3 M Solusi HIV/AIDS
AIDS terjadi ketika HIV menyebabkan kerusakan serius pada sistem imun. Kondisi ini sangat kompleks dan bervariasi pada setiap orang.
“Mereka akan diberikan konseling sampai timbul kesadaran untuk dites secara sukarela, keinginan dari orangnya sendiri," katanya. Setelah melewati tahap pertama, selanjutnya orang yang dites akan diambil contoh darahnya untuk dicek. Tahap terakhir adalah memberikan hasil tes tersebut.
Tes HIV sendiri memiliki beberapa jenis. Pertama adalah tes standar berupa rapid tes, Elisa atau EIA. Bila hasi tes ini positif, maka Anda terinfeksi HIV dan perlu dikonfirmasi dengan tes Western Blot. Jenis tes HIV tersebut memiliki akurasi sampai 99,5 persen dan hasilnya bisa selesai dalam satu hari. Konsultasikan dengan petugas kesehatan di rumah sakit untuk menentukan jenis tes yang tepat. HIV dan AIDS, kedua singkatan ini sering kali disandingkan sehingga orang biasanya menganggapnya suatu kondisi yang sama. Padahal, keduanya adalah diagnosis yang berbeda.
HIV, kepanjangan dari Human Immunodeficiency Virus, merupakan virus yang bisa menyebabkan sebuah kondisi yang disebut AIDS. Nama HIV menggambarkan seperti apa virus ini, hanya menginfeksi manusia dan menyerang sistem kekebalan tubuh, membuatnya menjadi tidak bisa bekerja efektif seperti seharusnya.
Virus ini hidup dalam cairan tubuh seperti darah, air mani, dan cairan vagina. Penularannya terjadi melalui hubungan seks dengan orang yang mengidap HIV/AIDS tanpa menggunakan kondom, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dan dari ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi yang sedang dikandung. Tidak seperti banyak virus lain, sistem imun seseorang tidak dapat menyerang balik dan membersihkan secara tuntas HIV. Para ilmuwan belum dapat mengetahui mengapa tubuh tidak bisa melawan HIV. Meski begitu, obat-obatan bisa mengendalikannya.
Jika HIV adalah virus yang menyebabkan infeksi, AIDS adalah kondisi atau sindrom. Terinfeksi HIV bisa membuat seseorang mengalami AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome). AIDS terjadi ketika HIV menyebabkan kerusakan serius pada sistem imun. Kondisi ini sangat kompleks dan bervariasi pada setiap orang. Gejala AIDS sangat terkait dengan infeksi yang seseorang alami sebagai akibat dari kerusakan sistem imun. Orang yang sudah masuk pada kondisi AIDS tubuhnya tidak bisa melawan infeksi, sesederhana virus influenza, seperti halnya pada orang yang normal. Mereka juga lebih rentan terkena tuberkulosis, radang paru, jamur, dan infeksi lainnya.
Beberapa tahun lalu, diagnosis HIV atau AIDS berarti lonceng kematian. Namun, berkat penelitian dan pengembangan terapi baru, orang yang terinfeksi virus ini bisa hidup panjang dan produktif. Orang yang terinfeksi HIV bisa saja hidup sehat tanpa masuk pada tahap AIDS. Meski begitu, orang yang sudah pada kondisi AIDS pasti memiliki virus HIV di tubuhnya. Karena belum ada obatnya, infeksi HIV tidak bisa benar-benar dihilangkan dari tubuh.
Pil yang harus diminum sekali sehari untuk mencegah infeksi human immunodeficiency virus (HIV), terbukti efektif dalam uji klinik. Para ahli yakin pil tersebut juga efektif setelah dipasarkan untuk umum. Dalam penelitian, para partisipan mengonsumsi pil yang disebut preexposure prophylaxis (PrEP) hanya dua yang mendapatkan infeksi baru HIV, walau angka infeksi penyakit menular seksual lainnya tetap tinggi. Selain itu mereka juga berhubungan seksual tanpa kondom.
Selanjutnya...
Komentar