Tim Silat Seni Dicurangi
Bali Tambah Satu Perak dari Pencak Silat
Keganjilannya saat usai bertanding, poin atlet tuan rumah Papua tidak diperlihatkan di layar lebar. Namun saat pengumuman disebutkan sebagai pemenang.
JAYAPURA, NusaBali
Cabang olahraga pencak silat merebut satu medali perak dan tiga medali perunggu pada final kategori seni PON XX 2020 Papua, di GOR Toware, Minggu (10/10). Meski demikian, pelatih kepala tim pencak silat Bali I Gusti Made Semarajaya mengakatan, tim Bali dicurangi pada nomor seni ganda putra dan seni ganda putri.
Dalam pertandingan silat seni, tim Bali merasa sangat dicurangi tuan rumah Papua, khsusnya pada silat seni ganda Putra dan ganda putri. Hal itu membuat Bali gagal meraih medali emas.
Pelatih kepala pencak silat Bali I Gusti Made Semarajaya merasa dicurangi pada nomor seni ganda putra dan seni ganda putri. Menurutnya, gerakan atlet tuan rumah yang meraih medali emas ganda putra sangat jelek, namun tetap juara. Keganjilan lainnya, kata Gusti Semarajaya, saat usai bertanding poin atlet tuan rumah tidak diperlihatkan di layar lebar.
Namun begitu, saat pengumuman para juara tiba-tiba atlet seni ganda putra dan seni ganda putri tuan rumah Papua langsung diumumkan sebagai pemenang. Di seni ganda putra dapat emas, dan seni ganda putri dapat perak.
"Ini jelas sangat mempermainkan Bali di ganda putra dan ganda putri. Tiba-tiba mendadak ada nilai sama dengan peserta lainnya, dan satu lagi nilai mendadak tinggi di ganda putra, padahal atlet di luar Papua semuanya muncul nilainya usai tampil final di atas panggung," tutur Gusti Semarajaya.
Menurut Semarajaya, atlet seni ganda putra dan putri Papua baru muncul saat pengumuman juara. Dengan begitu, di ganda putra dan putri sangat jelas dipermainkan tuan rumah Papua.
Sementara itu Pelatih Pencak Silat Seni, I Made Alek Dwiputra tetap bersyukur dengan raihan medali atletnya Ni Kadek Astini (perunggu) di tunggal putri.
Dwiputra mengakui untuk putri ada kesalahan sedikit, padahal target awalnya meraih emas atau perak, namun tercecer di urutan 3. Menurutnya, khusus tunggal putra di posisi empat besar, karena kalah dari atlet Pelatnas.
Sementara tambahan medali perak dari Seni Ganda atas nama Putra I Kadek Nyeneng Jaya Wiguna dan I Putu Anom Wiraguna. Silat seni juga meraih perunggu dari Tunggal Putri Ni Kadek Astini, Ganda Putri pasangan Ni Made Mega Sri Wahyuni-Putu Cincin Cindra Dewi, serta Regu Putra atas nama I Kadek Adi Santosa, Made Ananta Pradnya, dan Putu Yudhi Surya Pratama. Satu atlet seni tunggal putra I Kadek Pebrinata gagal meraih medali karena di posisi empat.
Dengan tambahan 1 perak dan 3 perunggu, tim Silat Bali hingga meraih satu perak dan 6 perunggu. Tiga perunggu dari pesilat Ni Made Sindi Kelas F Putri, I Wayan Sumertayasa Kelas H Putra, dan Cokorda Gede Kresna Wiguna Putra Kelas I Putra yang kandas pada semifinal Minggu (10/10). *dek
Dalam pertandingan silat seni, tim Bali merasa sangat dicurangi tuan rumah Papua, khsusnya pada silat seni ganda Putra dan ganda putri. Hal itu membuat Bali gagal meraih medali emas.
Pelatih kepala pencak silat Bali I Gusti Made Semarajaya merasa dicurangi pada nomor seni ganda putra dan seni ganda putri. Menurutnya, gerakan atlet tuan rumah yang meraih medali emas ganda putra sangat jelek, namun tetap juara. Keganjilan lainnya, kata Gusti Semarajaya, saat usai bertanding poin atlet tuan rumah tidak diperlihatkan di layar lebar.
Namun begitu, saat pengumuman para juara tiba-tiba atlet seni ganda putra dan seni ganda putri tuan rumah Papua langsung diumumkan sebagai pemenang. Di seni ganda putra dapat emas, dan seni ganda putri dapat perak.
"Ini jelas sangat mempermainkan Bali di ganda putra dan ganda putri. Tiba-tiba mendadak ada nilai sama dengan peserta lainnya, dan satu lagi nilai mendadak tinggi di ganda putra, padahal atlet di luar Papua semuanya muncul nilainya usai tampil final di atas panggung," tutur Gusti Semarajaya.
Menurut Semarajaya, atlet seni ganda putra dan putri Papua baru muncul saat pengumuman juara. Dengan begitu, di ganda putra dan putri sangat jelas dipermainkan tuan rumah Papua.
Sementara itu Pelatih Pencak Silat Seni, I Made Alek Dwiputra tetap bersyukur dengan raihan medali atletnya Ni Kadek Astini (perunggu) di tunggal putri.
Dwiputra mengakui untuk putri ada kesalahan sedikit, padahal target awalnya meraih emas atau perak, namun tercecer di urutan 3. Menurutnya, khusus tunggal putra di posisi empat besar, karena kalah dari atlet Pelatnas.
Sementara tambahan medali perak dari Seni Ganda atas nama Putra I Kadek Nyeneng Jaya Wiguna dan I Putu Anom Wiraguna. Silat seni juga meraih perunggu dari Tunggal Putri Ni Kadek Astini, Ganda Putri pasangan Ni Made Mega Sri Wahyuni-Putu Cincin Cindra Dewi, serta Regu Putra atas nama I Kadek Adi Santosa, Made Ananta Pradnya, dan Putu Yudhi Surya Pratama. Satu atlet seni tunggal putra I Kadek Pebrinata gagal meraih medali karena di posisi empat.
Dengan tambahan 1 perak dan 3 perunggu, tim Silat Bali hingga meraih satu perak dan 6 perunggu. Tiga perunggu dari pesilat Ni Made Sindi Kelas F Putri, I Wayan Sumertayasa Kelas H Putra, dan Cokorda Gede Kresna Wiguna Putra Kelas I Putra yang kandas pada semifinal Minggu (10/10). *dek
Komentar