Bulutangkis Cetak Sejarah Baru
Komang Ayu Cahya Dewi Lolos Final Kategori Tunggal Perorangan Putri
JAYAPURA, NusaBali
Tim Bulutangkis Bali kembali mencetak sejarah. Kali ini pebulutangkis Komang Ayu Cahya Dewi di kategori tunggal perorangan putri melaju ke final pada ajang PON XX 2020 Papua, di GOR Waringin, Jayapura, Selasa (12/10).
Komang Cahya Dewi melenggang ke final setelah berhasil mengalahkan Sri Fatmawati dari Jawa Timur dengan rubber set 15-21, 21-15, dan 21-17. Ketua Umum Pengprov PBSI Bali, I Wayan Winurjaya sangat bersyukur bisa mencapai final, apalagi final pertamanya Komang Ayu Cahya di ajang PON. "Komang Cahya masih muda dan baru pertama kali ikut PON," tutur Winurjaya. Kata mantan Cawabup Bangli tahun 2010, hasil ke final tentu kerja keras bersama semua pihak, dari pengurus, pelatih, orang tua atlet dan juga KONI Bali.
Dengan mengemban moto Bersama Kita Bisa, meski perak sudah didapat, karena di final dia berharap hari ini (red) Rabu (13/10) Komang Cahya bisa bermain apik dan bisa membawa pulang medali emas. Sementara Komang Cahya mengakui sempat bermain kurang maksimal di set pertama. Tapi, set selanjutnya ia berhasil menguasai pertandingan hingga menang dengan kedudukan 2-1.
"Saya sudah tiga kali bertemu dengan dia. Pertama saat Sirnas, kedua saat kategori beregu lalu dan sekarang yang ketiga. Dia lebih senior dibanding saya," tutur Komang Cahya. Di final nanti, dia akan ketemu Saifi Riska Nurhidayah dari Jawa Barat. Pebulutangkis yang akan menginjak usia 19 tahun ini sudah paham dengan kekuatan lawannya itu karena sama-sama tergabung di Pelatnas. "Saya akui, lawan di final diatas saya, sering sparing di Pelatnas. Tapi saya akan tetap berusaha dan menunjukkan yang terbaik bagi Bali," tegas peraih Medali Emas Sirnas Premier Jawa Tengah tahun 2019.
Selain memastikan satu wakil di final, bulutangkis juga kembali meraih satu perunggu lewat ganda campuran Nyoman Triadnya Arya Kurniawan dengan Ayu Gary Luna Maharani. Arya dan Ayu Gary kalah di babak semifinal dengan skor 21-8, dan 21-9 atas pasangan Rehan Naufal Kusharjanto/Marheila Gischa Islami dari Jawa Timur. Meski kalah, semifinalis tetap mendapat perunggu bersama karena penentuan juara tiga tidak diadu.
Sebelumnya Tim Bulutangkis Putri Beregu Putri juga berhasil meraih medali perunggu pada Jumat (8/10) lalu. Setelah pada semifinal kalah dari Tim Bulutangkis Beregu Putri Jawa Timur (Jatim) dengan skor 0-2. Pada single pertama, pebulutangkis muda Bali, Komang Ayu Cahya Dewi mengakui keunggulan lawannya Sri Fatmawati dua set langsung 11-21 dan 19-21.
Sementara di ganda putri, pasangan Bali Ayu Gary Luna Maharani dan Made Deya Surya Saraswati harus tersisih dari pasangan Jawa Timur, Febrina Dwi Puji Kusma dan Marsheilla Gischa Islami dengan dua set langsung 9-21 dan 9-21.
Dengan kekalahan langsung 0-2 maka partai tunggal berikutnya antara pebulutangkis Bali Ni Made Pranita Sulistya Devi melawan pebulutangkis Jatim Desima Aqmar Syarafina otomatis tidak dipertandingkan. "Ini medali yang selama ini dinantikan selama 73 tahun atau mulai pada digelarnya PON I 1948 di Solo, Jawa Tengah," papar Winurjaya diamini pelatih Bulutangkis Bali, Made Wijaya. *dek
1
Komentar