga berharap pihak berwenang segera memberikan informasi akurat dan memperjuangkan kasus yang dialami Sukrantara.
Sedangkan Kepala Desa (Perbekel) Giri Emas, I Wayan Sunarsa, yang kemarin ditemui di rumah keluarga Gede Sukrantara, mengatakan pihaknya belum mendapatkan informasi pasti terkait kasus dugaan pelecehan di kapal pesiar ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri K, mengaku sudah mendapatkan informasi terkait kasus yang menimpa Gede Sukrantara dari Perbekel Giri Emas dan melihat info di internet. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Denpasar, Ilham Achmad. Namun, belum mendapat jawaban, karena kemarin libur.
“Besok (hari ini) kami intensifkan lagi komunikasi. Dia (Gede Sukrantara) berangkat ke kapal pesiar lewat agen SBI di Jakarta. Kami juga belum tahu pasti. Tapi, yang jelas statusnya TKI legal,” jelas Dwi Priyanti saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Singaraja, Minggu kemarin. * k23
1
Komentar