Ini Penyebab Kontainer Jadi Barang Langka di Seluruh Dunia
JAKARTA, NusaBali
Sejak awal tahun ini sektor perdagangan mengalami masalah besar berupa kelangkaan kontainer. Hal ini pun dirasakan secara global.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengungkap biang kerok kelangkaan kontainer. Ada beberapa penyebab hal itu terjadi, menurut Destry yang pertama karena kurangnya armada pengiriman karena selama setahun pandemi banyak kapal tidak berlayar.
“Sekarang, masalah global adalah masa kelangkaan kontainer. Tapi ternyata dilihat lebih dalam kenapa jadi langka? Karena shipping kapal berlayar itu berkurang, karena pandemi satu tahunan mereka tak berlayar,” ungkap Destry dalam webinar yang dilakukan Kementerian Perhubungan, seperti dilansir detikfinance, Jumat (8/10/2021).
Perekonomian dunia dihantam pandemi Covid-19 sejak 2020. Aktivitas perdagangan ekspor impor pun sempat terhambat. Hal itu lah yang membuat banyak kapal dan kontainer tidak terpakai.
Nah, saat kapal dan kontainer itu akan kembali digunakan, banyak yang mengalami kerusakan ataupun perbaikan. Jadi jumlahnya memang makin sedikit.
“Kondisi kapal berubah, kontainer juga satu tahun tak terpakai ada rusak dan berkarat dan sebagainya,” ungkap Destry.
Sementara itu, masalah kedua muncul, tiba-tiba ekonomi dunia kembali bergerak dengan cepat. Industri-industri kembali bergeliat sejak awal tahun, hal itu terlihat dari Indeks PMI Manufaktur tiap negara.
Fenomena pemulihan ekonomi memicu lonjakan permintaan kontainer untuk pengiriman barang. Sementara itu, armada pengiriman masih banyak yang belum siap karena setahun tidak beroperasi.
“Pemulihan ekonomi global juga mempengaruhi, PMI ini kan meningkat sejak awal tahun 2021. Ini menimbulkan demand yang ekspansi luar biasa dan tidak diimbangi supply-nya,” kata Destry.
Masalah tidak hanya sampai di situ, ada pelabuhan besar di China dan Amerika Serikat (AS) sebagai negara dengan perdagangan ekspor impor kapasitas tinggi harus ditutup. Penutupan ini menimbulkan hambatan pada pengiriman kontainer.
Akhirnya banyak kontainer yang menumpuk di pelabuhan-pelabuhan. Hal itu memicu kelangkaan kontainer secara global.
“Kemudian, ini ada bottleneck besar di pelabuhan di Amerika Serikat dan Tiongkok juga sama, karena bottleneck panjang pengaruhi shipping cost juga,” papar Destry. *
Komentar