Bupati Tamba Ajak Pelaku Wisata Berbenah
NEGARA, NusaBali
Jelang dibukanya pariwisata mancanegara di Bali, Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengajak para pelaku wisata setempat berbenah untuk menghadirkan destinasi wisata yang berkualitas.
Para pelaku wisata Jembrana diharapkan segera bangkit sekaligus membuka dan menyerap tenaga kerja di masa pandemi Covid-19 yang sudah lama berlangsung Hal itu disampaikan Bupati Tamba usai menggelar tatap muka bersama para manajer hotel, pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), hingga para pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) se-Kabupaten Jembrana di Rumah Jabatan Bupati Jembrana, Selasa (12/10). Di samping mendorong pelaku wisata berbenah, pertemuan itu juga dijadikan kesempatan diskusi untuk memetakan permasalahan sektor wisata di Gumi Makepung.
“Ini pertemuan pertama. Secepatnya akan kita gelar pertemuan kembali. Kita ingin mendengar masukan langsung dari pelaku wisata, memetakan sejumlah masalah sektor apa saja yang perlu dibenahi agar benar-benar bersiap,” ujar Bupati Tamba.
Bupati Tamba mengatakan, Jembrana memiliki potensi wisata yang tidak kalah dengan kabupaten lainnya di Bali. Karena itu, dirinya mengajak pelaku wisata lebih kreatif dan berpikir out of the box dalam mengemas paket wisata. Namun dirinya melihat industri pariwisata Jembrana kini masih bergerak sendiri-sendiri. Artinya yang ditonjolkan belum sepenuhnya produk destinasi Jembrana. Dirinya mencontohkan jika ada paket wisata yang dijual selama 3 hari, akan ada kebingungan dari pelaku wisata.
“Kalau jual paket tiga hari kepada tamu, untuk hari pertama mungkin lolos. Nah, untuk hari berikutnya akan kebingungan diajak ke mana. Belum ada tujuan pasti karena masih meraba-raba. Nah ini yang ingin kita carikan solusi,” ucap Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Mengenai pangsa wisatawan di Jembrana, Bupati Tamba mengaku tidak pilih-pilih. Baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara. Yang terpenting, Jembrana bisa mendapat pemasukan dari sektor pariwisata. Bukan hanya mendapat asap dan debu karena sekadar dilewati. “Daerah sendiri juga tengah menyiapkan infrastruktur serta fasilitas penunjang wisata dengan konsep one stop destination. Mulai dari sentra tenun Jembrana, atraksi wisata rutin tahunan, jegog, UMKM, kuliner serta sirkuit all in one. Termasuk Gilimanuk sebagai pintu gerbang Bali bagi wisatawan domestik dari Jawa akan ditata sehingga mencirikan pelabuhan modern dan memberi nilai tambah bagi wisatawan,” ujar Bupati Tamba.
Sementara Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Jembrana I Kadek Rondy Ginawan, mengatakan dalam upaya memajukan pariwisata di Jembrana, juga diperlukan sinergi bersama pemerintah. Dirinya berharap adanya perhatian pemerintah daerah untuk memperbanyak penunjuk arah tempat destinasi wisata di Jembrana. Baik itu papan lokasi wisata, billboard maupun videotron. Mewakili rekannya, Rondy Ginawan juga menyampaikan keluhan di lapangan terkait adanya sejumlah lampu penerangan jalan menuju akses wisata yang padam. Selain itu, diharapkan setiap ada event di Jembrana, pemerintah melibatkan sektor perhotelan di daerah setempat. “Misalnya dari kunjungan kerja yang masuk ke Jembrana, kita harapan ada kebijakan wajib menginap di Jembrana,” ucapnya.
Terkait promosi wisata, Rondy Ginawan mengaku juga diperlukan promosi yang berkesinambungan. Tujuannya agar daerah wisata Jembrana dikenal. Promosi tentunya tidak bisa hanya sekali. Tapi mesti berkali-kali dan secara kolektif. “Kondisi saat ini, kami sudah berpromosi. Tapi sebatas individual dengan promosi sendiri-sendiri. Itu kurang mendapat perhatian pasar. Kalau mau dikenal, Jembrana harus melakukan promosi secara kolektif dan berkesinambungan. Jadi kami berharap, tolong dianggarkan untuk promosi ini agar Jembrana bisa bersanding dengan destinasi lainnya yang lebih dulu dikenal,” harap Rondy Ginawan. *ode
Komentar