Gus Adhi: Empat Pilar Paling Dahsyat Cegah Radikalisme
DENPASAR, NusaBali
Empat pilar kebangsaan, Pancasila, UU Dasar 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, menjadi alat tangkal dahsyat terhadap radikalisme dan menguatkan rasa nasionalisme.
Hal itu diungkapkan Anggota Badan Sosialisasi MPR RI yang juga Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra alias Gus Adhi, saat Sosialiasi 4 Pilar kebangsaan di hadapan anggota dan pengurus Forum Komunikasi Putra-Putri dan Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI) Provinsi Bali, di Kesiman Kerthalangu, Kecamatan Denpasar Timur, Minggu (10/10).
Sosialisasi empat pilar kebangsaan ini digelar MPR RI sebagai agenda wajib para wakil rakyat di Senayan untuk mensosialisasikan empat pilar, yakni Pancasila sebagai dasar negara, UU 1945 sebagai konstitusi negara/ketetapan MPR RI, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Di hadapan para anggota dan pengurus FKPPI Bali yang hadir, politisi senior Golkar Bali asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung ini menyebutkan sosialisasi 4 Pilar menguatkan dan menanamkan rasa cinta tanah air, menebalkan wawasan kebangsaan.
"Yang paling penting empat pilar adalah penangkal dahsyat radikalisme," ujar Gus Adhi. Gus Adhi sendiri adalah keluarga besar FKPPI, karena ibundanya Ida Ayu Ketut Mahindri,72, adalah purnawirawan Polwan (polisi wanita). Sehingga sosialisasi empat pilar yang digelar kemarin sangat kental dengan reuni keluarga besar. "Kita tidak sedarah, tetapi kita searah, karena saya pada usia 20 tahun sudah merupakan bagian dari keluarga besar FKPPI," ujar Anggota Komisi II DPR RI dapil Bali ini.
Gus Adhi menyebutkan bangsa dan negara yang kuat, ketika mampu memegang teguh falsafah negara. Sebaliknya, negara yang rapuh, karena tidak mampu memegang teguh falsafah negara. "NKRI kita sampai saat ini tegak berdiri karena nilai-nilai Pancasila benar-benar diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan kebinekaan kita justru makin kuat dalam rasa persatuan dan kesatuan," ujar Gus Adhi seraya mengajak pengurus dan anggota FKPPI membumikan empat pilar ke pelosok desa di Pulau Dewata.
Gus Adhi menyebutkan negara-negara yang hancur karena tidak kuat memegang nilai-nilai falsafah negaranya hancur. "Seperti Suriah, Yaman, Irak dan Libya hancur karena tidak memegang teguh falsafah negara. Pancasila jangan lagi ditawar-tawar seperti pasar bebas. Bisa diadakan bisa tidak, nggak bisa. Pancasila harga mati," tegas Ketua Depidar SOKSI Bali ini. *nat
1
Komentar