88 Guru dan Kasek Dimutasi
Dari 30 kasek SD yang dimutasi, ada 1 orang kasek direposisi jadi guru. Sedangkan dari 6 guru SMP yang dimutasi, ada 2 orang digeser menjadi guru ke SMP lain.
NEGARA, NusaBali
Bupati Jembrana I Nengah Tamba memutasi sebanyak 88 guru dan kepala sekolah (kasek) SD serta SMP. Selain menggeser beberapa guru dan kasek dengan posisi yang sama ke sekolah lain, dalam mutasi perdana guru dan kasek di masa kepemimpinan Bupati Tamba bersama Wakil Bupati (Wabup) I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat), ini ada 8 guru yang mendapat promosi menjadi kasek.
Penyerahan Surat Keputusan (SK) mutasi 88 guru dan kasek SD serta SMP tersebut, dilaksanakan di Gedung Auditorium Jembrana, kawasan Civic Center, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Senin (11/10).
Bupati Tamba mengatakan, pada prinsipnya mutasi ini dilakukan untuk penyegaran sekaligus mengisi kekosongan guru maupun kasek di beberapa sekolah. Beberapa guru yang mendapat promosi menjadi kasek, juga merupakan sebuah reward dari sebuah upaya dan kerja keras guru yang bersangkutan.
“Mutasi ini benar-benar kita kaji dan pertimbangkan dengan baik. Tidak saja untuk para kepala sekolah, juga ada guru-guru yang promosi. Namun demikian, mutasi dan promosi itu tentu berdasarkan prestasi dari para guru itu sendiri dan bukan atas like and dislike (suka dan tidak suka),” ujar Bupati Tamba, di acara yang juga dihadiri Wabup Ipat, Sekda Jembrana I Made Budiasa, Staf Ahli Bupati Jembrana Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia I Komang Wiasa, dan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Jembrana Ni Nengah Wartini.
Kepada para guru maupun kasek yang tetap memiliki tugas utama sebagai guru, Bupati Tamba berpesan agar dapat menjalankan tugas dengan baik. Dirinya meminta agar para guru mampu mengawal anak-anak didiknya menjadi generasi bangsa yang hebat.
“Ada pepatah yang tidak asing lagi kita dengar yakni, guru kencing berdiri sedangkan anak kencing berlari. Artinya sebagai pendidik, tentu seorang guru mempunyai tugas yang sangat mulia dalam membimbing dan mendidik anak. Untuk itu saya minta para kepala sekolah dan guru mampu mengawal anak-anak didiknya menjadi generasi bangsa yang hebat,” ucap Bupati Tamba.
Bupati Tamba menambahkan, kepada para guru yang indisipliner, dirinya memastikan tidak segan memberikan sanksi. Dirinya pun tidak ingin ada guru yang datang ke sekolah hanya memberikan pekerjaan rumah (PR). “Apalagi ada guru yang saat jam pelajaran di kelas sibuk dengan urusan handphone (HP) yang tidak ada relevansinya dengan bidang tugasnya di kelas. Gerak-gerik tugas kalian akan kami pantau terus di sekolah. Jika ada yang ditemukan demikian, saya tidak segan-segan memberikan sanksi. Untuk itu, selain menjadi seorang pendidik kalian juga kami harapkan menjadi public relations,” tegas Bupati Tamba.
Berdasar data yang diterima NusaBali, sebanyak 88 guru dan kasek SD serta SMP yang dimutasi itu, terdiri dari 51 guru SD, 30 kasek SD, 6 guru SMP, dan 1 kasek SMP. Dari 51 guru SD yang dimutasi, ada 4 orang yang dipromosikan menjadi kasek SD dan 46 lainnya digeser menjadi guru ke SD lain. Kemudian dari 30 kasek SD yang dimutasi, ada 1 orang kasek yang direposisi menjadi guru dan 29 orang lainnya digeser menjadi kasek ke SD lain. Sedangkan dari 6 guru SMP yang dimutasi, ada 4 orang yang dipromosikan menjadi kasek SMP dan 2 orang lainnya digeser menjadi guru ke SMP lain. Kemudian 1 kasek SMP yang dimutasi, hanya dipindah tugaskan menjadi kasek di SMP lain. *ode
Penyerahan Surat Keputusan (SK) mutasi 88 guru dan kasek SD serta SMP tersebut, dilaksanakan di Gedung Auditorium Jembrana, kawasan Civic Center, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Senin (11/10).
Bupati Tamba mengatakan, pada prinsipnya mutasi ini dilakukan untuk penyegaran sekaligus mengisi kekosongan guru maupun kasek di beberapa sekolah. Beberapa guru yang mendapat promosi menjadi kasek, juga merupakan sebuah reward dari sebuah upaya dan kerja keras guru yang bersangkutan.
“Mutasi ini benar-benar kita kaji dan pertimbangkan dengan baik. Tidak saja untuk para kepala sekolah, juga ada guru-guru yang promosi. Namun demikian, mutasi dan promosi itu tentu berdasarkan prestasi dari para guru itu sendiri dan bukan atas like and dislike (suka dan tidak suka),” ujar Bupati Tamba, di acara yang juga dihadiri Wabup Ipat, Sekda Jembrana I Made Budiasa, Staf Ahli Bupati Jembrana Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia I Komang Wiasa, dan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Jembrana Ni Nengah Wartini.
Kepada para guru maupun kasek yang tetap memiliki tugas utama sebagai guru, Bupati Tamba berpesan agar dapat menjalankan tugas dengan baik. Dirinya meminta agar para guru mampu mengawal anak-anak didiknya menjadi generasi bangsa yang hebat.
“Ada pepatah yang tidak asing lagi kita dengar yakni, guru kencing berdiri sedangkan anak kencing berlari. Artinya sebagai pendidik, tentu seorang guru mempunyai tugas yang sangat mulia dalam membimbing dan mendidik anak. Untuk itu saya minta para kepala sekolah dan guru mampu mengawal anak-anak didiknya menjadi generasi bangsa yang hebat,” ucap Bupati Tamba.
Bupati Tamba menambahkan, kepada para guru yang indisipliner, dirinya memastikan tidak segan memberikan sanksi. Dirinya pun tidak ingin ada guru yang datang ke sekolah hanya memberikan pekerjaan rumah (PR). “Apalagi ada guru yang saat jam pelajaran di kelas sibuk dengan urusan handphone (HP) yang tidak ada relevansinya dengan bidang tugasnya di kelas. Gerak-gerik tugas kalian akan kami pantau terus di sekolah. Jika ada yang ditemukan demikian, saya tidak segan-segan memberikan sanksi. Untuk itu, selain menjadi seorang pendidik kalian juga kami harapkan menjadi public relations,” tegas Bupati Tamba.
Berdasar data yang diterima NusaBali, sebanyak 88 guru dan kasek SD serta SMP yang dimutasi itu, terdiri dari 51 guru SD, 30 kasek SD, 6 guru SMP, dan 1 kasek SMP. Dari 51 guru SD yang dimutasi, ada 4 orang yang dipromosikan menjadi kasek SD dan 46 lainnya digeser menjadi guru ke SD lain. Kemudian dari 30 kasek SD yang dimutasi, ada 1 orang kasek yang direposisi menjadi guru dan 29 orang lainnya digeser menjadi kasek ke SD lain. Sedangkan dari 6 guru SMP yang dimutasi, ada 4 orang yang dipromosikan menjadi kasek SMP dan 2 orang lainnya digeser menjadi guru ke SMP lain. Kemudian 1 kasek SMP yang dimutasi, hanya dipindah tugaskan menjadi kasek di SMP lain. *ode
Komentar