Air Terjun Kembar Lipah, Air Terjun Anti Lelah
MANGUPURA, NusaBali.com – Menikmati keindahan air terjun tidak harus berjalan kaki di medan yang berat dalam waktu tak sebentar.
Terbukti keindahan Air Terjun Kembar Limpah hanya ditempuh kurang dari lima menit dengan berjalan kaki. Jadi tidak ada kata lelah untuk menikmati keindahan air terjun ini.
Dari pintu masuk hanya butuh 3 hingga 5 menit saja untuk menemukan air terjun berlokasi di di Banjar Lipah, Desa Petang, Kecamatan Petang, Mangupura.
“Jaraknya dari pintu masuk sekitar 125 meter saja. Wisatawan tidak perlu capek naik-turun tangga,” kata I Gusti Ngurah Supawiyarsa, pemilik lahan Air Terjun Kembar Lipah, Senin (11/10/2021).
Objek wisata yang baru dikenal pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020, memiliki dua buah kucuran air berukuran sedang sehingga destinasi ini dinamakan Air Terjun Kembar Lipah. Masing-masing kucuran air terjunnya setinggi 8 meter dan 15 meter.
Kucuran air terjun tersebut berasal dari aliran air Tukad (Sungai) Penet. “Besar kecilnya debit kucuran airnya pun tergantung intensitas curah hujan,” jelas Supawiyarsa.
Air Terjun Kembar Lipah melayani wisatawan dari pukul 09.00 hingga 17.00 Wita, dengan biaya tiket untuk wisatawan domestik Rp 10.000 dan wisatawan asing Rp 25.000. Walau baru diperkenalkan setahun lalu, namun proses pembukaan akses jalan menuju air terjun menggunakan alat berat sebenarnya sudah berlangsung lima tahun silam. Objek wisata ini pun masih terus dalam tahap pengembangan, untuk ke depannya ada rencana membuat aktivitas tubing dan trekking.
Objek wisata ini juga dinaungi oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Desa Petang. “Sudah ada lembaga yang menaungi, baik aparat maupun masyarakat Desa Petang menyambut baik keberadaan objek wisata ini,” ujar Supawiyarsa yang juga merupakan anggota Pokdarwis Desa Petang.
Salah satu bukti dukungan kepada objek wisata tersebut, yakni pada kunjungan Satpol PP Kabupaten Badung pada Juli 2020. “Waktu itu ada sekitar 50 orang personel Satpol PP Mangupura, dihadiri oleh Camat Petang juga,” ungkap Supawiyarsa.
Supawiyarsa menyatakan bahwa antusias wisatawan merespons keberadaan objek wisata air terjun kembar Lipah tersebut sangat baik, terbukti bahwa dari di awal bukanya objek wisata tersebut, hingga saat ini telah mendapat kunjungan sekitar 5.000 wisatawan baik domestik maupun asing. “Kalau dari hari Senin hingga Jumat rata-rata kunjungan 2 orang sampai 5 orang per hari. Kalau akhir pekan sampai 25 orang hingga 35 orang per harinya,” ungkapnya.
Supawiyarsa pun berharap agar keberadaan objek wisata air terjun kembar Lipah atau Lipah Twin Waterfall terus diminati oleh wisatawan lokal maupun asing, sehingga ke depannya keberadaan objek wisata tersebut dapat terus berkembang, demi menyuguhkan pengalaman berwisata yang berkesan kepada para wisatawan yang berkunjung. “Semoga kunjungan terus mengalami peningkatan, terutama di hari Senin hingga Jumat, agar kami Pokdarwis Desa Petang, dapat terus mengembangkan potensi objek wisata ini,” tutupnya. *rma
Dari pintu masuk hanya butuh 3 hingga 5 menit saja untuk menemukan air terjun berlokasi di di Banjar Lipah, Desa Petang, Kecamatan Petang, Mangupura.
“Jaraknya dari pintu masuk sekitar 125 meter saja. Wisatawan tidak perlu capek naik-turun tangga,” kata I Gusti Ngurah Supawiyarsa, pemilik lahan Air Terjun Kembar Lipah, Senin (11/10/2021).
Objek wisata yang baru dikenal pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020, memiliki dua buah kucuran air berukuran sedang sehingga destinasi ini dinamakan Air Terjun Kembar Lipah. Masing-masing kucuran air terjunnya setinggi 8 meter dan 15 meter.
Kucuran air terjun tersebut berasal dari aliran air Tukad (Sungai) Penet. “Besar kecilnya debit kucuran airnya pun tergantung intensitas curah hujan,” jelas Supawiyarsa.
Air Terjun Kembar Lipah melayani wisatawan dari pukul 09.00 hingga 17.00 Wita, dengan biaya tiket untuk wisatawan domestik Rp 10.000 dan wisatawan asing Rp 25.000. Walau baru diperkenalkan setahun lalu, namun proses pembukaan akses jalan menuju air terjun menggunakan alat berat sebenarnya sudah berlangsung lima tahun silam. Objek wisata ini pun masih terus dalam tahap pengembangan, untuk ke depannya ada rencana membuat aktivitas tubing dan trekking.
Objek wisata ini juga dinaungi oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Desa Petang. “Sudah ada lembaga yang menaungi, baik aparat maupun masyarakat Desa Petang menyambut baik keberadaan objek wisata ini,” ujar Supawiyarsa yang juga merupakan anggota Pokdarwis Desa Petang.
Salah satu bukti dukungan kepada objek wisata tersebut, yakni pada kunjungan Satpol PP Kabupaten Badung pada Juli 2020. “Waktu itu ada sekitar 50 orang personel Satpol PP Mangupura, dihadiri oleh Camat Petang juga,” ungkap Supawiyarsa.
Supawiyarsa menyatakan bahwa antusias wisatawan merespons keberadaan objek wisata air terjun kembar Lipah tersebut sangat baik, terbukti bahwa dari di awal bukanya objek wisata tersebut, hingga saat ini telah mendapat kunjungan sekitar 5.000 wisatawan baik domestik maupun asing. “Kalau dari hari Senin hingga Jumat rata-rata kunjungan 2 orang sampai 5 orang per hari. Kalau akhir pekan sampai 25 orang hingga 35 orang per harinya,” ungkapnya.
Supawiyarsa pun berharap agar keberadaan objek wisata air terjun kembar Lipah atau Lipah Twin Waterfall terus diminati oleh wisatawan lokal maupun asing, sehingga ke depannya keberadaan objek wisata tersebut dapat terus berkembang, demi menyuguhkan pengalaman berwisata yang berkesan kepada para wisatawan yang berkunjung. “Semoga kunjungan terus mengalami peningkatan, terutama di hari Senin hingga Jumat, agar kami Pokdarwis Desa Petang, dapat terus mengembangkan potensi objek wisata ini,” tutupnya. *rma
1
Komentar