Catat Sejarah, Komang Ayu Dewi Raih Medali Perak Bulutangkis Putri PON XX Papua
JAYAPURA, NusaBali.com – Perjuangan Komang Ayu Dewi di cabang olahraga bulutangkis PON XX Papua luar biasa. Sayangnya di babak final tunggal putri, Rabu (13/10/2021), atlet asal Banjar Bangkang, Desa Baktiseraga, Kabupaten Buleleng ini harus mengakui keunggulan Saifi Riska Nurhidayah (Jawa Barat).
Alhasil Komang Ayu harus puas dengan medali perak. Namun usaha keras sudah dilakukan oleh atlet yang tergabung dalam PB Djarum ini hingga pertarungan sengit terjadi dalam drama rubber game yang berakhir dengan skor 8-21, 21-17, 21-18.
Dalam laga final yang berlangsung di GOR Waringin, Jayapura, Saifi merupakan unggulan keempat. Sedangkan Komang Ayu Dewi adalah unggulan keenam. Keduanya juga sama-sama kelahiran 2002. Saifi kelahiran 24 Desember 2002, sedangkan Komang Ayu 21 Oktober 2002.
Komang lolos ke final berkat kemenangannya atas unggulan kedua dari Jawa Timur Sri Fatmawati 15-21, 21-15, 21-17 . Sedangkan Saifi menyingkirkan pebulutangkis tuan rumah Papua Gabriella Moningka dua gim langsung dengan skor 21-18 dan 21-14.
Pertarungan antara Komang dan Saifi di partai puncak berjalan seru dan saling susul-menyusul angka, terutama di gim ketiga.
Pada gim pertama, Saifi sempat mengalami kesulitan dan belum menemukan ritme permainannya sehingga harus tertinggal jauh hingga 11-3 saat interval.
Sementara itu, Komang terus mencuri poin dari kesalahan-kesalahan sendiri yang dilakukan Saifi untuk mengambil keunggulan pada gim pertama dengan skor 21-18.
Pertandingan berlangsung alot memasuki gim kedua. Kedua tunggal putri penghuni pelatnas Cipayung itu saling bergantian memimpin perolehan angka sebelum Saifi unggul tipis 11-10 pada interval pertama.
Komang mulai menemukan kelemahan Saifi dalam menerima pukulan bola panjang dan membuat kedudukan imbang jadi 16-16. Sayang, momentum itu terhenti di saat Saifi terus menciptakan poin demi poin untuk melanjutkan pertandingan menjadi rubber games usai menutup gim kedua 21-17.
Kedua pemain saling bermain ngotot di gim penentu, bahkan kembali terlibat kejar-kejaran poin. Namun setelah kedudukan 17-17, Komang mulai kehilangan fokus sebelum bola yang menyangkut di net memastikan kemenangan dan medali emas bagi Saifi.
Kemenangan Saifi kali ini sekaligus mengakhiri dominasi DKI Jakarta yang selalu merebut emas tunggal putri setidaknya dalam empat edisi terakhir PON.
Sementara bagi Komang, raihan perak di PON Papua ini menjadi catatan sejarah bulutangkis tunggal putri di ajang PON yang selalu didominasi oleh kekuatan empat provinsi, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, dan DKI Jakarta. *ant
1
Komentar